Chapter 20

559 19 2
                                    

Sudah hampir dua bulan gadis itu masih menutup matanya.

Dengan pemuda yang selalu menunggu gadis itu membuka matanya.

Gadis itu bernama Sohwa dan pemuda itu bernama Taehyung.

"Taehyung-ah."panggil Irene.

"Ada apa eomma?"tanya Taehyung.

"Makan malam bersama appa dan HwangSeok."ucap Irene.

"Aniyo eomma,Sohwa masih belum membuka matanya,Taehyung makan disini saja ya eomma."ucap Taehyung.

"Baiklah nanti eomma suruh bodygrad eomma mengantarkan makan malam mu,kau harus makan Taehyung."ucap Irene.

"Nee eomma."ucap Taehyung.

Irene pun meninggalkan Taehyung di ruang ICU.

"Sayang buka matamu,kau tidak merindukanku."ucap Taehyung sambil mengusap punggung tangan Sohwa.

Bodygrad Irene pun datang dengan membawa makan malam Taehyung.

"Tuan ini makan malam anda."ucap Bodygrad Irene.

"Baiklah taruh saja di meja."ucap Taehyung.

"Sudah tuan."ucap Bodygrad Irene.

"Terimakasih Wonwoo."ucap Taehyung.

"Sama-sama tuan."ucap Wonwoo.

Setelah itu Wonwoo pamit untuk pulang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekitar jam 21:30 mereka berada di ICU.

Mengobrol satu sama lain,saling melemparkan senyuman dan canda tawa.

Tidak dengan Taehyung yang masih setia melihat wajah damai sang kekasih yang masih tertidur itu.

Semua mendadak menjadi diam saat mendengar dari alat pendeteksi jantung yang semakin lama detak jantung itu semakin lemah.

Mereka semua panik setengah mati melihat detak jantung Sohwa yang sudah tidak ada lagi.

Jimin memanggil dokter dan suster.

Dokter dan suster membawa alat kejut jantung.

Mereka sedikit mundur untuk memberi ruang kepada dokter dan suster untuk menangani Sohwa.

Kejutan pertama masih tidak ada respon dari Sohwa.

Kejutan kedua pun sama,hingga kejutan terakhir sama sekali tidak ada respon dari Sohwa.

"Maafkan kami,kami sudah melakukan sebisa mungkin dan turut berduka cita."ucap dokter dan suster sambil membungkukkan hormat.

Kemudian mereka bertiga pergi meninggalkan ruangan itu.

"ANDWE!"teriak Irene memenuhi ruangan itu.

Dan isak tangis dari mereka yang mulai mendominasi ruangan itu.

Taehyung yang masih tidak percaya itu hanya diam sambil memandang wajah damai kekasihnya.

"Sohwa hanya masih tidur,dia tidak akan pernah meninggalkan ku."ucap Taehyung.

"Sayang kau akan bangun bukan,kau janji akan menjadi pendamping hidupku kan,maka bangunlah sayang,aku merindukanmu."ucap Taehyung dengan di iringi isak tangis.

Mereka yang melihat itu hatinya terasa tersayat dengan pemandangan yang tidak biasa itu.

Ada seorang gadis yang tengah duduk di taman yang sangat indah.

Dia juga tidak tau dia ada dimana dan kenapa dia ada disini.

Dan ia melihat ada dua orang yang sedang bercanda yang tidak jauh dari tempatnya duduk.

Ia merasa familiar dengan dua orang itu.

Sohwa mendekati dua orang itu,lalu ia menepuk kedua pundak itu.

"Eoh,nona kenapa kau kesini?"tanya seorang anak kecil itu.

"Aku juga tidak tau bagaimana aku bisa berada disini."ucapnya.

"Bolehkah aku ikut dengan kalian berdua."lanjutnya.

"Kau sayang padaku Sohwa."ucap seorang pemuda.

"Sangat oppa."ucapnya.

"Jika kau sayang maka kembalilah,belum saatnya kau ikut dengan kami berdua,masih ada yang menyayangimu disana,kembalilah sayang,kumohon."ucap pemuda itu.

"Tapi oppa,aku ingin ikut bersama kalian."ucapnya.

"ANDWE."teriak seseorang.

" Sohwa hanya masih tidur,dia tidak akan pernah meninggalkan ku."ucap pemuda.

"Sayang kau akan bangun bukan,kau janji akan menjadi pendamping hidupku kan,maka bangunlah sayang,aku merindukanmu."lanjutnya.

"Kau dengar mereka membutuhkan mu sayang."ucap pemuda itu.

"Tapi oppa...."ucapnya.

"Tidak ada tapi-tapian sayang,kembalilah."ucap pemuda itu.

"Baiklah oppa,aku akan merindukan kalian."ucapnya.

"Kami juga."ucap pemuda beserta anak kecil itu.

Ia berjalan dari sana dan menemukan cahaya,maka dia berjalan kearah cahaya itu.

Sohwa menghempaskan nafasnya kasar,mereka yang ada disana terkejut melihatnya.

"Panggil dokter cepat."ucap Irene.

Namjoon memanggil dokter dan mereka sudah sampai di ruangan itu.

Dokter memeriksa keadaan Sohwa.

"Tuhan bersama kita sekarang,dia sudah melewati masa kritis dan komanya,kita hanya perlu menunggu beberapa jam lagi."ucap dokter itu kemudian pamit untuk pergi.

Waktu sudah menunjukkan jam 01:30 tapi mereka tidak ada yang mau pulang dan sekarang mereka tengah tertidur lelap.

Taehyung merasakan bahwa tangan yang ia genggam bergerak lalu ia bangun dan melihat bahwa Sohwa yang tengah menyesuaikan cahaya yang mau masuk kedalam matanya.

"Eungh,oppa."ucapnya serak khas bangun tidur.

"Kau sudah bangun sayang."ucap Taehyung.

Sohwa mencoba untuk bangun dari tidurnya tapi ditahan oleh Taehyung.

"Jangan dulu sayang."ucap Taehyung.

"Emm oppa."ucapnya.

"Iya ada apa?"tanya Taehyung.

"Kenapa mereka dan oppa tidak pulang?"tanyanya.

"Kami menunggumu sadar,kami semua merindukanmu."jawab Taehyung dan tanpa di sadari liqud bening itu lolos dari mata Taehyung.

"Sstt,uljima oppa,sekarang aku kembali,aku juga merindukan kalian semua."ucapnya sambil mengusap air mata Taehyung.

"Sekarang kau tidur."ucap Taehyung.

"Nee oppa,kau juga harus tidur."ucapnya.

"Baiklah."ucap Taehyung.

Akhirnya mereka berdua tidur dengan saling berpegangan tangan.




























































Sekian dan terimakasih.
Maaf kalau ada yang typo.
Jangan lupa follow,komen and vote.
Ninis menyayangi kalian♡
안녕^-^

MY IDOL IS HUSBAND♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang