MEMORIES
[Eunsang POV]
"Mama kurang enak badan. Kalian makan malam-lah berdua" Ucap Mama setibanya kami di rumah.
"Mama tidak apa-apa?" Tanyaku curiga.
Sebenarnya sejak kejadian orang kaya itu, sikap Mama menjadi aneh. Aku dan Sihoon hyung sudah menaruh curiga setelah Mama hanya diam di warung. Tidak biasanya seperti itu, Mama yang ku kenal akan menyapa dengan ramah para pelanggan meskipun Ia sedang lelah, tapi yang terjadi tadi sangat janggal.
Beberapa kali Aku harus membenarkan pekerjaan Mama karena Mama salah memberikan pesanan pada pelanggan. Kalau itu terjadi sekali, Aku dan hyung tidak akan curiga.
Hyung menyarankan untuk membiarkan Mama di kamar, mungkin kejadian tadi membuatnya sedikit shock. Kau tahu, mendapati seseorang sekarat setelah memakan makananmu, bukanlah pemandangan yang bagus. Aku dan hyung akhirnya setuju untuk makan malam dan membuat bubur untuk Mama.
Selesai kami makan, Aku mengantarkan se-nampan bubur ke kamar Mama. Lampu kamar Mama belum dimatikan, itu artinya Mama belum tidur. Aku membuka pintu setelah sebelumnya mengetuk terlebih dahulu.
"Mama, makanlah, Aku dan Sihoon hyung sudah membuatkan bubur untukmu?" Ucapku sambil melangkah mendekati Mama yang sedang berbaring membelakangiku.
Semakin kudekati, semakin terlihat apa yang sedang Mama lakukan. Aku lihat gerakan itu, gerakan mengusap mata, Mama menangis, tetapi kenapa? Aku sama sekali tidak memiliki petunjuk tentang itu.
"Mama kenapa?" Kataku sambil duduk di sebelah Mama yang sekarang telah mengubah posisi tubuhnya untuk duduk di atas tempat tidur.
"Oh, uri aegi (bayiku), Mama tidak apa-apa, Sayang. Perut Mama hanya sakit" Ucap Mama yang kutahu sebagai sebuah kebohongan.
"Kalau memang sesakit itu dan membuatmu sampai menangis, ayo kita segera ke rumah sakit. Aku tidak mau Mama sakit" Ucapku mencoba mengikuti kebohongan Mama.
Aku mengambil jaket dan dompet Mama lalu berpura-pura menghubungi 119. Aku tetap memantau ekspresi Mama. Tentu saja wajah panik yang kudapati karena pasti Mama mengira Aku benar-benar memanggil ambulan ke rumah.
"Sudah Eunsang, cukup. Maafkan Mama berbohong" Ucap Mama akhirnya, menyerah dengan kebohongannya tadi.
"Aku tahu, Ma. Aku juga. Aku tidak menghubungi siapapun. Jadi, Mama kenapa? Ceritakan padaku. Eits, jangan mencoba berbohong lagi. Aku tahu betul bagaimana Mama" Ocehku dengan percaya diri.
"Apakah Mama begitu buruk saat berbohong?" Tanya Mama.
"Kalau dengan diam saja seharian saat di warung, lalu salah membuat pesanan berulang kali, Mama anggap sebagai hal biasa, Aku rasa Mama harus mencari cara lain untuk mengatakan 'Aku baik-baik saja'. Jadi, kumohon jujurlah." Ujarku memohon.
"Baiklah, maafkan Mama. Tapi Mama tidak tahu harus bercerita apa. Bisakah Kita tidak perlu membahasnya lagi?" Tanya Mama ikut memohon.
"Ma, sepertinya ini kompensasi yang layak untukku karena Mama berbohong. Apakah karena Tuan Daniel? Semenjak Orang, maksudku Beliau pergi, Mama bersikap berbeda" Tanyaku, hampir saja menyebutkan kata 'orang kaya' yang dapat membuat Mama marah karena anaknya berkata tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
FanfictionMiyawaki Sakura atau yang lebih dikenal sebagai Sakura Lee, seorang single-mother dari remaja laki-laki bernama Lee Eunsang. Suatu hari ia dikagetkan oleh anaknya yang pulang ke rumah dengan wajah pucat. Sakura mengira anaknya adalah korban Bullying...