Awali Harimu Dengan Keributan
"HANBIIIIIN BANGUUUUUUN..." teriakan Bunda Hanna selalu mengawali pagi hari yang indah di Graha Permai bagian Blok C. Bangunin Ayah Heechul, Hanbin dan Haruto. Belum lagi Dahyun yang kalo tidur udah kaya lagi ikut sertifikasi jenazah online. Jadi, bayangkan sebagus apa batu batrai yang dipakai bunda pada pita suaranya. Untung saja Bobby sekarang lebih sering menginap di rumah barunya. Jadi beban bunda berkurang satu. Dan leboh beruntungnya lagi, Donghyuk bukan anak yang sulit dibangunkan saat sedang tidur.
"HANBIIIN ITU UDAH ADZAAAN SUBUH!! KAMU GAK AKAN KE MASJID HAH?!"
"Lima menit lagi..." gumam Hanbin sembari memeluk gulingnya dengan kencang dan kembali tidur.
"Kamu mau sholat atau disholatain Hah?!"
Hanbin segera bangun dan duduk di atas ranjangnya, walaupun nyawanya belum kumpul dan matanya belum terbuka seluruhnya. "Iya... iya..." jawab Hanbin dengan suara parunya.
"Cepet wudu!" titah Bunda penuh ancaman. Sedangkan Hanbin hanya mengangguk saja. "Jangan tidur lagi. Masuk neraka bunda gak akan bantuin."
"Untuk bunda gue..." gumam Hanbin dan segera bangun menuju kamar mandi di kamarnya.
"AAAAAAA—" nyawa Hanbin yang sebelumnya belum terkumpul langsung melayang karena terlalu terkejut saat melihat seonggok daging yang sedang duduk di WC kamar mandinya.
"A MBIIIN UTO LAGI BERAAAAK!!" teriak Haruto yang memang sedang menggunakan kamar mandi Hanbin.
"Elo ngapain BAB di kamar mandi gue?!" tanya Hanbin terdengar protes tetapi tetap masuk ke kamar mandinya.
"Kamar aku kan gak ada kamar mandinya," bela Haruto dan kembali melanjutan setor paginya kepada alam.
Hanbin hanya mendelik saja, tak banyak peduli. Ia lebih memilih untuk mencuci mukanya. Sedangkan Haruto yang sudah selesai setor segera membersihkan dirinya dan bergegas kabur dari kamar Hanbin.
"AAARRRGGGHHHH UTOOOO!!!" teriak Hanbin dengan wajah penuh busa putih, wajahnya terasa panas. Matanya bahkan terasa perih, tidak seperti biasnya.
Ya. Bagaimana mata tidak perih dan wajah terasa panas. Orang sabun cuci mukanya Hanbin sama Haruto dicampurin pasta gigi.
Bungsu laknat emang. Pagi-pagi udah mancing keributan.
***
Yunhyeong Si Juru Masak
"Yo bikinin gue roti bakar..." Yunhyeong hanya mengangguk saja saat mendengar perintah dari Kakaknya, Mino.
"Pake apaan?" tanya Yunhyeong yang langsung membuka kulkas mencari bahan untuk sarapan pagi.
"Yang waktu itu lo bikin, yang ada mayones sama selai stroberinya."
Akhir pekan kali ini Mino pulang ke Graha Permai. Entah badai dari mana yang membuatnya pulang. Karena sang Mami tidak menitahnya pulang.
"Dek, Papah mau sup krim yaa..." kali ini sang Papa yang meminta dibuatkan sarapan kepada Yunhyeong yang sedang fokus di dapur.
"Ayam atau jagung?" tanya Yunhyeong "mau pake roti kering ga?"
"Ayam aja, terus pake roti kering. Kering banget yaaa..." pinta Papah dan dijwab anggukan oleh Yunhyeong yang langsung megambil bahan-bahan untuk membuat sup.
Pagi hari memang waktunya Yunhyeong unjuk gigi di dapur rumahnya. Membuat sarapan untuk para penghuni rumah.
Jika di rumah lainnya, dapur adalah zona teroterial para Ibu. Lain hal dengan dapur di rumah keluarga Song. Karena dapur adalah tempat milik Song Yunhyeong. Sang Mami sendiri tak banyak protes, wanita berbadan subur itu justru dengan senang hati menyerahkan tugas memasak sarapan paginya keapda putra bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAHA PERMAI✓
أدب الهواة[KIMhcheees Series] Perumahan yang mayoritas penduduknya memiliki kewarasan dibawah rata-rata. Perumahan dengan tingkat polusi suara tertinggi Perumahan elit, dengan warga kampungan -Orang yang rumahnya bersebelaham dengan mu itu Bukan TETANGGA, mel...