Chapter 9

181 23 2
                                    

RUMIT

Bentakan dari Pak Han membuat kedua anak laki-laki ini reflek berdiri dari bangku mereka, tersadar dengan situasi mereka saat ini. Mau tidak mau keduanya keluar dari kelas. Dan untuk pertama kali dalam hidup mereka, mereka dihukum di luar kelas oleh Pak Han.

Kedua sahabat ini berdiri di depan kelas tanpa ada kata-kata yang terucap. Sepi, hanya itu yang terlukiskan dari pemandangan ini.

Jam pelajaran Pak Han pun akhirnya berakhir, beliau segera keluar kelas tapi berhenti sejenak di depan dua siswa kesayangannya.

"Junho, Eunsang, sebaiknya kalian selesaikan dulu masalah kalian. Bicarakan pelan-pelan, memang begini  hubungan di usia-usia seperti kalian ini. Masih perlu saling mendengarkan satu sama lain. Sudah masuk sana." Ucap Pak Han membuat kedua bocah ini bingung.

"Tapi Pak Han, kami..." Eunsang mencoba menjelaskan kesalahpahaman gurunya.

"Tidak apa-apa, itu wajar. Sekarang orang-orang mulai terbuka tentang hal ini. Sudah, tidak perlu pedulikan Saya, selesaikan segera masalah kalian" Lanjut Pak Han tidak memberikan celah bagi Eunsang untuk menjelaskan, lalu pergi begitu saja.

"Ya, Eunsang-a, apa kau paham maksud Pak Han? Kenapa Aku sama sekali tidak paham ya?" Sahut Junho yang membuat Eunsang menjitak kepalanya.

"Abaikan. Sekarang ikut Aku!" Ucap Eunsang sambil menarik kerah Junho untuk mengikutinya masuk kelas.

Tanpa mereka sadari, tingkah mereka membuat kesalahpahaman besar, wajar jika Pak Han sampai tahu tentang rumor keduanya di sekolah ini.

"Ya! Lee Eunsang! Berhentilah menarikku seperti hewan peliharaanmu" Junho mulai sebal dengan tingkah sahabatnya ini dan sedikit membentak, yang bagi orang lain terdengar seperti rengekan daripada bentakan akibat suaranya yang lirih.

"Cha Junho, kalau kau berada di posisiku, kau pasti juga marah" Hanya Eunsang yang tahu nada suara sahabatnya berubah karena marah.

"Tunggu dulu, apa salahku? Kalau langsung mengomel seperti ini, bagaimana Aku tahu kesalahanku." Ujar Junho mencoba sedikit tenang karena Eunsang sudah mulai memerah karena menahan emosi.

Mendengar Junho menurunkan nada bicaranya, Eunsang pun mencoba untuk tenang lalu menjelaskan semua kepada Junho.

"Apa? Tuan kaya raya itu datang ke rumahmu?! Daebak! Oh, bukan itu maksudku. Maafkan Aku Eunsang, orang itu bertanya dimana rumahmu karena Ia ingin memberikan bingkisan permintaan maafnya padamu. Mana ku tahu kalau Ia akan datang ke sana. Kumohon maafkan aku" Junho segera memelas sebelum temannya semakin emosi dan memutuskan tali persahabatan mereka.

Namun, Eunsang hanya terdiam. Hal ini membuat Junho semakin merasa bersalah. Ia tidak pernah melihat Eunsang marah seperti ini sebelumnya.

"Eunsang-a~, Maafkan Aku, ya? Please. Kumohon." Junho semakin memelas, memegang kedua pundak Eunsang dan berusaha membuat Eunsang menatapnya.

Usahanya membuahkan hasil, Eunsang mulai menatap matanya. "Apakah Kau tahu mengapa Aku benar-benar menghindari orang itu?" Tanya Eunsang segera setelah menatap Junho.

"Maksudmu?" Junho sama sekali tidak paham maksud ucapan Eunsang.

"Huff, Apakah Kau tidak merasa aneh saat melihat orang kaya itu? Merasa sesuatu?" Eunsang mencoba menjelaskan perlahan pada Junho, bagaimanapun Ia tahu bahwa Junho terlalu polos dan ramah, namun itu yang membuat Eunsang menjadikannya sahabat satu-satunya.

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang