Huaa... Aku terharu.
Nggak nyangka kalian se antusias itu untuk next chapter.
Siapkan hati dan mental kalian :') . Maaf nggak sesuai ekspektasi, dan aku bener-bener nggak nyangka udah nembus, tapi walaupun udah sampe target jangan lupa vote dan komennya juga sebagai bentuk menghargai aku yang udah nulis. Heheheh.Dan aku merasa bersalah, dengan work satu lagi yang belum update-update. Maafkan aku Kim Sajangnim 😭😭.
Oke deh jangan lupa baca Note di bawah lagi ya.
HAPPY READING
LOVE YOUUUU###
Baru kali ini aku merasakan bagaimana sakitnya patah hati, aku hanya bisa menatap layar ponsel yang berada di layar utama. Harus kah aku menghubunginya?. Kami sama-sama egois, taka ada yang memberi kabar terlebih dahulu bahkan ini sudah menginjak pekan pertama paska kejadian itu. Dimana Yoongi menuruni ku di jalan.
Aku memeluk lutut di atas tempat tidur. Mengingat bagaimana Yoongi mengabaikan ku di kampus, bahkan juga di kantin. Pria itu menghindariku.
Rasa sesak semakin menjalar ketika jalanan sepi kini terdengar deru suara motor dari jauh yang sudah sangat kukenali itu. Yoongi Agusdi pria itu pulang larut malam lagi. Aku mengaktifakan kembali layar ponsel melihat jam sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari. Dia semakin terlambat pulang, aku memejamkan mata memainkan imajinasiku ketika mendengar suara pagar rumahnya berbunyi lalu motornya kembali hidup dan memasuki perkarangan dan pagar pun kembali tertutup.
Seperti biasa Aku berjalan mengintip dari jendela kamarku, memperhatikan kamar Yoongi yang beberapa menit kemudian lampu kamarnya menyala. Aku tersenyum, jika aku tak memiliki masalah dengan pria itu tentu saja aku sudah mengomeli dirinya yang pulang selarut ini. Bahkan aku juga beberapa kali menangkap jika Yoongi menguap di dalam kelas padahal selama pacaran dia tak pernah menguap, jika aku? Mungkin tak bisa dihitung lagi.
Aku melirk jam dinding di kamarku lalu kembali melihat kearah jendela kamar Yoongi dan menghitung mundur dalam hati. Satu... dua ... tiga ... lampu kamar Yoongi mati, yang artinya pria itu sudah mau tidur.
Aku pun juga mulai mematikan lampu dan berjalan menuju ranjang. Sebelum aku memajamkan mata aku menyempatkan berdoa semoga tak ada pekan kedua teruntuk aku dan juga Yoongi saling mendiami. Semoga hubungan kami baik-baik saja.
###
Aku ingin membersihkan kebun saja dari pada mendengar Mama yang menyuruhku mengantar Kue ke rumah tante Arisna. Jika saja aku tak memiliki masalah pada Yoongi aku dengan senang hati yang akan menawarkan diri kepada Mama. tapi ini berbeda, Aku dan Yoongi sedang dalam masa perang panas dingin mempertahankan ke-egoisan.
Jika saja mama tidak mengancamku dengan ceramahan siraman rohani di pagi hari tentang anak yang durhaka pada ibunya , tentu saja aku masih menampakkan kaki di rumah bukan di depan rumah tante Arisna begini sambil membawa sekotak kue brownis yang Mama buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Boyfriend-myg (END)
Fanfiction[SERIES 01] 📌Cerita ini sudah tamat, tapi boleh dong follow, beri vote dan juga komentarnya. Trimakasih 😘 ..... Dalam hubungan ini, kita hanya memerlukan kepercayaan dan sikap saling percaya - Yoongi Agusdi ### Apakah ketika sikap saling mempercay...