"Sayang, kenapa kau mengabaikan semua pesan dan panggilan ku, huh?! Kau tau aku cemas sekali memikirkanmu." Ujar taehyung.
Jungkook terkekeh, "Sengaja hehe. Lagi pula kan aku bersama adikmu, Hyung."
“Woah, kau serius?! Predikat Adik Bangsat memang pantas untuknya."
Jungkook menyerngit, "Kenapa mengatai adikmu sendiri, eoh?!" ucapnya menyentil dahi taehyung.
“Dia membohongiku. Dia bilang tak tau kau dimana. Ingin sekali kepalanya ku gilas pakai mobil pembuat aspal!” Ucapnya bersungut kesal.
Jungkook yang mendengarnya malah tertawa, "Dia bahkan setiap pagi sudah berada di apartmenku hyung---"
“APA?! Kenapa dia bisa sampai masuk apartmen mu?! potong taehyung.
Jungkook mengendik bahunya acuh, "Katanya kau yang menyuruh."
Taehyung shock, bisa-bisanya adiknya membuat alibi mengatas namakan dirinya.
“Aku tak pernah menyuruhnya sampai sebegitunya. Dasar adik tengik! Dia pasti lagi mencari kesempatan dalam kesempitan saat aku tak ada disampingmu.”
“Tapi kalian tak sarapan bersama kan? sambung taehyung.
Jungkook tersenyum, "Menurutmu? Ia bahkan datang disaat aku masih tertidur. Tak mungkin kan dia datang dalam keadaan sudah makan?" balas jungkook.
“Shit! Bajingan itu memang cari masalah denganku!" maki taehyung.
Taehyung pun langsung menghubungi Hyunjin melalui ponsel miliknya.PIP
"YAK, KAU DIMANA SIALAN?!"
Hyunjin yang disebrang sana menyerngit heran, "Apasih?!" jawabnya kesal.
"AKU TANYA KAU DIMANA SEKARANG?!"
“Hyung, sudahlah. Hyunjin sudah baik padaku kemarin, dia menjagaku selagi kau tak ada." ucap jungkook lembut.
Hyunjin yang mendengar ucapan jungkook, tersenyum tipis. Taehyung yang mendengar jungkook seakan-akan membela Hyunjin jadi semakin kesal, "Aisssh!" ucapnya seraya mematikan panggilan nya sepihak.
Taehyung merajuk.
"Hei, kenapa kau marah pada adikmu sendiri? Sensitif sekali sih." Cibir taehyung.
“Dia mau mendominasimu jung, aku tak suka!”
Jungkook mendelik, "Kan--kan kau mau membelanya lagi!" sungut taehyung.
Jungkook memutar matanya malas, taehyung yang cemburu sangat luar biasa. Luar biasa dalam memacu emosi miliknya. Ia pun menghela nafas dalam kemudian mendekat dan memeluk tubuh taehyung. Lebih baik mengalah pikirnya.
“Maaf. Jangan marah lagi, Hyung." ucap jungkook seraya mengusap punggung taehyung.
Taehyung yang awalnya menegang akibat emosi yang memuncak, langsung melunak kala mendapatkan dekapan dari kekasihnya. Ia pun membalas pelukan jungkook.
"Maaf, tak bisa mengontrol amarahku."
Jungkook mengangguk dalam dekapan, "Jangan marah seperti itu, nanti hyung cepat tua!” canda jungkook.
Taehyung pun melepas pelukannya, "Kenapa kau nakal sekali!" ucapnya seraya menyentil hidung jungkook main-main.
Jungkook hanya tertawa gemas. Taehyung yang melihat ke-uwuan kekasihnya lantas menghadiahkan banyak kecupan pada wajah jungkook.
"Aduh sayang, jangan manis-manis bisa tidak?" Kekeh taehyung.●●●●
Di kantin
“Hyung, bagaimana pertemuan dengan papamu kemarin?” tanya jungkook.
“Lancar.” Balasnya singkat.
"Tumben sekali papamu ingin bertemu, memang pertemuan apa kali ini, hyung?” Pancing jungkook.
Ia hanya ingin melihat pilihan taehyung saat ini--memilih jujur atau berbohong padanya.
Taehyung yang semula ingin minum, langsung berhenti.
Ia berpikir sejenak--ia ragu. Haruskah ia berbohong kali ini-
Ia pun memantapkan hatinya untuk menyembunyikan hal ini dari kekasihnya. Ia tak mau membuat jungkook khawatir dan malah berdampak pada hubungan nya.
“Em, tak ada hal yang penting. Hanya pertemuan biasa." Jawabnya seraya menormalkan kegugupannya.
Jungkook menaruh sendok yang ia pegang, membuat taehyung juga ikut berhenti dan menatapnya--
Jungkook tersenyum, tersenyum tipis. "Benarkah? Tak ingin memberitahukanku yang sebenarnya, hyung?"
Taehyung melihatnya. Senyum tipis itu.
Tiba-tiba hatinya berdebar tak karuan--bimbang antara memilih jujur atau tetap melanjutkan kebohongan yang ia barusan ucapkan.
Jungkook terkekeh miris, "Aku bercanda, hyung. Aku percaya kok padamu. Suatu hubungan harus dilandasi kepercayaan bukan?"
“Ingat hyung, sekali kau berbohong padaku, aku tak akan percaya lagi padamu." Sambung Jungkook seraya tersenyum.
Taehyung terdiam. Hatinya berkecamuk.
Tiba-tiba--
"Sayang, maafkan aku. Pertemuan kemarin karena Papa ingin menjodohkanku dengan anak rekan bisnisnya. Tapi, tenang saja aku pasti akan menolaknya. Kau tau kan aku sangat mencintaimu? Maafkan aku!" ucapnya menyesal seraya memegang kedua tangan jungkook.
Jungkook tersenyum. Berbeda dengan yang tadi, kini ia tersenyum puas. Ia pun mengusap lembut pipi taehyung,
"Terimakasih sudah mau jujur padaku, hyung. Aku mencintaimu.”
><
![](https://img.wattpad.com/cover/200618380-288-k721582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crz (kth+jjk)
FanfictionWhen everything goes crazy. Warn! Tk-Vk BL TopTae BotKook