04# Amin berbeda

26 1 0
                                    

Baru tau ternyata gini, pikiran bercabang.

***

Siang ini waktunya istirahat di kantin untuk para siswa siswi mengistirahatkan mereka dari pelajaran selama 3 jam lamanya, jadi kantin tempat yang paling nyaman untuk para siswa siswi tentunya.

Ajeng duduk menunggu Rachel memesan makanan, dan Axelle izin untuk ke toilet barusan. kantin terlihat sangat ramai, bahkan meja dan kursi pun penuh tak tersisa, mungkin karena ini kantin utama jadinya penuh.

Lala menghampiri, Ajeng menonyor kepala Ajeng sedikit keras"Dekil Awas dong gue mau disini."

Ajeng mengusap kepalanya "Cari tempat yang lain aja." Jawabnya santai."

Lala menonyor lagi kepala Ajeng, kali ini cukup keras, tak mau jadi pusat perhatian Ajeng langsung bergegas mengambil buku novelnya tak lupa dengan Netizen yang memvideokan mereka berdua.

Rachel menaruh nampan di meja, di ikuti dengan pegawai kantin di belakang nya. "Ada apa Jeng?"

"Tetep disini?" Lanjutnya melihat tatapan sinis Lala and the gengs.

Pegawai kantin menaruh pesanan di meja di bantu Ajeng. "Ini non pesanan nya."

"Terimakasih, mbak." Ajeng tersenyum, tatapan nya beralih ke Rachel dan lala dengan tatapan penuh permusuhan itu.

"Eh bidak catur."

Hm, rupa-rupanya Rachel mengibarkan bendera permusuhan kepada lawan di hadapannya.

Lala mendorong Rachel keras, tapi tidak berefek sama sekali "Maksud lu apa?" Lala dengan suara Oktafnya mampu membuat keadaan yang ricuh terdiam, seketika penghuni kantin menatap mereka penasaran.

"Ups, ada yang kesindir berati tepat sasaran ya bund."

Ajeng menatap Rachel penuh kemenangan, kalo Rachel udah bertindak dia ga mau siapapun menang lawan dia.

"Bitch anjing." Lala penuh dengan umpatan, seraya menampar pipi kanan Rachel.

"Oke, kita mulai siapa ya yang kemaren maen sama Om-om, Ups maaf keceplosan ga sengaja."

Tak lupa banyak memvideokan mereka sebagai paparazi, lantaran siswa Hits di SMA Garuda sedang bertarung kapan lagi ya kan.
Kapan lagi akan di sekolah ada yang bertarung, para siswa-siswi bergerombol mendekati Lala dan rachel banyak dari mereka yang mendukung Lala.karena rachel tak kunjung melawan Lala.

"Bangsat ya lu." Lala menampar kembali pipi Rachel , kali ini Pipi kiri nya.

Kedua kacung itu hanya Diam entah mungkin mereka hanya pajangan di sini, atau mungkin cuman numpang Pansos.

Ajeng mengelus bahu Rachel menenangkan Gadis itu, Ajeng tau Rachel jika dia sudah marah dan kesal, kadang emosi nya tidak terkontrol. "Ra, ga apa-apa?"

"Gue Ok Jeng, santai." Jelas Rachel, padahal dari raut wajahnya Rachel memperlihatkan bahwa dia sedang menahan perih akibat di Tampar mungkin.

"Sana pergi, males gue liat lu. Kayanya siap-siap deh lu cari sekolah an baru.Di diemin nya ngelunjak." ujar Rachel final setelah itu Lahitz pergi meninggalkan kantin dengan langkah yang tak santai.

Axelle melihat Rachel kagum karena dahulu rachel tidak pernah melawan lawannya yang mengganggu nya kali ini. Benar-benar perubahan signifikan buat seorang Rachel.

'gila si cuman Rachel yang bisa ngelawan geng Lahitz itu, walaupun dia ga ngelakuin perlawanan tapi gue rasa itu ngebuat si Lala malu banget si.'

'BTW bener juga si kata si Rachel Si Lala itu kek bidak catur belang, antara leher sama Muka ga sinkron gitu.'

'Apa bener Lala jadi Sugar Baby, gue sih percaya aja. Soalnya dulu kan dia ga Se Oke sekarang.'

'Kalo bener iya di keluarin, tentram dan Aman. Nasib kita sebagai kaum Nerd yang rentan Bullyan bakal aman.'

'Rachel, pahlawan.'

