29. Kamboja Kuning

3K 239 181
                                    

"Rasa kehilangan akan mengajarkanmu untuk lebih menghargai apa yang kamu miliki, karna penyesalan tidak akan mampu mengobati."

@miaelviraa_

.........

Gundukan tanah merah yang sudah mengering, dengan nisan kayu yang mulai lapuk terlihat sama menyedihkan nya dengan raut wajah pemuda yang bersimpuh di sebelahnya.
Tercium menyengat aroma Kamboja kuning yang batangnya mulai tinggi.

Setangkai mawar putih yang masih kuncup di letakkan di atas makam bertuliskan sebuah nama yang mulai samar "Salwa Rahmani"

"Selamat hari pernikahan ke 5, Sal. Meski gue gak pantes ngucapin ini ke lo." Kesedihan yang disamarkan oleh senyum tetap saja tak akan mampu membohongi diri sendiri. Luka yang di derita Azzam lima tahun terakhir tak pernah menemukan obatnya, tak akan pernah lagi.

Flashback on.

Dengan tertatih akhirnya Azzam sampai di depan pintu rumah Oma, wajahnya pucat pasi, pandangannya kosong.

"Azzam, ada apa? Kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Oma membombardir Azzam dengan semua pertanyaan di benaknya namun tidak mendapatkan jawaban sepatah kata pun dari cucu kesayangannya itu. Azzam memeluk Oma dengan erat, lalu tersedu di pundak ringkih wanita senja itu.

"Azzam ada apa? Apa yang terjadi dengan Salwa? Jangan seperti ini, beritahu Oma!" Bentak Oma tak tahan dengan desakan semua fikiran negatifnya sendiri.

"Azzam sudah menalak tiga Salwa, Oma." Dengan susah payah Azzam mengatakan itu.

"Astaghfirullah Azzam apa yang kamu lakukan..." Oma menangis sejadi-jadinya, kedua tangannya mengepal, memukul-mukul punggung lemah laki-laki yang masih dalam pelukannya.

Atas alasan apapun perceraian tidaklah bisa dibenarkan, Allah membencinya meski perceraian diperbolehkan. Oma sangat menyayangkan keputusan yang diambil cucunya.

...........

Azzam tertidur di atas pangkuan Oma, jejak-jejak air mata yang mengering terlihat jelas di wajahnya.

Tangan yang mulai berkeriput mengusap lembut rambut Azzam, setetes air mata jatuh di kening lelaki patah hati itu.

"Oma.." panggil Azzam dengan suara parau. "Jangan nangis, Azzam janji akan hidup lebih baik lagi mulai sekarang." Sepekan setelah perceraian Azzam masih saja berduka namun tangisnya hari ini adalah puncak dari kesedihannya. "Oma gak perlu khawatir soal Azzam, dan Salwa juga akan hidup bahagia berkat keputusan Azzam ini, jangan sedih lagi."

"Zam..." Panggil Oma lemah tanpa bermaksud menanggapi ucapan Azzam sebelumnya.

"Iya, Oma." Azzam bangkit dari baringnya, duduk menghadap wanita yang sejak dulu sangat menyayanginya.

"Salwa... Salwa sudah pergi."

Azzam tak menampakkan keterkejutan sama sekali, seakan dia sudah tau hal itu memang akan terjadi.

"Mungkin sudah dijemput Ridho, biarlah, Oma Salwa berhak dapet apa yang gak bisa Azzam kasih."

"Bukan itu, Salwa.. Salwa meninggal dunia sore tadi." Suara Oma sudah sangat lemah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InsyaAllah Kamu Jodohku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang