Aku bersyukur mendengar kabar jika nenek sudah baikan, dan mulai mendingan .Papa juga bilang bakalan pulang besok pagi. karna hari ini masih mengurus adminitrasi biaya penginapan nenek di Rumah sakit. Dan papa juga butuh istirahat sebelum besok mengendara mobil.
"Kenapa kamu senyam-senyum lihat ponsel kaya gitu, hayo ... selingkuh ya kamu" tuduh yoongi lalu merebut ponselku cepat. aku menatap Yoongi kesal ketika pria itu terkekeh sambil mengembalikan ponselku kembali.
"Makanya jangan asal nuduh!"
"Hehe, ternyata Ayah mertua. Kirain siapa. Kirim salam ya sama oom Andi"
Aku memutar mata malas meladeni yoongi. Pria ini jika moodnya sedang bagus bawaannya ngeselin mulu, tapi kalu moodnya lagi cool banget, aku nya di cuekin habis-habisan. Pokoknya Yoongi itu aneh banget. Dan dimataku juga pria ini tidak pernah pas dengan kondisi dan situasi. Tenang tapi aku tetep sayang kok.
"Yoon, entar kalau udah siap ngampus kita pergi ke mall yuk?, temenin aku beli sheet mask lagi"
Yoongi menautkan alisnya "Emangnya yang kemarin nggak cukup?"
Aku menggeleng "Udah habis Yoon, kan Taeyhung kemarin juga ikut make sheet mask barengan, masak kamu lupa sih?"
Yoongi mendengus, "Yaudah iya" ujarnya mengangguk .
"Oke deh makasih sayang. aku sayang Yoongi Agusdi banyak-banyak" ujarku sambil memluk lengan yoongi.
"Giliran Ada maunya aja pangil sayang sayangan, giliran nggak ditepatin langsung main nendang aja" gumam yoongi melirik ku sekilas .
"Apasih yang!, aku masih dengerin apa yang kamu bilangin ini, kamu pikir aku nggak dengar, hah?"
"Nggak apa-apa kok, udah kamu jangan nempel mulu. Malu diliatin orang" yoongi menolak kepalaku hingga aku menjauh dari tubuhnya. Aku mendengus pelan lalu mengambil ponsel mencari kesibukan lain sambil menunggu makanan datang.
Setelah selesai mengisi perut Yoongi menemaniku membeli sheet mask di tempat langganan. Pria itu tidak mau masuk kedalam toko, males katanya cewek semua. yah namanya juga toko kosmetik ya kan?. sebelum dia pergi pria itu mengatakan akan menungguku selama tiga puluh menit jika lewat maka dia akan meninggalkan ku sendiri. katanya pulang naik ojek sana. Tega sekali dia .
"lima menit lagi kamu hampir aku tinggalin" ujar yoongi melihat arlojinya ketika aku mendatanginya yang bersender di tembok.
"antri, makanya hampir telat."
"udah?" yoongi bertanya sambil melirik kantong belanjaanku. Aku mengangguk "udah, yuk pulang"
"Pulang?. Nanggung mah ini udah di mall juga."
Aku menautkan alis bingung.
"Lagi mau main di Mall ini aku, cepatan!, sebelum aku berubah pikiran"
Dengan cepat aku langsung merangkul Yoongi dan menuntun jalannya menuju time zone , Yoongi yang melihatku menarik lengannya cepat terkekeh pelan sambil memasukkan sebelah tangannya yang kosong pada kantung celana.
Sampai kapanpun sepertinya aku tak bisa mengalahkan permainan basket yoongi. Pria itu tertawa terbahak-bahak ketika melihat score ku yang tertinggal jauh darinya. Aku memukul lengan yoongi hingga pria itu mengaduh kesakitan. Selain itu aku juga merutuki diriku snediri yang sok-sokan untuk menerima tantangan nya yang kalah bakalan beli koin lagi.
"Udah ah jangan main game ini lagi, main yang lain aja" ujarku yang kesal karena selalu kalah dengan Yoongi yang sudah ahli dalam permainan basket.
"Yaudah kamu mau main apa?"
Aku melirik semua permainan lalu tersenyum aneh kearah Yoongi.
"kenapa senyum kamu mesum gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Boyfriend-myg (END)
Fiksi Penggemar[SERIES 01] 📌Cerita ini sudah tamat, tapi boleh dong follow, beri vote dan juga komentarnya. Trimakasih 😘 ..... Dalam hubungan ini, kita hanya memerlukan kepercayaan dan sikap saling percaya - Yoongi Agusdi ### Apakah ketika sikap saling mempercay...