Seru netizen setelah geng Lahitz pergi barulah segerombolan siswa-siswi yang menonton adegan tadi berangsur ke tempatnya masing-masing.

"Good Girls." Axelle baru muncul mengacak rambut Rachel dengan sayang.

Setelah Lahitz itu pergi barulah Axelle datang, tentu saja dia sudah melihat Adegan di dalam nya . Dimana calon pacarnya itu melawan padahal dahulu dia selalu saja tidak menggubris lawannya seperti yang di lakukan Ajeng.

"Sayangnya, kenapa ga Lawan Ra." Ajeng menumpahkan pertanyaan nya yang sudah penuh penasaran ini.

"Rachel ga akan lawan mereka pake tangan, tapi You know lah."

Ajeng mengangguk paham ternyata teman yang baru dikenalnya selama kurang lebih 1 tahun ini tak hanya cerdas, pintar , dalam bidang dalam apapun rachel selalu unggul dibandingkan Ajeng itu yang membuat Ajeng terkadang Insecure. Walaupun kenyataannya Ajeng lah Nomor satu di kelas, tapi Memang benar Ajeng dan Rachel adalah Rival jika di kelas.

"Btw, thanksyou ya."

"Iya, lain kali jangan terlalu nurut sama mereka, lawan aja."

***

'pemberitahuan kepada Rachel Sandrubyna, Famela Garnelia, Ajeng Suseno Abraham, melati Kusuma, dan Bela Shu untuk segera datang ke ruang kepala sekolah di tunggu sekarang juga.'

Terdengar suara menguasai seluruh penjuru SMA Garuda, bila ada siswa atau siswi yang di panggil ke ruang kepala sekolah, itu artinya mereka akan terkena teguran paling ringan mungkin Skorsing si sanksi paling berbobot di SMA Garuda adalah dikeluarkan.

"Nah ini yang gue tunggu-tunggu."

"Ayo Jeng."

Ajeng Dan Rachel ke ruang kepala sekolah, di raut wajah Rachel sama sekali tidak ketakutan berbeda dengan Ajeng yang sedari tadi hanya menunduk. Ini kali pertama seorang Ajeng berurusan dengan kepala sekolah jadi ini otomatis jadi pengalaman pertama untuknya, jelas pengalaman pertama tidak bisa dilupakan kan?

Ternyata geng Lahitz itu sudah lebih dulu ke Ruang kepsek.

"Ini bukan pertama kali kamu membully siswi di sini, ada 10 kasus Bully yang sudah kamu lakukan, kali ini kita akan berlaku adil walaupun kamu salah satu siswi berprestasi di sekolah ini dengan berat bapa mengeluarkan kamu dari sekolah ini, dan kamu Bela dan Melati kalian di Skors selama 2 Minggu."  Jelas pak Budiman

"Loh pak, ini ga adil buat saya, kenapa mereka di Skors saya di keluarkan ?Bukankah kasus mereka sama dengan kasus saya tapi kenapa hukuman saya lebih berat dibandingkan Melati dan Bella."

"Jelas bukan kasus ini saja yang terjadi sama kamu, ini siapa?"

"Kamu bukan?"

"Ini yang membuat sekolahan malu punya kamu, kalo sampe foto ini tersebar. Dengan kamu yang melakukan hal-hal yang kurang seronok sebagai seorang pelajar dengan memakai seragam sekolah kami, jelas itu sangat merugikan kita, bukankah kamu pekerja seks komersial di sebuah diskotik di dekat sekolah bahkan kamu tinggal disana kan?"

"Bahkan rumor selama ini kamu, membeli soal Ujian agar nilai kamu tinggi. Ini sangat Fatal Lala, mendengar sekolah kami yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran."

Boom kali ini keberuntungan ada di tangan Rachel, dia benar-benar sudah geram akan tingkahnya Lala yang setiap hari nya membully . Tentu saja mengenai kasus ini bukan Rachel yang melaporkan nya, soal itu Rachel hanya tau kalo Lala adalah seorang simpanan. Bahkan pengakuan dari kepsek sangat membuatku nya tercengang.

"Buat Ajeng dan Sandra kalian bisa langsung masuk kelas dan jangan buat kericuhan lagi ."

Hehehe, Allhamdulilah udah kelar juga Chapter ini, sedikit Absurt. Tunggu next Chapter besok atau lusa ya, bentar lagi selesai nih kayanya. Terimakasih yang sudah Voment

Cerpen pad (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang