💚two STORY'S Part 2

12.5K 1K 57
                                    

Aku juga kangen sama jeno yang masih bujang.


🍓🍓🍓




"J-jen, Jeno?"

Jisa terus mengguncang kedua bahu Jeno agar laki laki ini bangun. Di lantai yang kotor dan juga dingin, mereka merebahkan diri dengan almamater milik Jeno menjadi alas mereka.

"Jen, ini udah gelap, bangun.."

Dengan tubuh yang lemas, Jisa masih berusaha membuat Jeno tersadar. Ia mengambil ponsel Jeno didalam tas hitam milik Jeno tentunya. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan gawatnya mereka belum pulang.

Bisa habis Jisa.

"Jeno!"

"..hmh, y--ya apa?"

"bangun, ini udah jam 10!"

Jeno masih memicingkan matanya. Ia perlahan bangun sembari menguap. Telah duduk dengan sempurna menghadap Jisa, yang jelas, wajah Jeno masih dengan wajah bantalnya.

Sementara Jisa menatap kekasihnya dengan tatapan sedih. Ia tentu tersadar apa yang sudah mereka lakukan ditempat ini.

Jisa mengaitkan kancing seragamnya, walau, sudah dua kancing terlepas karena Jeno yang menariknya dengan kasar.

Jisa menunduk, ia tak tahu harus mengatakan apa.

"Sa—?"

Perlahan, Jeno mulai sadar. Ia memperhatikan sekitar, rambutnya yang berantakan sangat mendukung ekspresi Jeno yang kebingungan.

Jeno menatap Jisa, tepat dibagian dada Jisa yang berisi tanda kemerahan. Tangan kekar Jeno membuka seragam kekasihnya, dan cukup terkejut. Bibirnya kelu.

"Jeno.."

Hening, mereka sama sama terdiam. "—jangan bilang siapa siapa." lanjutnya.

Terdengar helaan napas Jeno, laki laki itu menyibak rambutnya, lalu berdiri. Ia mengambil almamaternya lalu ia taruh didalam tas.

"ayo, aku anter pulang."

Jeno menarik Jisa hingga gadis itu bangun. Namun, tentu Jisa merasa aneh saat berjalan, dan merasakan sakit.

"Sa.. Sakit banget ya?"

Jisa menoleh dan mendongak, ia tak menjawab juga menghela napas berat. Baru ia ingin melangkah, namun ia merasa tak nyaman.

"gimana Jen, aku harus bilang apa sama orang tua aku?" kedua mata Jisa tentu berair.

Jeno mengambil ponselnya dan melihat pesan yang masuk. Dari orang tuanya, dan juga orang tua Jisa. Tanpa mengatakan apapun, Jeno menggendong Jisa agar gadis ini duduk diatas motornya, sementara Jeno yang masih berada disamping Jisa, menghubungi Ibunya.

"mah—"

"Jen! Astaga kamu dimana?? Ini udah jam 10 dan kamu belum pulang? Jisa juga mana? Orang tuanya udah berkali kali nelpon kesini!"

[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang