Balada Ultah Kim Hanbin

4.2K 615 81
                                    

Kak Jaehyun: Yerim ada dimana? Mau berangkat ke cafe Kak Hanbin jam berapa? Udah beli kadonya?

Yerim yang sedang asik bermain games di komputernya tidak memperdulikan ponselnya yang bergetar, setidaknya sampai ia kalah dalam permainan kali ini.

"Ck... lemah," komentar Yerim saat timnya kalah dalam permainan, Yerim mengambil ponselnya setelah ia menyelesaikan games yang tadi ia mainkan, beranjak dari kursi komputer dan keluar dari kamar

Yerim: Gak usah kak.
Yerim: Gue bisa sama yang lain.
Yerim: Tenang, Kak June nanti pergi sama Teh Oci kok. Tanpa gangguan gue.

"Bi, buatin aku pancake," Asisten rumah tangga yang sedang membersihkan area dapur langsung mengangguk saat Yerim menitahnya.

"Mas Key udah berangkat?"

"Belum Non, Den Kibum masih ada di kamar." Jawaban dari asisten rumah tangganya itu membuat wajah Yerim menjadi berseri. Ia langsung melompat dari kursi dan bergegas menuju kamar kakaknya berada.

Kim Kibum, kakak kedua Yerim yang sejak 2 tahun lalu menjadi kakak satu-satunya Yerim. Yerim lebih sering memanggil Mas Key, karena dia adalah si juru kunci rumah.

"MAAAAAAS BANGUUUUUUN," teriakan Yerim langsung memenuhi kamar utama, dimana terdapat seorang laki-laki yang sedang tengkurap di atas kasur king size-nya.
Yerim si anak bungsu dari 3 bersaudara, kakak sulungnya meninggal 2 tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan saat akan menjemput Yerim.

Semenjak kepergian si Sulung yang tiba-tiba, Yerim menjadi anak yang anti sosial. Ia lebih suka berjam-jam di balik komputer bermain games, ia bahkan tak peduli dengan sekitar.

"Mas, ada anak Blok C yang ulang tahun. Mas mau ikut ke acara ulang tahunnya?"

Key langsung mengangguk menyanggupi tawaran Yerim, lagipula hari ini ia tak ada kegiatan.

"5 menit lagi Mas bangun," gumam Key sedangkan Yerim memilih ikut bergabung dengan sang kakak dan tertidur di sampingnya.

Salah satu alasan mengapa Yerim lebih mudah akrab dengan anak laki-laki di Graha Permai adalah ini. Ia anak perempuan satu-satunya diantara para lelaki.

Saat mereka kecil, Yerim lebih sering bermain perang-perangan dibandingkan bermain boneka. Yerim lebih paham cara memasukan bola ke dalam gawang, dibandingkan cara mengepang rambut yang benar.

Dan itu, terus berlangsung hingga ia tumbuh dewasa.

🏡

"Ngapain ke FKG?" tanya Rose bingung saat tiba-tiba saja June duduk di sebelahnya dan meminum jus jambu milik Rose.

"Udah beli kado buat A Mbin?" tanya June tanpa memperdulikan pertanyaan dari Rose "gue belum nih, mau beli bareng kaga?"

Rose menatap heran kepada June, berpikir dengan keras setan apa yang sedang berang berada di dalam tubuh June.

"Udah gak ada kelas kan?" tanya June lagi, walau Rose belum juga menjawab "Mau berangkat sekarang?"

June segera berdiri dari posisi duduknya, sembari membawa tas laptop milik Rose.

"Mau beli kado di mana?" tanya June "gue gak tau beliin A Mbin apa. Yakali boneka upin-ipin."

June tak memperdulikan Rose yang hanya terdiam saja, setidaknya saat Rose sudah berdiri dan ikut berjalan bersama June. Itu artinya, June tidak ditolak.

Keduanya terus berjalan menuju parkiran dimana mobil June berada dalam suasana hening. Padahal, keduanya adalah manusia toa, penyumbang tingkat polusi suara di Graha Permai.

GRAHA PERMAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang