6

3.3K 231 9
                                    

Dua hari berlalu. Selama dua hari pula jungkook mengabaikan semua pesan bahkan panggilan dari kekasihnya.

Baginya, ini kesempatan yang sangat baik untuknya bebas, jadi tak boleh di sia-siakan hihi. Urusan taehyung biar jadi urusan nanti.

Ting!

Jungkook yang sedang asik menonton tv, mengambil dan membaca pesan di ponselnya. "Pasti taehyung" Nistanya sambil tertawa girang. Namun, bukan nama taehyung yang tertera malah nomor tak dikenal.

+82-2-xxx-xxxx

See u darl! Miss u a lot.

Jungkook menyerngit, siapa ini? Ia pun membalasnya,

Siapa? Balasnya.

Namun, setelah ditunggu tak ada balasan. Apa taehyung ya? Dia mau mengerjaiku dengan nomor lain begitu? Batinnya.

Jungkook pun memutuskan untuk menelpon taehyung,

PIP

“Hyu----"

“YAK, JEON JUNGKOOK! KENAPA KAU MENGABAIKAN KU HAH?! KAU DIMANA?! CEPAT BILANG AKU, AKU SUDAH KE APARTMEN MU TAPI TAK ADA SIAPA-SIAPA DISANA!” potong taehyung.

Jungkook menjauhkan ponselnya,

Astaga telingaku. Gumamnya.

“Hyung, i miss u too!” Pekiknya mengabaikan teriakan taehyung sebelumnya.

“Kenapa kau baru bilang i miss u sekarang ha?! Kemarin kau bahkan mengabaikan semua pesan dan panggilan ku! Kau baru merasa rindu saat aku tak mengirimu pesan hari ini, begitu?!”

Jungkook terdiam,

Jadi bukan taehyung? Jadi siapa?--Pikirnya.

“Yak, jeon jungkook kau dengar aku tidak!?"

Jungkook tersentak, “Astaga iya hyungie-ku sayang. Aku hanya rindu padamu. Rindu mulut cerewetmu lebih tepatnya hehe. I miss u so bad!

Baru saja taehyung akan membalas, tiba-tiba--

PIP

Taehyung terperangah, shock! Memang pacar kurang ajar pikirnya.

“Sepertinya aku terlalu lembut padanya, awas saja!” Desisnya tajam.

●●●●

Di kampus

Jungkook yang sedang asik berjalan sambil bersenandung mengikuti suara yang ada di headset miliknya, tampak menyerngit kala melihat seorang perempuan yang sedang dikelilingi tiga orang laki-laki.

Si perempuan tampak ketakutan terlihat dari badannya yang bergetar seraya melangkah mundur.

Jungkook menghembuskan nafas,
Ia pun mendekat, "Hai sayang, apa yang kau lakukan dengan mereka?" ucapnya seraya menunjuk tiga sekawanan tersebut.

Sang perempuan yang tidak diketahui namanya ini pun, mengalihkan tatapan nya. "Me-mereka mau meminta nomorku. Aku tak mau. T-tapi mereka memaksa." Adunya.

“Jadi kalian meminta nomor kekasihku?” Tanya nya santai seraya menyeringai.

Mereka bertiga sontak mendecih remeh,

Rain salah satu dari mereka maju, "Jadi dia kekasihmu? Boleh juga. Bagaimana jika kekasihmu ini kau bagi untuk kami bertiga?”

Jungkook tertawa, lebih tepatnya mencemooh.

"Punya kaca? Apa cocok kekasihku yang cantik ini bersama kalian?"

Mereka bertiga sontak langsung geram mendengar ucapan yang menyiratkan penuh hinaan yang dikeluarkan oleh jungkook,

BUGH!

Jungkook yang tak siap pun tak dapat mengelak dari serangan tiba-tiba yang diberikan oleh Rain, ia pun termundur dari tempat nya berada. Ia pun langsung memegang bibir nya, tampak darah segar akibat robekan diujung bibirnya.

“Ah, kau melukai bibirku." Gumamnya.

Kalo taehyung tau bisa mati kalian. Batinnya.

Jungkook mendongak, senyum seringai pun terbit di bibir miliknya.
Tanpa mereka sadari, jungkook sudah mendekat dan melayangkan tendangan tepat diwajah Rain, yang membuat ia langsung terjerembab ke bawah lantai. “Ayo, kita bermain!” Ujarnya riang.

Mereka berdua langsung menyerang jungkook dan dengan cepat ditangkis oleh jungkook. Jungkook sontak membalas dengan tinjuan bahkan tendangan yang tidak main-main kuatnya mengakibatkan mereka bertiga terkapar tak berdaya.

Membuat mereka berlima menjadi tontonan, betapa hebatnya sosok jungkook dalam berkelahi dalam melindungi seorang perempuan. Bahkan banyak yang mengabadikan momen tersebut lewat ponsel pribadi milik mereka.

Setelah dirasa cukup, jungkook pun berhenti.

“Masih mau merebut kekasihku?”

Mereka sontak menggeleng, "Bagus!" balas jungkook setelah melihat respon mereka.

Sang perempuan pun mendekat, "Kau tak apa? Bibirmu---”

Jungkook tersenyum tipis, "Aku tak apa. Lain kali hati-hati oke?" ucapnya seraya mengusak rambut perempuan tersebut.

“Kau anak baru ya? tanya jungkook.

Sang perempuan pun mengangguk,

"Nama ku Choi Ara. Em, nama mu Jeon Jungkook kan?"

Jungkook menyerngit kemudian mengangguk.

“Bagaimana----"

Ucapan jungkook terpotong saat tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi,

"Kenapa---"

"...."

“Astaga suaramu, hyung. Iya, hyung. Ini aku sudah dikampus. Ne ne aku tunggu di kelasku. Bye!” ujar nya kesal.

Jungkook menoleh memandang Ara,

"Aku mau menemui kekasihku. Aku duluan ya." Ucap nya melupakan apa yang ingin ditanyakan tadi.

Ara pun tersenyum.

Jungkook pun berlalu pergi, namun ia mematung saat mendengar teriakan---

Thankyou, SEA!”

><

Crz (kth+jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang