"Weh, Jeno napa ga sekolah dah?" tanya Haechan saat mereka sedang berkumpul di kantin. Jaemin sendiri sedang mengambil sebotol minuman untuk dirinya. Ia merasa haus.
"gatau lah, biarin aja. Sibuk ngurus ibu negaranya" jawab Renjun yang sibuk membalas pesan dari, adik kelas.
Jaemin menoleh dan tak sengaja melihat Siyeon yang berdiri untuk mengambil minuman kaleng di dalam kulkas
Ngomong - ngomong mereka sedang bersantai di kafe depan sekolah.
Kalau Jaemin lihat, wajah Siyeon membengkak, apalagi matanya.
Jaemin menaruh minumannya dimeja yang diduduki dua temannya itu, dan mendekati Siyeon.
"Kemana lo?!" teriak Haechan. Kemudian Haechan dan juga Renjun sudah dapat melihat dengan jelas Jaemin yang menghampiri Siyeon.
"Jaemin," sebut Siyeon saat melihat Jaemin sudah disampingnya.
Jaemin menatap wajah Siyeon yang terlihat pucat. "lo sakit?"
Menggeleng menjawab pertanyaan Jaemin, tapi Siyeon menyentuh keningnya. "cuma pusing, gara gara kebanyakan nangis"
"tiduran aja di uks"
Siyeon tersenyum tipis, "gue malas balik ke sekolah lagi."
"lihat keringat dingin lo."
"engga ah, takut—"
"kan gue temenin"
.
Jisa menunggu Jeno yang sedang menuju toilet di lobi, sambil duduk tentunya. Mereka jadi untuk ke rumah sakit, bertanya bagaimana kesehatan sang bayi, dan juga bundanya, tentu juga apakah si bayi baik baik saja karena semalam mereka, hm, ya.
Untung kata dokter, bayinya tak apa apa. Wah, Jeno hebat.
"pipis doang lama" gumam Jisa. Ia merasa haus, jadi ia berdiri dan menuju kantin rumah sakit.
Namun, langkah Jisa terhenti karena melihat laki laki dihadapannya yang juga sama sama terkejut.
"Hyunjin?"
Hyunjin menatap tak percaya jika yang ia lihat sekarang adalah, Jisa. Apalagi pandangannya jatuh pada perut Jisa yang sudah membesar.
Hyunjin menelan salivanya. "J-jisa, lo.."
Jisa mundur dua langkah, ia menunduk. Ia merasa malu.
Yang selama ini selalu mencari kabar Jisa, dan sekarang Hyunjin malah bertemu Jisa di rumah sakit karena mengantar mamanya yang kembali mengandung lagi. Dan disini juga, Hyunjin benar benar speechless.
.
Mungkin jarak mereka duduk tidak jauh, tidak dekat. Intinya ada sedikir kecanggungan diantara mereka.
"jadi, ini alasan lo keluar dari sekolah?"
Jisa terdiam, kemudian mengangguk. Hyunjin hanya dapat melihat Jisa dari samping seperti ini.
"siapa? Jeno?"
Kembali mengangguk.
Hyunjin menghela nafasnya. Ia menunduk dan mencoba tersenyum. "udah berapa bulan?"
Lalu Jisa menoleh pada Hyunjin. "empat bulan"
"selamat" ucap Hyunjin yang tersenyum. Jisa mengangguk mendengar kata Hyunjin.
Kemudian laki laki itu berdiri, "gue balik dulu, mama udah nungguin. Btw, kalo anak lo lahir barengan sama adek gue, kita jodohin aja"
Jisa tau itu hanya bercanda, tapi tetap saja ia tertawa. "ada ada aja lo, kalau sesama jenis gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️
Fanfiction[17+] Masalah ini muncul karena kesalahannya sendiri. mungkin saja, Jeno bisa menyelesaikan nya. Terinspirasi dari film 'Jenny & Juno'