GANJIL
"Hyung.. Aku hari ini pulang cepat. Guru-guru ada rapat mendadak. Kau dimana?" Ucap Eunsang saat menelpon Sihoon.
Sekarang masih jam 11, tapi seluruh sekolah di pulangkan cepat karena guru-guru memiliki rapat penting terkait ujian akhir anak kelas 3.
"Aku sedang membantu Halmeoni di toko kelontongnya" Jawab Sihoon.
"Apa?! Sejak kapan kau di sana? Lalu Mama gimana? Tuan Daniel?" Eunsang mulai panik setelah mendengar jawaban Sihoon.
"Aduh, kenapa harus berteriak sih. Tenang saja, saat aku pergi, orang itu sudah hampir menyelesaikan saraapnnya, jadi tidak mungkin sampai sekarang Ia masih di sana" Ucap Sihoon dengan nada sebal karena dibentak oleh anak yang 3-4 tahun lebih muda darinya.
"Ya udah kalau gitu. Aku akan segera ke warung. Kau juga Hyung, segera kembali ke warung" Ucap Eunsang lalu segera berlari menuju warung.
Selang beberapa menit Eunsang akhirnya sampai di warung. Belum sempat Ia mendekati pintu warung, Sihoon datang memanggilnya. Keduanya akhirnya masuk bersamaan.
"Kami pulang... " Ucap keduanya.
"Selamat datang. Loh, Eunsang kok sudah pulang?" Tanya Sakura saat melihat Eunsang pulang bersama Sihoon.
"Dia pasti membolos bi" Jawab Sihoon menggoda Eunsang.
"Enak saja!" Eunsang menatap sebal ke arah Sihoon, tapi yang ditatap malah nyengar-nyengir bahagia. "Dipulangkan cepat, Ma. Seluruh guru ada rapat dengan Kepala sekolah" Jawab Eunsang menjelaskan.
Baik Eunsang maupun Sihoon merasa lega, mereka tidak melihat Tuan Daniel di sana. Itu artinya orang kaya itu benar-benar sudah pulang.
"Bibi, maaf ya Aku lama. Halmeoni membutuhkan bantuan di tokonya. Banyak sekali pelanggan di sana" Sihoon mencoba menjelaskan keabsenannya pada Sakura.
"Tidak apa-apa. Bibi tidak terlalu repot" Ucap Sakura sambil tetap melayani pelanggan yang baru datang.
"Sakura-ssi, dimaba Aku harus meletakkan alat makan yang sudah bersih ini" Suara seseorang mengagetkan Eunsang dan Sihoon.
"Tuan Daniel, Kau masih di sini?" Sihoon lah yang pertama membuka suara akibat kaekagetannya.
Sedangkan Eunsang masih terdiam. Sakura-ssi? Sejak kapan orang ini memanggil nama Mama dengan santai?. Itu isi pikiran Eunsang saat ini.
"Oh, Tuan Dabiel. Kau bisa meletakkannya di sini. Sihoon, tolong bantu Tuan Daniel. Saat kau pergi, Ia membantuku karena banyak sekali pelanggan yang harus di atasi" Sakura mencoba menjelaskan.
Sejak kapan Mama memanggilnya dengan santai. Apa-apaan kedua orang ini. Kenapa mereka jadi dekat?
Seperti itu yang dipikirkan Eunsang saat ini. Sekarang matanya menatap tajam pada Sihoon, kalau saja Hyungnya ini tidak pergi begitu lama.
"Eunsang~a, kenapa diam saja?" Tanya Sakura kepada anak semata wayangnya.
"Oh, nggak kok, Ma. Mama perlu dibantu apa? Emm, Tuan Daniel, maaf sebelumnya jika pertanyaanku kurang sopan. Apakah Anda tidak pergi kerja?" Ujar Eunsang.
"Oh iya, Kau benar juga Eunsang. Tuan Daniel maafkan Saya membuat Anda jadi terlambat masuk kerja" Sekarang Sakura merasa tidak enak hati dengan apa yang terjadi.
"Tidak apa-apa. Aku sudah menitip pesan pada orang kantor bahwa hari ini Aku baru datang siang hari. Kebetulan tidak ada jadwal khusus di pagi hari, tenang saja. Kalau begitu, karena ada Eunsang dan Sihoon, Aku akan berangkat sekarang. Terima kasih karena mengizinkanku membantu" Jawab Tuan Daniel sambil tersenyum menatap Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
FanfictionMiyawaki Sakura atau yang lebih dikenal sebagai Sakura Lee, seorang single-mother dari remaja laki-laki bernama Lee Eunsang. Suatu hari ia dikagetkan oleh anaknya yang pulang ke rumah dengan wajah pucat. Sakura mengira anaknya adalah korban Bullying...