💚13

16.4K 1.7K 64
                                    

Jeno mendekati kakaknya yang tengah memeluk Jisa.

"Sa.."

Mendengar suara Jeno, Jisa segera melepas pelukan dari Doyoung lalu menatap Jeno dengan senyumannya. Jisa bangkit dan mengambil plastik putih yang ia yakini berisi coklat dan manisan lainnya.

"aku, ke dalam kalo gitu." Jisa meninggalkan Jeno dan juga Doyoung. Sengaja, mereka pasti ingin bicara apalagi Jeno.

Doyoung tak menggubris Jeno sama sekali bahkan ia ingin pergi, tapi dengan segera Jeno menahan lengan kakaknya itu. "Kak, gue mau ngomong."

"ya itu lo udah ngomong."

Jeno melepas tangannya dari lengan Doyoung. Doyoung kini menatap adiknya yang tengah menunduk. Sesungguhnya, dalam sisi lain, Doyoung merasa bersalah telah memukul adiknya sangat keras.

"apa? Lo cemburu gue pelukan sama Jisa?"

Jeno menggeleng. "engga sama sekali."

Mendengar itu, Doyoung menyatukan alisnya. "lo ga bener bener sayang sama cewe lo?"

Sebelum menjawabpun, Jeno tersenyum tipis. "sayang, banget. Tapi gue percaya kak Doyoung gamungkin rebutin Jisa."

"kalo iya?"

Jeno seperti berpikir, "ehm.. Mungkin?"

"ya lo pikir emang dia mau sama yang bukan bokap dari anak yang dia kandung?" Doyoung kemudian duduk kembali dan mengalihkan perhatiannya.

"gausah minta maaf, gue udah denger dari cewe lo."

Sebenarnya ini tidak ada rasa canggung sama sekali, hanya saja, Doyoung terlalu gengsi untuk mengatakan maaf pada adiknya sendiri.

Jeno hanya diam, menunduk.

Karena begitu lama mereka hanya diam diaman, Doyoung membuang nafas gusar.

"sana, Jisa nunggu didalem."

Doyoung pergi. Dia memang marah. Tapi mau bagaimanapun, Doyoung tak sekalipun tega membiarkan adiknya apabila terjadi kesusahan.

.

Jisa menikmati coklat yang tadi dibelikan Jeno diatas ranjang. Sambil menonton video, harus bagaimana posisi ibu hamil jika tidur, makanan apa yang cocok untuk para ibu mengandung, yah semacam itu.

Perut Jisa memang sudah agak membucit, tentu, sudah dua bulan.

Jeno masuk dengan wajah yang bisa dibilang, sedih? Entahlah. Jisa menotis itu langsung saja mematikan ponsel, menaruh setengah coklatnya dan duduk.

Jeno sendiri juga sudah duduk disebelah Jisa. Tangan perempuannya itu memegang pundaknya.

"kenapa, Jen?" ucapnya pelan.

Jeno menggeleng. "gapapa."

"aku minta sesuatu lagi, boleh gak?" pertanyaan Jisa membuat Jeno menoleh padanya. Jisa yang melihat raut wajah Jeno, langsung mengelak. "ini gabisa dibeli, dan ngelakuinnya gampang"

Jeno tak menjawab, tapi ia menunggu suara Jisa kembali. "mulai sekarang, kita harus saling percaya, dan jujur satu sama lain. Gaada yang perlu disembunyiin. Gampang kan?"

Kata Jisa yang tersenyum. Jeno langsung saja memeluk pinggang Jisa dengan pelan tentunya, ia merebahkan kepalanya dibahu sempit milik wanitanya itu.

"Jen, aku percaya kamu bisa ngelakuin semuanya. Jangan buat aku kecewa."

Jeno menatap Jisa, dan mencium bibirnya.

"makasih udah percaya sama aku."

Jisa hanya mengangguk mendengar kalimat yang dikeluarkan Jeno.

Jeno mengelus perut buncit Jisa. "sebentar lagi, tunggu sebentar lagi. Semuanya pasti gaakan diam."

Kembali, Jeno mencium Jisa. Kali ini ada sedikit lumatan. Tentu, dengan gerakan yang Jeno berikan sangat lembut dan menuntut.

Jisa sudah memejamkan matanya. Ia hanya diam menerima bentuk kasih sayang dari Jeno yang seperti ini.

"Jeno! kamu tidur diluar nanti!"

Ciuman mereka lepas.

Papanya sedikit menganggu. Tapi apa tadi, Jeno disuruh tidur diluar. Lalu Jisa tidur sendiri. Padahal ia ingin cuddle dengan Jeno.

Jeno tersenyum simpul, lalu mengelus pipi Jisa. "masih nanti malam kok, mau tidur tiduran?"

Jisa mengangguk membuat Jeno gemas. Ia berdiri dan mengunci pintu kamar.

"kenapa dikunci?"

"emang kamu mau nanti papa ganggu lagi?"



















✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

YA MAAF BARU UPDATE, TIBA TIBA BUNTU LOH 😭

YA MAAF BARU UPDATE, TIBA TIBA BUNTU LOH 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KESALAHAN TEKNIS TADI. masa pake Lena disini anjir kan bingung.

 masa pake Lena disini anjir kan bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komen ya

[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang