Hai balik lagi sama cerita ini dan author yang ngangenin..
Maaf ya updatenya kelamaan
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
.Gladis tersenyum melihat ketiga pria kesayangannya yang baru saja keluar dari kamar yang dipintunya tertulis kata 'Afthari dan Ghifari'
"Kalian sudah selesai siap-siap?" Tanya Gladis berjongkok didepan kedua putranya
"Tinggal pakai sepatu, bunda" sahut keduanya kompak
Gladis merapikan tatanan seragam kedua putranya yang sedikit kusut agar terlihat lebih rapi. "Sudah rapi dan ganteng" ucap Gladis dengan mencubit pelan pipi kedua putranya
"Sekarang kalian pakai sepatu, setelah itu tunggu ayah di mobil" ucap Saga
"Baik, ayah" sahut keduanya sebelum menyalimi punggung tangan Gladis kemudian berlari kearah rak sepatu, menjauhi Gladis dan Saga yang menatap keduanya dengan tersenyum
"Sayang" panggil Saga dengan mengulurkan dasinya
"Masa bisa pasangin dasi untuk kedua putranya, tapi tidak bisa pasangin dasi untuk diri sendiri" ucap Gladis tapi tetap menerima dasi tersebut dan menyimpulkannya dikerah baju suaminya
"Aku bukannya tidak bisa, sayang. Aku hanya mau dipasangin. Masa anak-anak dipasangin dasinya, tapi aku tidak" ucap Saga dengan menatap wajah istrinya yang sedang merapikan kemejanya lalu membantu memakaikannya jas
"Sudah rapi" ucap Gladis menatap wajah suaminya dengan tersenyum
"Ganteng?" Tanya saga
"Gantengnya, sudah dari dulu" ucap Gladis jujur
"Terima kasih, sayang" ucap Saga sebelum mengecup kening istrinya dengan lembut
"Yaudah mas berangkat sekarang, keburu jalanannya semakin macet" ucap Gladis dengan mengambil tas kerja suaminya lalu mengantar suaminya hingga kedepan pintu
"Jaga rumah baik-baik ya dan kalau ada apa-apa langsung hubungi mas" ucap Saga setelah Gladis menyalimi punggung tangannya
"Hati-hati dijalan, mas" ucap Gladis setelah Saga masuk kebagian kemudi mobil
"Assalamu'alaikum, bunda" ucap ketiga pria itu kompak
"Wa'alaikumussalam" jawab Gladis dengan tersenyum sebelum melangkah masuk kedalam rumahnya
*
Sudah dari lima menit yang lalu, Gladis menunggu di depan pagar taman kanak-kanak tempat kedua putranya bersekolahTidak lama berselang, anak-anak kecil mulai berhamburan keluar dari taman kanak-kanak itu. Gladis turun dari mobilnya
"Bunda" teriak kedua pria kecil dengan berlari kearah Gladis
Gladis sedikit menunduk saat kedua putranya sudah mulai dekat dan langsung memeluk tubuh kedua putranya. "Emh.. jagoan-jagoannya bunda udah bau acem" ucap Gladis membuat keduanya tertawa
Gladis melepaskan pelukannya. "Itu siapa?" Tanya Gladis melihat kearah seorang anak kecil perempuan yang sedari tadi melihat mereka
"Itu Celsi, bunda" ucap Afthari diangguki Ghifari
"Yaudah, kalian masuk mobil" ucap Gladis dengan membukakan pintu belakang mobil. Setelah kedua putranya masuk, Gladis menutup pintu kemudian berjalan kearah anak perempuan bernama Celsi itu
"Hai cantik" sapa Gladis dengan lembut membuat anak kecil perempuan itu tersenyum kecil kearahnya. "Nama kamu siapa?" Tanya Gladis dengan menunduk
"Nama saya Celsi, tante" sahut anak kecil perempuan itu
"Celsi dijemput sama siapa?" Tanya Gladis lagi
"Tidak ada tante, mama lagi sibuk kerja"
"Yaudah, ikut tante saja" ucap Gladis membuat Celsi diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Ayo" ajak Gladis dengan menggandeng tangan Celsi
Gladis membuka pintu depan lalu membantu Celsi untuk masuk. "Kalian tidak masalahkan, kalau Celsi ikut kita?" Tanya Gladis kekursi belakang
"Tidak, bunda" ucap keduanya dengan tersenyum, Gladis pun ikut tersenyum lalu menutup pintu mobil, kemudian berjalan ke pintu pengemudi dan masuk kesana
.
Beberapa menit berada dalam perjalanan, mobil yang dikemudikan oleh Gladis berhenti di depan pagar beberapa rumah sewa berukuran sedang"Itu rumah Celsi, tante" ucap Celsi menunjuk salah satu rumah sewa itu
Gladis keluar dari mobilnya lalu membuka pintu depan, membantu Celsi untuk keluar kemudian membuka pintu belakang, "kalian pindah kekursi depan ya" ucap Gladis dituruti kedua putranya. "Kalian tunggu di mobil ya, bunda antar Celsi pulang dulu" ucap Gladis sebelum menutup pintu
Gladis berjalan mengikuti langkah Celsi. "Mama" panggil Celsi
"Darimana saja kamu, kenapa lama sekali baru pulang?" Ucap galak seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari rumah itu
"Ma..maaf, ma" ucap Celsi menunduk
"Permisi" ucap Gladis menengahi
"Anda siapa?" Tanya wanita itu berubah lembut
"Saya mamanya Afthari dan Ghifari. Maaf ya bu, karena sudah buat Celsi terlambat pulang" ucap Gladis dengan tersenyum
"Ah tidak apa-apa bu"
"Tadi kita singgah di tempat makan dulu, karena Celsi katanya lapar. Dan ini untuk ibu" ucap Gladis dengan mengulurkan beberapa kresek
"Tidak usah bu, jadi merepotkan" ucap wanita itu
"Tidak apa-apa, bu" ucap Gladis ramah dengan memindah tangankan kresek itu ketangan wanita itu
"Terima kasih ya bu" ucap wanita itu diangguki Gladis. "Kalau begitu saya pamit ya, bu" Gladis melangkah meninggalkan rumah itu dan kembali masuk kedalam mobilnya
.
.
.Maaf bila terdapat typo
Ranina0412
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia (COMPLETED)
Teen FictionSaga Safir Rahman seorang pria yang merupakan anak tunggal dari seorang pemilik sekolah dan pengusaha. tampan?, sudah pasti jangan ditanya lagi diantara sekian banyak wanita yang dengan terang-terangan menyukainya, kenapa pilihannya malah jatuh pada...