Jungkook memucat, tanpa sadar tangan nya meremat baju taehyung. Perempuan itu-batinnya.
"Hei, sayang. Kau kenapa? Kenapa wajahmu penuh keringat begini?"
Taehyung panik. Perasaan tadi jungkook baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba berubah pucat bagai mayat begini. Ia pun mengelus lembut pipi jungkook, "Hei, kau dengar aku?"
Sementara, jungkook masih asik dengan pemikiran nya sendiri. Ia masih sibuk menebak-nebak siapa perempuan itu sebenarnya. Apa semua ini hanya kebetulan semata?
Perlahan kesadarannya mulai kembali saat merasakan goncangan pada bahu miliknya. Tampak taehyung menatapnya khawatir. Jungkook menatapnya namun tak lama ia pun tersenyum.
“Hei, kau baik? Kau kenapa sayang?" tanya taehyung.
Jungkook menggeleng, "Tidak ada. Aku hanya berpikir tentang perempuan tadi hyung, ternyata benar ya wajahnya cantik hehe."
Taehyung melongo, tak percaya. Jadi jungkook melamun sampai pucat tadi hanya karena memikirkan kecantikan perempuan itu?
“Serius jung, kau sampai begini hanya karena perempuan tak penting itu? Jangan bilang kau tertarik dengan nya?!”
Jungkook yang mendengar ucapan bermakna tuduhan dari taehyung hanya memutar matanya malas, "Astaga--bagaimana bisa kau berpikiran aku menyukainya hyung?"
“Jung, aku tau ya sebelum kau berpacaran denganku, kau pernah punya pacar perempuan. Aku tau itu!"
“Ya terus apa hubungan nya coba? Aku tak tertarik kok. Tenang saja. Aku tak akan mengambil tunanganmu, hyung. Takut sekali sih."
Taehyung langsung mengusap wajahnya kasar, "Bukan itu yaampun--aku bukan takut kau merebutnya dariku. Aku malah takut kau suka padanya, jungkook.”
Jungkook tertawa, "HAHAHA--Oke aku bercanda hyung. Aku tau, aku tak suka padanya kok. Aku sudah punya hyung, jadi untuk apa orang lain. Cukup dirimu. Iya kan?"
Taehyung senyum. Senyum sumringah. Ia pun menganggukkan kepala nya antusias, "Bagus, iya kau hanya butuh diriku. Kau hanya boleh suka padaku. Pegang janjimu ya, sayang!"
Jungkook tertawa melihatnya, ia pun mengecup dahi taehyung, "Iya taehyungie-ku yang cerewet!"
Taehyung yang mendapat perlakuan sweet dari kekasihnya, lantas tak dapat menyembunyikan rona merah pada pipinya. Jarang sekali jungkook mau begini.
Ia pun langsung berpura-pura pingsan, "Astaga--jantungku, aku tak bisa jung. Tak bisa mendapat perlakuan manismu begini."
Setelahnya ia pun tertawa seraya menutup wajahnya. Jungkook yang melihatnya lantas tertawa keras, "Bodoh sekali sih, hyung!"
●●●●
Jadi ceritanya malam ini, jungkook dan taehyung mau marathon nonton film. Kali ini permintaan jungkook, jarang sekali kan? Biasanya malas sekali. Tapi tak apa, apalagi melihat binar bahagia taehyung, membuatnya juga ikut tersenyum dan merasakan kebahagiaan. Hanya dengan taehyung, ia bisa tertawa lepas. Begitu pun sebaliknya, hanya dengan jungkook sikap aslinya ia tunjukkan.
"Sayang, kau serius mau menonton film ini?"
Jungkook mengangguk antusias. "Iya, ini film-film recommended dari temanku. Katanya filmnya lumayan seru, hyung."
"Tapi, apa harus horror semua? Kau tak takut?"
Jungkook menggeleng, "Untuk apa takut? Aku malah suka sekali. Apalagi disini ada dirimu, aku sama sekali tak takut."
Taehyung tersenyum, "Yasudah, film apa yang pertama kali kita tonton?"
“Film ini saja hyung!”
“Tunggu sebentar ya, hyung mau hidupkan infocus nya dulu." ujar taehyung.
Jungkook pun mengangguk, setelahnya taehyung pun kembali duduk disebelahnya. "Sini sayang!"
Jungkook pun mendekat dan mendudukan dirinya didepan taehyung. Taehyung langsung menelusupkan tangan nya dipinggang jungkook guna memeluknya dari belakang. Jarang sekali jungkook manja-able begini. Jadi tidak boleh di sia-siakan.
Keadaan hening, keduanya hening. Cuma berbeda situasi. Jungkook fokus pada film, sementara taehyung fokus memandangi raut wajah kekasihnya, hanya sesekali memperhatikan film nya.
Namun baru setengah jalan,
"Astaga--sayang film apa ini?! Kenapa anak kecil nya begitu. Aduh aku tak bisa menonton nya, aku jadi terbayang adik sepupu-ku begitu."
“Yaampun sayang, kenapa dia genit begitu pada papa tirinya?!”
Jungkook kesal. Taehyung berisik sekali. Ia kan jadi tak bisa fokus menonton, "Hyung, diam. Aku jadi tak konsen menonton nya. Jadi sedari tadi apa yang kau tonton? Masa itu saja tak tau, dia itu sebenarnya sudah tua, tubuhnya saja yang kecil."
“Ta-tapi---"
“Ssst--diam!”
Taehyung cemberut, "Iya-iya aku diam."
Jungkook bernafas lega, akhirnya ia bisa kembali fokus dalam filmnya, namun lagi-lagi cobaan kembali menghampiri. Tangan nackal taehyung mulai bergerilya. Mulai menelusup diam-diam kebalik bajunya. Awalnya dia biarkan saja, namun semakin dibiarkan, taehyung kok kurang ajar? Ia mulai meraba raba semua isi didalam bajunya.
Membuat dirinya jengkel setengah mati, "Keluarkan tanganmu hyung, sebelum kupatahkan!"
“Yaampun pelit sekali, sentuh sedikit saja masa tak boleh.” Cibir taehyung.
Jungkook mengacuhkan nya, ia kembali menonton filmnya, sementara taehyung yang malas menonton malah sibuk mencebikkan bibirnya. Ia bosan sekali. Mau pegang sedikit tak boleh. Ia bingung mau melakukan apa. Mau ngomong tak berani, serba salah.
Setelah sekian lama, akhirnya ia memberanikan diri, "Sayang, aku bosan sekali~"
><
KAMU SEDANG MEMBACA
Crz (kth+jjk)
FanfictionWhen everything goes crazy. Warn! Tk-Vk BL TopTae BotKook