Saat ini mereka berdua lagi dikamar, sedang asik urusan masing-masing. Jungkook yang sedang sibuk dengan ponselnya. Taehyung yang sibuk mengamati kekasihnya.
Jungkook sedang merajuk lebih tepatnya sih kesal. Kesal lihat kelakuan taehyung. Mengingatnya malah semakin membuat kepalanya pusing. Childish sekali.
“Sayang, marah ya? Aku cemburu lo. Kau tau kan? Cemburu itu tanda sayang. Aku sayang banget lo ini." Bujuknya.
Jungkook diam mengabaikan. Ia malah memunggungi taehyung. Malas liat wajah melasnya.
Taehyung yang melihat jungkook tak merespon, mencebikkan bibirnya.
"Sayang--oh sayang, jangan acuhkan taehyungmu ini. Aku salah, iya aku tau. Sayang jangan marah yaa.” Ujarnya masih berusaha membujuk jungkook seraya menyentuh tangan jungkook.
Namun lagi-lagi usahanya sia-sia, sedikitpun jungkook tak merespon. Ia kan jadi penasaran apa yang kekasihnya lakukan sampe mengabaikan dirinya seperti ini.
Fuck! Umpatnya.
“Sayang, kau selingkuh dengan adikku ya?!” Tuduhnya.
Tampak ucapan nya barusan cukup membuahkan hasil, jungkook menatapnya. Menatapnya marah bukan menatapnya mesra. "Apasih!" ketusnya.
“Sayang, jangan berbalas pesan dengan orang lain, termasuk adikku. Kau tau kan aku orangnya mudah cemburu, sakit sekali hatiku melihatmu begitu apalagi didepanku seperti ini.” Melasnya.
Jungkook pun menaruh ponselnya dimeja dengan kesal, "Tak ada chat apapun kok. Dia cuma minta dibuatkan cake."
“APA?! Dasar adik sialan! Tidak boleh! Kau cuma boleh membuat cake untukku, tidak untuk orang lain. Dasar adik jomblo tak tau diri!" Makinya.
"Tapi kan---"
"Tak ada tapi-tapian, aku tak suka. Sayang jangan buat aku semakin cemburu!" Potong taehyung.
"Tapi kan dia adikmu, hyung. Masa--"
"Tak peduli." Potong cepat.
Jungkook memutar matanya malas. Cemburunya taehyung ini benar-benar keterlaluan. Ia pun memejamkan matanya menahan emosi yang mulai kembali tersulut. Ia lebih baik pergi, daripada ia mengamuk disini.
"Sayang, kau mau kemana? Aku kan sudah bilang jangan buatkan cake untuknya."
Jungkook pun menoleh, "Aku tak membuatnya. Aku mau beli saja di toko langgananku."
"Siapa bilang aku membolehkan? Aku juga tak suka ya kau beri apapun ke orang lain. Kau tak perlu mencari simpati adikku sampai sebegitunya. Tenang saja dia pasti merestui hubungan kita."
Jungkook menatapnya datar. Ingin sekali rasanya men-sleding kepala taehyung. Ingin sekali menepuk bibir nya. Lancar sekali mulutnya berbicara. Ia pun berbalik, mengabaikan ucapan taehyung barusan, sebelum-
"Sayang, kau tak mendengarku ya? Kau ini kenapa jadi pembangkang begini." Ucapnya kesal.
Jungkook mengacuhkan nya.
"Oi sayang, kau mau kemana?! Jangan memancing amarahku ya!"
Jungkook yang mendengar ucapan bersirat ancaman tersebut, hanya mampu mengepalkan tangan nya. Ia pun berbelok-
BLAM!
"Ah, ternyata kau ingin ke kamar mandi. Kenapa tak bilang dari tadi sih. Aku kan jadi suudzon begini padamu. Maaf ya sayang!" Ucapnya tak tau malu.
Ia pun mengambil ponsel milik jungkook. Lebih baik dia memantau sekaligus membasmi semua ancaman-katanya.
Jungkook yang didalam kamar mandi. Langsung membasuh kasar wajahnya.
Begini sekali nasibnya-hikseu.
><
KAMU SEDANG MEMBACA
Crz (kth+jjk)
FanfictionWhen everything goes crazy. Warn! Tk-Vk BL TopTae BotKook