Chapter 13

220 32 3
                                    

RASA YANG SAMA

"Mama..." Panggil Eunsang segera setelah keluar dari kamarnya.

"Di sini, Sayang" Jawaban Mama terdengar dari arah dapur.

"Ma, hari ini apa yang bisa kubantu?" Tanya Eunsang segera setelah berhasil menemukan Mama.

"Tidak perlu, Sihoon sudah membantu Mama menyiapkan semua keperluan. Kau segera bersiap-siap ya, Mama sudah menyewa mobil untuk berangkat ke sana, Sihoon yang menyetir" Ucap Mama sambil mengusap kepala putra kesayangannya.

"Huh, kenapa tidak ada yang membangunkanku agar Aku bisa membantu. Hyung, bukankah Aku sudah memintamu untuk membangunkanku lebih pagi?" Eunsang ngambek karena tidak ada satupun di rumah itu yang membangunkannya. Kalau seperti ini, Ia merasa tak berguna.

"Aku sudah membangunkanmu berulang kali. Tapi Kau seperti pingsan. Jadi kuputuskan tidak memaksamu untuk bangun. Jam berapa Kau tidur semalam?" Bela Sihoon.

Tentu saja Ia tahu alasan mengapa Eunsang sangat sulit dibangunkan. Adik kecilnya ini belajar semalaman, Sihoon tahu betul bahwa Eunsang ingin mempertahankan peringkatnya di kelas agar tetap mendapat beasiswa, dan itu berarti Ia tidak perlu menyulitkan Bibi Sakura.

"Bohong, Kau pasti tidak bersungguh-sungguh membangunkanku kan?" Rengek Eunsang tidak mau kalah.

"Eunsang, minta maaf segera pada hyungmu. Mama yang meminta Sihoon untuk berhenti membangunkanmu. Kau tahu berapa kali Sihoon harus menggoyangkan badanmu dan memanggilmu agar Kau segera bangun. Tapi Kau malah menutup telingamu dengan bantal. Mama tahu Kau begadang lagi kan tadi malam? Mama tidak apa-apa, Sayang. Belajarlah, tapi jangan lupakan istirahatmu." Ucap Sakura sambil sedikit menjitak kepala Eunsang karena tidak sopan.

"Maaf hyung... Maaf Ma.. Eunsang hanya ingin membantu menyiapkan keperluan untuk ke peringatan Papa" Eunsang menunduk merasa bersalah.

"Kalau begitu segera bersiap-siap agar Kau bisa membantu Mama dan Sihoon meletakkan semua ini ke mobil" Kata Sakura mencoba membuat Eunsang bersemangat kembali.

"Siap! Laksanakan Nyonya Lee!" Jawab Eunsang bersemangat dan langsung berlari ke kamar mandi untuk menyiapkan diri.

Hari ini adalah hari peringatan meninggalnya Suami Sakura, Papa Eunsang, Lee Euigeon. Tak terasa sudah 12 tahun lamanya Papa meninggalkan Mama dan Eunsang.

(Hari dimana Kang Daniel harus pergi ke kantor cabang dan menemukan bahwa warung Sakura tutup)

Sampai saat ini Sakura masih tidak percaya laki-laki yang Ia cintai pergi begitu saja. Firasat, hanya firasat yang Sakura miliki 12 tahun yang lalu. Ia ingat betul hari dimana Ia begitu bahagia karena Suaminya akan pulang setelah seminggu lamanya dinas ke luar negeri. Namun, justru berita duka yang Ia dapatkan.

Butiran kecil itu mengalir di pipinya, tak kuasa mengingat hari itu. Sakura segera mengusapnya, bagaimanapun Ia tetap harus terlihat kuat seperti anak laki-lakinya.

"Bibi, tidak apa-apa?" Tanya Sihoon cemas melihat air mata di wajah Bibi cantiknya.

"Tidak apa, sayang. Kalau sudah selesai, segera letakkan di meja agar Eunsang yang mengangkutnya" Ucap Sakura sambil tersenyum lembut menatap Sihoon yang sudah Ia anggap sebagai anaknya sendiri.

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang