Seksi Kesenian adalah tim yang paling sibuk, karena titik pusat dari festival berada di tangan mereka.
"Temannya apaan sih?" tanya Chanhyuk yang sedari-tadi hanya makan saja.
"Pemuda Pemudi Berakhlak, Pahlawan Milenial Bangsa," jawab Mina yang membaca ketas selembaran yang ia pegang.
"Ini hari Sumpah Pemuda, Maulid Nabi sama Hari Pahlawan nyatu?" tanya Wonwoo dan dijawab anggukan Mina "kelurahan hemat anggaran atau gimana anjir?"
"Halah Won, dijadiin satu aja lo males," saut Jihyo yang sedang fokus pada laptop "gimana kalo dijadiin tiga acara."
"Terus ini mau gimana?" tanya Suhyun yang sedari-tadi hanya diam bersama Mina.
Mina sih emang anaknya pendiem, lah Suhyun. Bibirnya udah kaya abangnya, gak bisa diem. Kalo diem bawaannya gatel.
"Terus buat pembukaan festivalkan nanti ada pawai," kata Jihyo "mau gimana itu?"
"Gimana kalo nunjuki pesona dari Graha Permai," saran Mina mengeluarkan pendapatnya.
"Mina..." panggil Wonwoo dengan suara khasnya, membuat Mina yang dipanggil langsung merasa gugup.
"Iy... iya?"
"Pesona Graper itu apaan? Bobrok?" tanya Wonwoo asal.
"Gue pesonanya," saut Chanhyuk dan langsung mendapatkan lemparan biji kengkeng dari Wonwoo.
"Eh tapi iya juga sih, Graper utama banyak influencer--"
"Hah? influenza?" tanya Wonwoo memotong perkataan Jihyo "Flu burung Graper Utamamah."
"Influencer anjir, Bang" koreksi Suhyun gemas.
"Seseorang yang memiliki jumlah pengikut atau follower banyak," jelas Mina saat melihat wajah Chanhyuk yang tidak paham maksud perkataan Jihyo dan Suhyun.
Wonwoo mengangguk, "Iya juga, nanti kita bikin panggung kecil Chan di samping stand kita," usul Wonwoo "nah, siapa aja dah nanti gantian nyanyi."
Mata Suhyun langsung membulat saat mendengar saran dari Wonwoo, "GILAAA BANG WOWOOON," pekik Suhyun heboh, hingga membuat beberapa pengunjung di cafe tersebut menoleh kepada meja mereka "otak lo lebih encer dari Bang Chanhyuk anjir."
"Jangan samain otak gue sama Chanhyuk," saut Wonwoo "kita beda kasta."
"Kalo buat isi stand gimana?" tanya Mina berusaha membuat mereka kembali ke jalan yang benar.
"Nah, kan temanya Pahlawan Milenial Bangsa. Yaudah kita pinjem aja Silver play button sama Gold play button punya salah satu Youtuber di kompleks." Chanhyuk dan ketiga lainnya mengangguk setuju atas saran dari Suhyun.
"Terus kita juga bikin tulisan-tulisan tentang pendapat para penduduk Graper tentang pemuda dan bangsa," saut Jihyo memberi saran.
Suhyun langsung menuliskan apa saja barang yang dibutuhkan untuk keperluan stand, sedangkan Wonwoo kembali fokus pada makanan yang ada di depan matanya.
"Ini udah beres kan?" tanya Jihyo tiba-tiba "gue udah dijemput nih."
Chanhyuk langsung mengangguk paham, "Udah selesai kok, lo duluan aja," kata Chanhyuk tanpa basa-basi, membuat Suhyun menatapnya heran.
"Oke, gue duluan ya." Keempat manusia tersebut langsung mengangguk saat Jihyo pamit undur diri dan bergegas keluar dari cafe, dimana sebuah mobil sudah menunggunya.
"Baik kan gue?" tanya Chanhyuk tiba-tiba kepada Wonwoo. Membuat Wonwoo menaikan sebelah alisnya tidak paham, "Ah lomah, pantes aja ditinggalin, gak peka sih."
Wonwoo hanya mengedikan bahunya, tidak peduli. "Daripada lo, korban cinta sepihak," balas Wonwoo tak mau kalah.
"Gak papa, setidaknya gue gak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya," balas Chanhyuk kembali meledek Wonwoo.
"Lanjut dah, ngomong apa aja bebas ke gue. Asal jangan pas ada Jihyo." Sorakan menggoda dari Chanhyuk langsung terdengar.
"Masih gamon lo?" tanya Chanhyuk dan langsung mendapatkan delikan dari Wonwoo.
"Lah, iya. Bang Wowon kan dulu pacaran ya sama Kak Jihyo," saut Suhyun nimrung saat mengingat video anniversary di video Jihyo yang sekarang sudah tak ada "udah putus Bang?"
"Buset, bibit lo pada bibit lambe ya?" tanya Wonwoo santai dan tetap fokus memakan makanan diatas meja.
"Eh jujur lo, belum move ye?" tuduh Chanhyuk penasaran, Suhyun yang tidak tahu apa-apa saja ikut penasaran. Hanya Mina yang sedari-tadi hanya memperhatikan dengan diam.
"Gue cuma gak mau dia gak nyaman," jelas Wonwoo santai "dengan dia yang terlihat baik-baik saja tanpa memiliki rasa bersalah buat gue. Itu jauh lebih mudah buat gue menata hati."
Chanhyuk mengangguk paham, "Seni menata hati," gumam Chanhyuk "ala Jeon Wonwoo." Suhyun langsung bertepuk tangan saat mendengar perkataan abangnya.
"Eh satu lagi," kata Chanhyuk "jangan jadiin Sejeong pelarian."
Wonwoo mengangguk paham, "Noh lagu yang sering lo nyanyiin terus Hanbin kirim ke gue, masih terngiang-ngiang di otak," saut Wonwoo.
"Yang mana, Bang?" tanya Suhyun penasaran.
"Jangan minta jatuh cinta," jawab Wonwoo mengingat lirik lagu yang sering Chanhyuk nyanyikan. Tawa Chanhyuk langsung pecah saat mendengarnya, mengingat ia dan Hanbin memang suka menggoda Wonwoo dengan lagu berjudul Tanpa Tergesa.
"Jadi, luka lama lo masih belum reda?" tanya Chanhyuk kembali menggoda Wonwoo. Sedangkan Wonwoo hanya mengedikan bahunya tanpa peduli banyak.
Dan tanpa Wonwoo, Chanhyuk, dan Suhyun sadari. Ada satu lagi manusia diantara mereka yang sedari-tadi memperhatikan. Yang ikut menata hatinya juga, untuk tetap diam dalam mengaggumi lelaki yang kini semakin ia kagumi.
🏡
Rose add Jaehyun, Lucas and Yerim to BENDAHARA GRAPER
Lucas: Hai Yerim
Rose: Lucas anak siapa sih anjir
Rose: Gak bisa diem bangetLucas: Eh Teh Oci
Lucas: Gimana? Abis jalan sama Kak June, lancar?Yerim: Lucas adalah A Mbin versi Graha Permai Dua
Jaehyun: Lucas lebih parah dari A Mbin. Otak lucas beneran kosong.
Lucas: Hehhehe
Lucas: Yerim tau ga?
Lucas: Anak Graper dua ada yang suka sama loRose: Waduh?
Rose: siapa nih? @JaehyunLucas: Ada kak Oci
Lucas: Inisialnya JJaehyun: lambe_lucas
Lucas: Jun
Lucas: Jisung
Lucas: JooeRose: Gobs
Lucas: Jhanhyuk
Lucas: JuneYerim mengeluarkan Lucas
Yerim: Pusing gue
Tbc
Jangan berharap banyak sama Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAHA PERMAI✓
Fanfiction[KIMhcheees Series] Perumahan yang mayoritas penduduknya memiliki kewarasan dibawah rata-rata. Perumahan dengan tingkat polusi suara tertinggi Perumahan elit, dengan warga kampungan -Orang yang rumahnya bersebelaham dengan mu itu Bukan TETANGGA, mel...