Setelah insiden yang lalu, tampak jungkook mengerang jengkel sedari tadi. Pasalnya taehyung selalu menempeli nya. Minta maaf-katanya.
Kemana jungkook pergi selalu ia ikuti. Jungkook yang dari tadi di ikuti tentu sangat risih, ia pun mendudukkan dirinya di sofa-
“Jaga jarak dariku! Aku tak mau dekat denganmu lagi.”
“Sayang, ayolah. Hyung minta maaf. Janji tak akan bercanda begitu lagi. Ya ya ya maaf, hm?”
Taehyung pun berusaha menggapai tubuh jungkook, baru saja ia akan bergeser mendekat, seruan jungkook membuat nya diam tak berkutik-
“Tetap ditempatmu. Awas kau mendekat, apalagi memelukku. Jika kau berani, aku akan pergi!"
Taehyung jelas cemberut, ingin protes tapi tak berani. Ini lah resiko bawaan penyakit--bucheen. Apalagi melihat mata melotot dari kekasih tersayang, aduh taehyung makin ciut.
Keadaan mereka seketika menjadi hening. Taehyung masih menunduk seraya memainkan jari-jari panjangnya. Sejujurnya ingin sekali ia berbicara, tapi ya itu tadi takut jungkook malah pergi benaran. Kan lucu kalo jungkook yang pergi sementara ini apartmen miliknya?
Taehyung gusar, ia tak suka suasana seperti ini. Canggung, kaku, senyap, bukan dirinya sekali. Ia pun sesekali melirik kearah kekasihnya.
Sedang jungkook, malah asik menonton tv yang padahal film nya sangat tidak menarik untuk ditonton. Ia sengaja, malas melihat taehyung.
Tapi jika dilihat-lihat kasihan juga melihat taehyung diam macam orang bodoh diujung sofa.
Melihat raut sedih taehyung, hati jungkook jadi melunak. Ia pun berdeham meski raut datarnya masih tersemat apik di wajahnya.
"Jadi, kenapa hyung tiba-tiba datang kesini?"
Taehyung yang mendengar suara jungkook sontak mendongak dan matanya berbinar, setidaknya jungkook mulai luluh padanya.
Taehyung yang awalnya ingin membuka suara, kembali ia urungkan mengingat jungkook yang masih marah pada nya. Jika ia cerita kejadian tadi pada jungkook, pasti jungkook makin marah padanya. Dari ceritanya kan menandakan ia tak percaya pada jungkook. Taehyung pun menghela nafas dalam, ia pun menggeleng, dan berusaha tersenyum.
"Tak ada, aku hanya rindu kekasih manisku."
Jungkook mendecih mendengar jawaban taehyung, "Hyung bertengkar dengan hyunjin?"
Taehyung membulatkan matanya, bagaimana jungkook bisa tau-batinnya.
"K-kau bagaimana kau bisa tau?"
"Hyunjin yang memberitahuku. Dia mengirimiku pesan sebelum hyung kesini." Ujarnya datar.
Taehyung jadi kesal, kenapa adiknya selalu mengirim pesan pada kekasihnya begini? Dia sangat tau adiknya. Adiknya tak mudah dekat dengan orang, bahkan lebih parah darinya. Kenapa dengan jungkook berbeda? Apa benar hyunjin mencoba akrab hanya karena jungkook kekasihnya?
Memikirkan hal itu membuat taehyung jadi pusing, ia pun menatap wajah kekasihnya, "Jung, lebih baik kau ganti nomor lagi saja."
Jungkook shock,
Apa? Ganti? Apa dia tak salah dengar?!
“Kenapa?” Jawabnya.
“Aku tak suka melihat keakrabanmu dengan Hyunjin, apalagi sampai bertukar pesan begitu. Pesanku saja sering kau abaikan. Apa kau lebih tertarik membalas pesan orang lain daripada kekasihmu sendiri?”
Jungkook tertohok disini.
Sejak kapan dia suka berkirim pesan dengan orang lain. Dengan Hyunjin saja dapat dihitung pakai jari. Mengenai membalas pesan taehyung, dia hanya malas oke? Daripada mengirim pesan, ia lebih suka jika bertatap muka.
“Hyung, ini sudah ke lima kalinya aku berganti nomor dibulan ini. Kau tak ingat bagaimana marahnya eomma-ku saat aku berganti nomor saat terakhir kali?”
Taehyung malah pura-pura tak tau dan mengendikkan bahu nya acuh,
“Biar aku yang bilang pada eomma-mu. Pokoknya kau harus ganti nomor. Hidupku tak tenang, jika kalian masih bertukar pesan dibelakangku jungkook.”
Jungkook kesal, terlihat dari matanya yang melotot, "Aku tak mau. Jangan berlebihan hyung, aku tak ada hubungan apa-apa dengan adikmu. Aku tak suka diperlakukan begini olehmu."
Jungkook melengos pergi, hatinya tak karuan. Emosi nya cepat sekali tersulut. Ia tau taehyung sayang sekali padanya, tapi tak seharusnya sampai begini.
Dia kira jungkook tak butuh bersosialisasi dengan orang lain? Ia kira jungkook hanya butuh dirinya? Bergantung padanya? Ah shit! Membayangkan egoisnya taehyung membuat ubun-ubun nya merasa terbakar.
“JEON JUNGKOOK! JANGAN PERGI!”
Teriakan taehyung terdengar. Kali ini dapat dipastikan ia sangat marah. Marah karena ucapan nya tak dituruti. Ia dengan taehyung itu sama, sama-sama memiliki tempramen yang buruk. Bedanya, jungkook cepat marah cepat juga luluhnya. Beda dengan dirinya-“SUMPAH, JIKA KAU BERANI MELANGKAH KELUAR, AKU HANCURKAN SEGALA ISI APARTMENMU INI JUNGKOOK!”
Jungkook yang sama emosinya malah berbalik dan menatap remeh taehyung, "Terserah padamu. Aku tak peduli. Kau hancurkan, aku tinggal cari tempat tinggal baru."
Tampak taehyung geram kala mendengar jawaban kekasihnya yang sama sekali tak takut akan ancaman nya, dapat dilihat dari wajahnya yang memerah menahan amarah, belum lagi tangan nya terkepal kuat hingga tampak memutih. Cukup membuat jungkook merinding.
Jungkook melengos memilih membuka pintu apartmen nya, sebelum suara datar menghentikannya--
PRANG!
“Jangan memancingku, jungkook. Kau tau bagaimana aku."
Tak ada teriakan seperti sebelumnya. Tak ada nada meninggi, namun mampu membuat suasana menjadi mencekam. Ucapan taehyung sukses membuat jungkook mematung.
><
KAMU SEDANG MEMBACA
Crz (kth+jjk)
FanfictionWhen everything goes crazy. Warn! Tk-Vk BL TopTae BotKook