Jeno pikir ia akan pulang cepat, tapi ternyata cukup lama sampai jam delapan malam. Ia juga sudah menghubungi Jisa, dan ya, Jisa langsung mengerti.
Sepulang dari menugas, Jeno langsung ke kedai ayam. Sesuai pesanan sang istri, ia memesan cukup banyak. Untuk dirinya juga tentu.
Selama di mobil, Jeno diam, ia sempat memikirkan bagaimana sikap Siyeon tadi, ia benar benar tidak merasa bersalah apapun. Seolah olah hubungan masa lalunya itu hanya guyonan bagi Siyeon.
Tapi, sudahlah, Jeno juga sudah tidak peduli, sewaktu smp juga, hanya sekedar cinta monyet. Dan lagi pula, ia sekarang sudah dapat yang lebih tepat. Bahkan sangat tepat.
Sampai rumah, Jeno langsung masuk kedalam setelah memarkirkan mobilnya.
Baru saja masuk, ia sudah melihat Jisa yang sedang menyeduh teh hangat.
Jeno melangkah pelan agar tak ketahuan Jisa. Ia mengendap ngendap, dan,
"hwa!" Jeno mengejutkan Jisa dengan memeluknya dari belakang.
"Jeno! Ngagetin!! Aku lagi buat teh kalau air panas nya kena tangan aku gimana?!"
Jeno malah terkekeh. "iya - iya maaf ngagetin. Kok galak sih, hm." Jeno mengecup pipi Jisa.
"galak lah. Lama tau nungguin!" kata Jisa dengan gaya ngambeknya.
"maaf, tadi juga yang bikin lama gara gara Haechan isi nungguin Somi, pacarnya."
"kan bisa pulang duluan." rengut Jisa.
"iya deh iya lain kali pulang duluan. Jangan galak lagi dong nanti bayinya ikutan galakin daddynya nih." Jeno mengusap perut Jisa yang dibaluti daster.
Pemandangan terindah menurut Jeno adalah, melihat sang istri yang menggunakan daster, apalagi sedang hamil. Katanya sih, terlihat seksi.
Jisa berbalik dan menatap Jeno. "yaudah mana ayamnya?" tangan Jisa mengadah untuk meminta pesanannya.
"ini tuan putri. Udah sesuai pesanan. Ongkirnya mana nih?"
Jisa menyatukan alisnya. "kok pake ongkir? Emang kamu ojek online apa"
"harus ada ongkirnya dong." Jeno lalu menunjuk bibirnya, menyuruh Jisa untuk sekedar mengecup.
"ih gamau, daddynya belum mandi, anaknya mana mau ciuman." Jisa langsung pergi ke ruang tamu untuk menikmati ayamnya sambil menonton tv.
Jeno yang ditinggalkan hanya melongo. "yaudah berarti durhaka ya nolak keinginan daddynya."
"gak lah, mamanya juga nolak kok."
.
Selesai mandi, seperti biasa, Jeno hanya menggunakan baju kaos tanpa lengan dan celana selututnya.
Ia duduk dibawah Jisa, sambil memakan ayamnya juga.
Jisa yang baru memakan dua potong ayam malah sudah kenyang, dan malah Jeno yang menghabiskan semuanya.
"Jen, tadi mama sama papa ada ngomong sama aku."
"apaan?" tanya balik Jeno, yang masih fokus memakan daging ayam.
"mereka ngijinin kita tinggal sendiri, tapi setelah kamu udah kerja, terus Feli umurnya udah tujuh bulan"
Jeno mengernyit. Ia menoleh ke belakang melihat sang istri. "Feli?"
Jisa mengangkat kedua bahunya. "gatau tuh mama udah ngasi nama aja. Aku sendiri kaget tiba tiba mama nyeletuk Feli."
Jeno kembali memakan daging ayam. "kenapa harus tujuh bulan? Kenapa ga pas lahir aja"
"ih kan aku masih gatau jelas gimana urus bayi yang bener Jen, lima bulan mungkin Feli ga rewel rewel banget kan, dia udah bisa duduk seenggaknya."
Jeno mengangguk setuju. "iyasih gapapa, aku ga keberatan, asal kamunya aja. Bisa gak? Tapi nanti mama kamu sama mama aku bakal sering sering bantu kamu jaga cucunya pasti. Apalagi kalo aku udah kerja, kan gamungkin kamu sendirian ngurusnya."
Jisa memandang suaminya yang terlihat penuh perhatian.
"iya aku bisa, mau gamau kan emang harus." jawab Jisa.
Jeno menghela nafas. "mau cium kamu tapi aku masih bau ayam nih."
"dasar. Udah tuh habisin sisa tiga lagi. Ini yang ngidam siapa sih, aku apa kamu?"
Jeno tidak menjawab, ia lanjut memakan sisa ayam itu. Jisa yang melihat hanya terkekeh, dan memainkan rambut Jeno.
✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖
Bahagia sekali ya pasutri diatas.
Muka bantal Jeno xixi (salah fokus ke Jaemin malah)
Nanti nonton di tv doang.......... Gapapa ya semoga tahun berikutnya atau bulan bulan berikutnya kita bisa nonton nct sama sama 💚🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️
Fiksi Penggemar[17+] Masalah ini muncul karena kesalahannya sendiri. mungkin saja, Jeno bisa menyelesaikan nya. Terinspirasi dari film 'Jenny & Juno'