Chapter 14

715 27 3
                                    

Pagi yang cerah dengan cahaya matahari yang menyinari bumi.

Seorang gadis sudah siap dengan seragamnya dan ia sedang menata rambutnya.

Gadis itu adalah Sohwa.

Ia turun dan langsung ke meja makan.

"Pagi semuanya."ucapnya.

"Pagi sayang."ucap Sehun dan Irene.

"Kemana oppa?"tanyanya langsung memakan makanannya.

"Oppamu sudah berangkat dari tadi."ucap Irene.

"Kenapa pagi-pagi sekali oppa berangkat ke kantor."ucapnya.

"Bukan ke kantor tapi ke Jepang."ucap Sehun.

"Appa menyuruh oppamu ke Jepang karena perusahaan appa yang sedang ada masalah."
Sohwa ber oh ria.

"Nona ada yang menjemput anda di depan."ucap kepala maid.

"Siapa ajhumma?"tanyanya.

"Tidak tau,dia hanya mengatakan bahwa anda akan berangkat dan pulang bersama anda."ucap maid.

"Baiklah,appa eomma aku berangkat dulu,annyeong."ucapnya sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Hati-hati di jalan."teriak Irene saat sang anak sudah menjauh dari meja makan.

Ia sudah sampai didepan mobil yang menurutnya sangat familiar.

Sang pengemudi pun menurunkan kaca jendelanya.

Sohwa terkejut dengan sang pengemudi yang tersenyum kepadanya.

"Kau akan terlambat jika terus berdiri di situ sayang."ucap sang pengmudi.

"Ahhh,nee oppa."ucapnya sambil membuka pintu mobilnya.

"Pakai saltbeat mu."ucap Taehyung.

Yap,sang pengemudi itu adalah Taehyung.

"Iya oppa."ucapnya dengan menggunakan saltbeatnya.

Mereka berdua pun melesat dari pekarangan rumah mewah Sohwa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka pun sampai di Bangtan Hight School.

Sohwa kemudian melepaskan saltbeatnya dan ingin keluar.

Saat ingin keluar ada tangan yang menahannya.

"Aku akan menjemputmu."ucap Taehyung.

"Nee oppa."ucapnya sambil tersenyum.

Lalu Taehyung mencium kening Sohwa lama.

"Belajar yang rajin sayang."ucap Taehyung.

"Nee oppa,oppa hati-hati dijalan"ucapnya sambil membuka pintu untuk keluar.

Kemudian ia melambaikan tangannya saat melihat mobil itu mulai hilang dari pandangannya.

Lalu ia berjalan masuk kedalam sekolahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di dalam kelas.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri?"tanya Dahyun yang bingung kenapa sahabatnya senyum-senyum sendiri.

"Aku tadi di antar Taehyung oppa dan akan di jemputnya."ucapnya dengan mata yang berbinar.

"Kami juga sama."ucap Dahyun sambil menunjuk Jihyo dan dirinya.

"Mwo!benarkah?"tanyanya.

"Hm."jawab Dahyun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
At kantin.

Sohwa memesan makan untuk sahabat dan juga dirinya.

Selang beberapa menit Sohwa datang dengan membawa nampan makanan dan juga minuman.

Mereka pun menyantap makanannya.

"Apa kau tau?"tanya Dahyun.

"Tau apa"jawabnya bingung.

"Dia kembali lagi ke korea."ucap Dahyun.

Mereka bertiga kaget dengan ucapan Dahyun.

Sohwa pun tersedak makanannya dan Dahyun dengan sigap memberikan minuman kepadanya.

"Benarkah?"tanya Mina.

"Nee,katanya dia akan kembali seminggu lagi."ucap Dahyun.

"Seminggu?"tanya Jihyo.

"Nee,dan dia akan menetap di korea karena pekerjaan ayahnya."ucap Dahyun.

Tanpa disadari air bening keluar dengan indah dimata Sohwa.

Mereka bertiga tersentak karena melihat Sohwa menangis.

Dahyun yang berada di sampingnya langsung memeluk Sohwa dan memberikan kata penenang.

"Uljima Sohwa."ucap Dahyun menenangkan Sohwa sambil mengusap punggungnya.

Sohwa semakin terisak di dalam pelukan Dahyun.

Dahyun terkejut saat ada yang menepuk pundaknya.

Dan ia menoleh dan mendapati Taehyung yang berada di belakangnya.

Dahyun yang mengerti pun melepaskan pelukannya dan Taehyung menggantikan Dahyun.

"Uljima sayang,ada aku disini."ucap Taehyung.

Sohwa yang merasa familiar dengan suara husky itu dan ia mendongak melihat siapa pemilik suara itu.

Dan setelah melihat Taehyung yang tersenyum dia semakin terisak didalam pelukan Taehyung.

"Jangan menangis lagi sayang,aku ada disini."ucap Taehyung dengan memberikan kata penenang agar Sohwa berhenti menangis.

"Oppa.....hiks.....dia.....hiks....kembali...lagi...hiks...aku...hiks...tidak...hiks...ingin...hiks...dia...hiks...mengambil...hiks....oppa...hiks...dariku...hiks...dan...hiks...melukai...hiks....keluargaku...hiks."ucapnya sesenggukan.

"Uljima,aku tidak akan pergi darimu."

"Tapi....hiks...jika....hiks....dia...hiks...tidak bisa...hiks...mendapatkanmu maka...hiks...dia akan melukai mereka dan keluargaku....hiks...aku takut oppa."

"Oppa akan selalu menjagamu seperti mereka,jangan khawatir sayang."

"Oppa di sini untukmu bukan untuk dia,oppa menjagamu bukan menjaga dia,oppa mencintaimu bukan mencintai dia,jadi jangan takut karena ada oppa yang selalu ada untukmu."

"Sekarang berhenti menangis,arra?"tanya Taehyung.

Sohwa hanya mengangguk paham.

Kemudian pandangan Sohwa mulai hitam dan ia tidak bisa melihat apa-apa selain hitam.

Mereka bertiga panik saat mendapati sohwa yang tak kunjung sadar.

Sohwa pingsan di dalam pelukan Taehyung.

Dengan sigap Taehyung membawa tubuh Sohwa ke mobilnya.

"Katakan pada guru mengajar bahwa Sohwa sakit"ucap Taehyung setelah meletakkan Sohwa di kursi belakang.

"Baiklah,hati-hati dijalan jaga Sohwa dengan baik"ucap Dahyun.

Taehyung mengangguk paham kemudian ia berlari ke kursi pengemudi.

Setelah itu mobil Taehyung melesat meninggalkan parkiran.

'Aku harap Taehyung dapat menjaga dan selalu ada untuk Sohwa'-Jihyo.

'Aku harap kesedihan itu hanya untuk hari ini saja dan tidak selamanya'-Dahyun.

'Dia menangis lagi gara-gara wanita ular itu'-Mina.



































































Pasti penasaran dengan DIA.
Sabar ya dichapter selanjutnya.
Maaf kalau ada typo.
Jangan lupa follow,komen and vote.
Ninis menyayangi kalian♡
Annyeonggggg^-^

MY IDOL IS HUSBAND♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang