[SERIES 01]
📌Cerita ini sudah tamat, tapi boleh dong follow, beri vote dan juga komentarnya. Trimakasih 😘
.....
Dalam hubungan ini, kita hanya memerlukan kepercayaan dan sikap saling percaya
- Yoongi Agusdi
###
Apakah ketika sikap saling mempercay...
sesuai yang aku bilang di IG ohmymymy_series kalo bakalan update, jadi yang belum follow IGnya hayuk di follow jangan ampe ketinggalan infonya.
btw juga aku udah kasih spoiler di IG kan? ﹋o﹋. hayuk anak IG, yang udah follow akun ohmymymy_series mana suaranya????.
jangan lupa tekan bintang dan kasih komentarnya juga ...
sama love kuningnya juga ... 💛💛💛💛
pembaca yang baik pasti tau apa yang harus di lakukan...
happy Reading!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
###
Sepertinya Dewi fortuna sedang berpihak padaku dan juga Yoongi, karna hari ini tak ada mata kuliah yang masuk. Jadinya Aku dan Yoongi menghabisakan waktu pagi hari di depan Tv, beserta sarapan roti selai yang telah kami siapkan.
Aku bersyukur karna pria pucatku itu juga membantuku membuat sarapan, katanya sih sudah terbiasa membantu mami-nya dirumah.
"Iihh, kenapa digantiin ama berita sih?, sini mana remotenya!" aku mendengus kesal ketika siaran karton kini berubah menjadi siaran berita yang mengabarkan jalanan yang macet. Yoongi mengangkat tangannya yang menggenggam remote dengan tinggi namun ekspresinya masih lekat dengan layar monitor. Aku yang melipatkan kaki disofa pun berusaha dengan keras untuk tidak beranjak dari sofa karna malas, jadinya aku hanya menggerakkan tanganku saja untuk meraih remot control itu.
"Siniin! Ih !" gerutuku kesal, berusaha meraih remote control itu. Yoongi semakin meninggikan tangannya. Ketiika taganku berhasil menyentuh ujung remotenya, Yoongi pun memutar remot itu mengelak tak bisa kudapatkan.
"Yoongiii!!!"
Pria itu tak bergeming,bahkan tangannya yang ksosng kini sudah menjauhkan kepalaku dari badannya. Tentu saja aku memberikan perlawanan, hingga entah bagaimana caranya perlawanan brutalku tak bisa di elak oleh Yoongi yang tak melihat ke arahku. Sofa yang kecilpun tak bisa menampung bobot kami berdua, Yoongi yang ingin menyelamtku juga ikut oleng. kini badanku sudah berada di atas tubuh yoongi, dengan keadaan pria pucatku itu terjatuh terlebih dahulu.
Duk
"ouch!"
"ouch!"
Kepalaku terbentur tepat di dada Yoongi, karna aku melihat tulisan sablon bajunya ketika mengadahkan kepala, sedangkan Yoongi, pria itu mendarat kelantai. Kami terdiam bersama, ah- tidak-tidak bukan aku yang terdiam tetapi Yoongi, aku seketika panik melihat wajah yoongi sudah memerah.
"Yoon? Kamu nggak apa?" tanyaku panik dan menangkup kedua pipinya, menepuk pelan kekiri dan kekanan "Yoon? Mana yang sakit? Kepalamu sakit sekali? Maafkan aku!"
