11

2.5K 193 11
                                    

Tidak seperti biasanya, pagi ini tidak ada candaan bahkan debatan yang terdengar. Hening. Hanya terdengar suara dentingan garpu dan pisau. Mereka sedang sarapan.

Sarapan sederhana, lumayan praktis dan mengenyangkan.

Sebenarnya jungkook tidak mempermasalahkan suasana yang seperti ini, ia malah senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya jungkook tidak mempermasalahkan suasana yang seperti ini, ia malah senang. Namun, sosok di ujung sana lah yang membuat nya cukup kesal. Sang kekasih-Taehyung malah sibuk mencincang roti menjadi tak karuan seakan-akan memberitahukan suasana hatinya yang tidak baik saat ini.

Jungkook terlampau tau. Ia pun menghela nafasnya,

“Hyung, dimakan. Jangan dipotong-potong seperti itu. Kasian rotinya.”

Taehyung mendelik, Jadi yang dikhawatirkan nya cuma roti? Bukan aku begitu. Batinnya.

Ia malah semakin jadi menghancurkan roti yang ada di piring miliknya. Jungkook yang melihatnya, meremat garpu yang ia pegang. Sabar jungkook.

“Kenapa? Marah padaku ya hyung?” ucap jungkook lembut.

Taehyung langsung mendongak menatapnya sinis, “Sudah tau nanya!” jawabnya ketus.

“Aku ada buat salah ya?”

“Jadi kau tak sadar apa kesalahanmu?

Jungkook mengendikkan bahu nya acuh, membuat taehyung semakin jengkel. Ia langsung menghempas kasar garpu dan pisau yang dipegangnya sehingga menimbulkan dentingan yang cukup keras. Cukup membuat jungkook terlonjak terkejut.

“Kau meninggalkanku semalam dan pagi ini pun juga!”

Jungkook mengelus dadanya sabar,

“Hyung, aku ngantuk sekali semalam. Aku lelah. Kan sudah kubilang sebelum kau mau menginap, dan mengenai kenapa aku tak membangunkanmu pagi ini, karena aku tak mau. Kau kelihatan kelelahan. Makanya aku meninggalkanmu, agar kau bisa tidur lebih lama.”

Mendengar jawaban jungkook, wajah taehyung langsung melembut. Kalo dipikir-pikir benar juga, ia jadi merasa bersalah. Ia pun langsung menatap jungkook, “Maaf sayang, aku pasti menyusahkanmu kan?”

Jungkook pun tersenyum, “Tak apa. Jangan marah lagi ya.” Ujarnya seraya mengelus punggung tangan taehyung yang ada di meja.

Baru saja taehyung akan membalas,

Ting!

Ponsel taehyung berbunyi. Ia pun melihat pesan tersebut. Setelahnya, ia langsung meletakkan ponselnya tanpa berniat membalas.

Jungkook yang melihatnya diam saja, malas bertanya. Ia masih asik melanjutkan sarapan roti miliknya. Mengabaikan tatapan sebal dari seseorang yang sedari tadi menatapnya.

“Sayang, kok kau tak tanya sih pesan dari siapa?!” Keluhnya.

Jungkook langsung tersedak, ia langsung cepat mengambil susu miliknya. “Ah ya, memang pesan dari siapa, hyung?”

“Dari papa.” Jawabnya singkat.

Lah kenapa malah ia yang sok cuek padaku. Batin jungkook. Jungkook pun menjawab,

“Oh, dari papa. Memang kenapa? Ingin bertemu lagi ya?”

“Tidak. Cuma mau mengingatkanku untuk bertemu dengan anak rekan bisnis nya nanti.”

Jungkook pun menganggukkan kepalanya, tanpa berniat membalas, ia pun melanjutkan makan sarapan nya lagi. Membuat taehyung jengkel setengah mati akan ketidakacuhan jungkook.

“Sayang, kenapa kau santai sekali saat mendengar aku akan bertemu dengan orang lain. Kau tak cemburu? Kau tak sayang padaku lagi ya!”

Jungkook pun menghentikan makannya. Ia pun mengelap tangan nya. Ia menatap taehyung, “Kenapa harus cemburu? Aku percaya kok padamu. Kau tak mungkin menghianatiku.”

Taehyung yang mendengar tuturan jungkook mencebikkan bibirnya, “Tapi kan aku mau melihatmu cemburu!” ucapnya tak terima.

Jungkook terkekeh, “Jadi kau mau aku melarangmu bertemu dengannya, begitu?”

Taehyung yang mendengarnya pun menganggukkan kepalanya, “Kalo kau meminta nya pasti akan aku turuti kok.”

Jungkook pun mendekat dan menyentuh pipi taehyung, “Sikapmu ini lah hyung yang membuatku percaya padamu. Bertemulah. Jangan melukai perasaaan orangtuamu. Masalah perjodohan, nanti kita urus sama-sama ya. Jangan terbebani. Aku tak apa kok.”

Taehyung tersenyum, ia pun mengecup bibir jungkook. “Kekasihku bijak sekali! Terimakasih sudah percaya padaku.”

Jungkook pun menganggukkan kepalanya, “Jadi mulai sekarang, hyung juga jangan cemburu lagi ya. Kau cukup percaya padaku. Aku juga tak mungkin menghianatimu.”

Taehyung tampak berpikir dan menganggukkan kepala nya, “Oke sayang.”

  ○

Jungkook pun beranjak dan mengambil piring kotor miliknya untuk dicuci. Berbeda dengan taehyung, setelah sarapan ia pun langsung masuk ke kamar. Jungkook yang sedang mencuci piring malah sedang asik tersenyum memikirkan kejadian barusan,


Namun tak lama---

“Sayang, siapa ini Min Jun? Kenapa banyak sekali yang mengirimu pesan. Jangan sesekali kau balas. Kalo sampe aku tau, awas saja!”

Senyum jungkook langsung luntur, ia pun tanpa sadar meremat spons yang ia pegang. Belum lima belas menit pembicaraan selesai, taehyung langsung berulah.

Ingin menangis rasanya. Batinnya.

    ><

Crz (kth+jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang