Alunan musik memekakkan telinga, entah apa ruangan itu masih bisa di sebut kamar atau tidak.
Bahkan pecahan kaca masih berserakan, bau alkohol tersebar diseluruh kamar.
Kacau! namun tak terlihat.
Gelap!
Laki-laki yang masih menggunakan seragam putih abu-abu itu sudah terlelap dengan tangan berlumur darah hingga mengotori seragam dan seprei nya.
Dia tak sedikitpun perduli dengan sakit yang dia rasakan, dia hanya ingin tenang.🍀🍀🍀🍀🍀
Salwa berjalan gontai memasuki pekarangan sekolah yang sudah dua tahun lebih dia tapaki, kerudung putih terulur panjang menutupi dada, lebih panjang dari kerudung yang dipakai teman-teman di sekolah nya.Bola mata hitam pekat miliknya tanpa sengaja menangkap pemandangan tak sepantasnya di sebelah lorong menuju kelasnya XII MIA 1. Anak laki-laki terduduk sendirian di pojok tempat itu dengan seragam yang berantakan dan sebatang rokok terselip di antara telunjuk dan jari tengahnya.
"Kakak ngapain disini?" Salwa bertanya dengan pelan, khawatir ada yang mendengar percakapannya.
"Buang!" Perintahnya.
"Lo siapa? Jangan ganggu gue!" Bentak laki-laki yang di seragamnya tertulis jelas Azzam khalif.
"Maaf aku tidak bermaksud ikut campur, hanya saja ini sekolahan. Kamu bisa terkena masalah lagi jika tertangkap dalam keadaan seperti ini."
"Bukan urusan lo!" Bentak laki-laki itu sekali lagi.
"Ini tentu saja jadi urusanku, aku melihat kakak disini dengan keadaan seperti ini. bukan kah sudah kewajiban setiap muslim untuk mengingatkan dalam kebaikan? iya kan? dari nama kakak aku yakin kakak muslim dan pasti tau ini,"
Azzam tak menanggapi lagi apa yang di ucapkan oleh perempuan itu dia terus saja menghisap rokok di tangannya tanpa perduli.
Siapa yang tak tau Azzam di sekolah ini? Anak dari kelas XII IIS 6 yang terkenal suka membuat ulah di sekolah, tidak jarang juga dia ada di bawah tiang bendera, atau berlari mengitari lapangan basket. Tentu saja Salwa pun mengenalnya, Salwa juga tau mengenai gosip yang tersebar bahwa Azzam telah masuk ke daftar hitam, dia akan di keluarkan dari sekolah jika sekali lagi melakukan tindakan fatal, dan merokok di sekolah tentu saja tidak akan pernah dibenarkan.
Suara sepatu begitu nyaring mendekat, Salwa tau sekarang dia ada dalam bahaya karna tak ada sepatu dari seorang pun murid yang bisa mebgeluarkan suara semacam itu. Dia pastikan yang mendekat adalah guru.
"Sini balikin! jangan ikut campur urusan saya! pergi kamu dari sini!" Salwa merampas rokok yang ada di tangan Azzam secara paksa hingga telapak tangannya terkena api yang menyala. Namun Salwa tidak perduli, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk membalas budi.
"Awww," pekik Salwa.
"Lo kenapa sih? Sudah gila?" Azzam bingung melihat tingkah gadis itu.
"Salwa! Azzam! Apa yang kalian berdua lakukan di tempat ini?"
Benar Saja, Pak Maman guru BK yang sering berkeliling sekolah itu lah yang memergoki mereka berdua.
"Apa itu?!"
Pak maman mendapati Salwa memegang rokok menyala di tangannya.
"Ini?" Salwa mengangkat tangannya tepat di depan wajah, memperhatikan benda yang sudah melukai telapak tangannya itu, Salwa menampakkan wajah kebingungan apakah pak Maman tidak tau kalau ini rokok?
"Ini kan rokok pak," Jawabnya polos.
"Saya tau! kamu merokok lagi di sekolah, Azzam?!"
Pak Maman menatap Azzam dengan tajam, dia benar-benar sudah muak dengan murid satu ini yang selalu saja harus merepotkannya di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
InsyaAllah Kamu Jodohku [SELESAI]
عاطفية[SELESAI] Azzam adalah lelaki dengan kisah masalalu yang kelam, tak pernah ada cinta dalam hidupnya yang ada hanya nafsu dunia dan keegoisan. Bertemu dengan Salwa adalah anugrah dalam hidupnya, perempuan manis itu masuk dalam kehidupan Azzam yang ta...