chapter 19

101 12 4
                                    

AMARAH

[Author POV]
Daniel segera pergi dari rumah sakit sebelum Pengacara Cho sampai di sana. Baru saja memasuki taksi yang ia pesan, sebuah panggilan masuk ke handphone  bewarna merah di tangannya. Sudah dapat ditebak siapa yang memanggil, namun Daniel benar-benar malas mengangkatnya. Di satu sisi, Pengacara Cho tetap menghubungi nomor bosnya ini dengan khawatir. Melihat pemandangan ini, seorang perawat mendatangi Pengacara Cho berharap ingin membantu.

"Ada yang bisa saya bantu, pak?" Tanya perawat laki-laki yang mendekatinya itu.

"Aku wali dari pasien yang pingsan dan baru saja dibawa ke sini. Namanya Kang Daniel, dimana dia?" Tanya pengacara Cho masih sambil tetap menelpon orang yang sedang ia cari itu.

"Dokter, bapak ini wali dari Tuan Kang Daniel" Panggil perawat pada dokter yang berada di sebrang mereka. Dokter yang dipanggil segera mendekat dengan wajah cemas yang terpancar di wajahnya.

"Apakah anda pengacara Tuan Daniel?" Tanya dokter sambil berdiri di depan pengacara Cho.

"Benar. Mana Tuan Daniel?" Tanya pengacara Cho lagi. Namun, bukannya diantarkan ke tempat tidur bosnya, dokter itu tetap berdiri di tempatnya. Pengacara Cho bisa menebak alur pembicaraan ini.
"Huh, baiklah, katakan padaku apa yang terjadi?" Lanjut pengacara Cho

"Kami sudah mencoba mencegahnya, tapi beliau justru marah dan mengambil barangnya dan langsung pergi begitu saja." Ucap dokter tersebut.

"Jelaskan padaku bagaimana kondisinya? Aku dengar dia pingsan, apakah ada hal buruk?" Tanya pengacara Cho kemudian.

"Wanita yang membawanya kemarin mengatakan bahwa Tuan Daniel pernah mengalami kecelakaan, apakah benar?" Tanya Dokter itu lagi.

"Lalu? Apakah pingsannya berhubungan dengan hal ini?" Pengacara Cho berbalik bertanya.

"Sepertinya ia terlalu memaksakan diri untuk mengingat sesuatu yang mengakibatkan tekanan pada pembuluh darahnya dan mengakibatkan dirinya jatuh pingsan" Jelas Dokter.

"Lalu, apakah ia berhasil mengingat sesuatu? atau mengucapkan sesuatu?" Tanya Pengacara Cho panik.

"Aku tidak yakin tuan. Ia langsung mengamuk dan pergi sebelum kamu melakukan tes apapun" Lanjut dokter.

"Baiklah, terima kasih dokter" Ucap Pengacara Cho lalu pergi meninggalkan rumah sakit.

Sial! Semua ini karena wanita itu dan anaknya. Ini tidak baik. Aku harus segera menjauhkan keduanya.
Amuk Pengacara Cho dalam hati.

Malam hari

Daniel berada di ruangannya. Asisten Kim dan Sopir Jung akhirnya kembali setelah mereka di telpon oleh pengacara Cho terkait kondisi Tuan muda mereka. Daniel sebenarnya tidak ingin mereka kembali karena itu merupakan hari liburnya. Namun, sepertinya pengacara Cho menggila karena tidak dapat mengubungi Daniel sama sekali, lalu melibatkan mereka di dalamnya. Daniel sampai harus meminta maaf, tapi asisten Kim justru mengomel karena rasa bersalah Daniel padanya dan suaminya.

Beruntunglah, asisten Kim memberitahu hal gila apa yang pengacara Cho perintahkan padanya. Daniel menjadi semakin tidak percaya pada pengacara itu setelah mendengar dari asisten Kim bahwa ia meminta asisten Kim dan sopir Jung untuk mengawasinya, serta melaporkan apapun yang Daniel lakukan bahkan jika Daniel keluar dari rumah atau bertemu seseorang.

[Daniel POV]

"Asisten Kim, akan ada 2 orang yang nanti datang ke sini. Bisakah kau tidak memberitahukan hal ini pada pengacara Cho?" Tanyaku pada asisten Kim sambil berbohong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang