Psikopat#01 Marcell dan Rangga

156 6 0
                                    

Semakin aku tahu banyak tentang kamu,semakin banyak juga yang aku ga tau tentang kamu_Raline

***

Raline menatap lekat laki-laki bermata Hazel, berambut Hitam berkilau, Hidung nya Mancung dan Bibir tipis bisa di katakan sempurna.Laki-laki di depannya  itu hanya tersenyum melihat Raline yang terlalu fokus menatap nya. Mengetahui laki-laki itu tersenyum, pandangan nya berpindah.Entah apa yang membuat Raline ingin selalu menatap nya,jika biasa nya Raline selalu menjadi pusat perhatian. Di karena kan Raline adalah Seorang Model dan penulis terkenal. Wajar saja jika seorang Raline Wiguna banyak penggemar khusus nya di kalangan laki-laki. Entah di sekolah nya maupun di luar sekolah.

Raline mewarisi mendiang Ayah nya yang juga penulis terkenal pada masanya saat itu. Jadi, sewaktu hidup Ayahnya selalu mengajarkan tentang Sastra dan lain sebagainya.Jadi, tak heran jikalau Raline sangat menyukai hal yang sama dengan mendiang Ayahnya.

"RA." Sapa Lope dengan suara oktaf nya Gadis yang biasa di sebut dengan Gadis Bandana itu. Ya,itu sudah menjadi ciri khas Lope menggunakan Bandana setiap hari,mungkin dari SD sampai saat ini. Koleksi Bandana di rumahnya hampir ribuan,begitu Fanatik sekali gadis bernama panjang Penelope Angelina itu dengan hal-hal yang berbau Bandana.

"Apa?" Jawab Raline,Menutup Kamus bahasa Indonesia yang dia baca.

"Marcel, Berantem sama Rangga anak baru di kelas 12 Ipa 1." Lope menarik Raline untuk mengikuti nya dengan tergesa-gesa.

Raline yang khawatir akan keadaan Marcel, dia ikut berlari mengikuti Lope. Marcel adalah kekasih Raline mereka sudah menjalin hubungan 3 Bulan. Meski baru seumur jagung,namun tetap saja Raline Khawatir akan keadaan Marcello Lippi kekasihnya.

Banyak Pasang mata melihat pertengkaran dua laki-laki itu,tak jarang juga mereka menjagokan pilihannya sambil meneriaki.
Raline melihat Rangga sekilas ternyata laki-laki itu yang tadi pagi senyum kearahnya.

Di kerumunan siswa-siswi  Raline dan Lope merobos,hingga mereka ada di tengah-tengah kerumunan itu. Semua pasang mata tertuju pada Raline dan Lope yang tiba-tiba ada di tengah pergelutan sengit antara Marcell dan Rangga,Marcel yang sudah babak Belur dan Rangga yang pergi begitu saja ketika melihat Raline menangis.

Melihat keadaan Marcel yang babak belur Raline dan Lope membawa Marcel Ke UKS.

Tanpa di komando kerumunan itu Bubar,setelahnya kasus mereka Marcel dan Rangga menjadi Buah Bibir seantero sekolah. Rangga adalah Anak baru di kelas 12 Ipa 1, dengan berani nya menghajar Marcel si kapten Basket. Entah apa, kronologis nya dan bagaimana awal ceritanya ?

"Cell,kenapa bisa gini sih?" Tanya Raline Khawatir dengan keadaan Marcell di tengah Isak tangis nya.

"Ada hal yang ga bisa aku ceritain ke kamu By."

"Karena?" Tanya Raline berharap Marcell mau jujur dengan apa terjadi sekarang.

"By." Marcell menghela nafas nya panjang, mengisyaratkan supaya Raline tidak menanyakan lagi akan hal ini.

"Iya." Balas Raline dengan isak tangisnya.

Melihat hal itu Marcell gemas dengan kekasih nya itu. "By." Mencubit pipi Raline keras.

Raline hanya mempout kan Bibir nya dan masih dengan Mata Puppy Eyes.

Marcell mengusap air mata Raline di Pipi nya. " Sana belajar,aku masih pengen bobo an disini."

"Gak apa-apa kan aku tinggal?"

"Iya By."

Raline pergi meninggal Marcel yang terbaring di UKS, di sebelah hanya tertutup oleh Gorden biru, ada Rangga yang sedang duduk. Melihat Raline memperhatikannya lagi-lagi Rangga tersenyum Simpul namun penuh arti.Melihat Raline memperhatikan dirinya.

"Jangan Nangis." ujar Rangga sebelum Raline pergi meninggalkan nya.

Melihat kondisi Rangga baik-baik saja dan kenapa Rangga dan Marcell bertengkar?
Ini pasti ada yang di sembunyikan dia antara keduanya. Tapi,bukan nya Rangga anak baru?
Begitu dengan bayang-bayang Raline tak henti-hentinya mencari jawabannya.

"Jawabannya pasti Rangga tau."  Gumam Raline di sela lamunan nya.

"Ra,kenapa bisa gitu ko anak baru itu berani sama Marcell?
Mereka bisa berantem?
Apa salahnya Marcell si?
Apa yang terjadi ya?"

Tanya Christy dengan segudang pertanyaan,tentu saja membuat Raline dan Lope geleng-geleng kepala.Bingung pertanyaan yang mana yang harus di jawab.

"Marcell ga mau cerita." Jawab Raline Simple tak ada jawaban yang jelas. Namun,itu apa yang di katakan Marcell tadi kepada Raline.

Jelas membuat Christy si Kepo dan Lope si Bandana melihat Raline heran.

"Iya,kata Marcell ada hal yang ga bisa dia ceritain sama gue." Jelas Raline membuat Christy dan Lope mengangguk tanda mengerti.

"Gue bakal cari tau tentang ini Raline,kalian jangan penasaran dulu gue yang cari tau."

***

Ralline menatap Kekasih di sebelahnya yang tengah fokus mengemudi.

"Semakin aku tahu banyak tentang kamu,semakin banyak juga yang aku ga tau tentang kamu."

"Belum saatnya kamu tau semuanya By." Jawab Marcel belum menemukan titik terang atas apa pertanyaan yang ada di benak nya.

"kalo aku cari tahu sendiri boleh?" Tanya Raline lagi,kali ini tingkat penasaran Raline sudah melebihi Christy.Entah,biasa nya Raline terlalu sibuk untuk memikirkan hal ini. Tapi,baginya masalah ini harus di Kulik dan dia harus tau entah Setan apa yang merasukinya.

Entah kenapa Sosok Marcelo Lippi walaupun sudah menjadi kekasih Raline,Raline terkadang merasa tidak dianggap oleh Marcel. Jika boleh di katakan Raline cemburu saat Marcell terlalu dekat dengan Aneth teman sebangkunya. Bahkan, Aneth yang paling tau tentang Marcel.Disinilah yang membuat Raline penasaran akan hal ini.

"STOP RALINE , INI BUKAN URUSAN LO." Ujar Marcel membentak Raline. Mendengar hal itu Raline langsung meniti kan Air matanya dengan bebas terjun di Pipi nya.

Raline menyangka Marcel bisa se marah itu padanya, sampai membentak Raline. Padahal Marcel tau Raline adalah Tipe-tipe perempuan cengeng,yang gampang sekali menangis. Hati nya perempuan terlalu lembut tidak cocok untuk di kasar in.

"Maaf." Kata Raline namun pandangan nya fokus melihat Kaca Mobil sambil menangis.

Di dalam Mobil Marcel dan Raline terdiam,hingga pada akhirnya Raline sampai di rumah nya, yang hanya berhuni Raline Mama nya Kinara dan Bi Imah seorang Asisten Kinara.

Marcel Membuka Suara, mobil nya pas sampai di depan gerbang rumahnya Raline  "By, maaf."

"Iya," Jawab Raline singkat.

"By,please."

"udah aku sibuk, sebentar lagi Novel aku Launching. Dan aku harus siapin semua nya." Raline membuka pintu mobil nya.

"kalo besok?"

"Foto Endrose udah numpuk."

"lusa By,kan hari libur tuh.maen ya sama aku."

"Oh ga bisa,ada banyak buku yang harus di Tanda tanganin jadi ga ada Waktu,di tambah besok UKK.Jadi kamu tau aku sesibuk apa."

"pokok nya hari Minggu aku kesini."

"Serah." ia pergi meninggalkan Marcel yang masih bergumam sendirian.

Itulah kata-kata mutiara yang seringkali di ucapkan para Wanita Terserah namun banyak sekali makna nya.

Cerpen pad (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang