Maaf lama baru update lagi..
Semoga kalian suka dengan kelanjutannya
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
.Al Afthari Hanafi Muhammad
Al Ghifari Maliki MuhammadKedua bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu terlahir dengan sehat dan melengkapi kebahagiaan kedua orang tuanya yang telah lama menantikan kehadiran mereka
"Hai sayangnya ayah" Saga mencolek-colek pipi Al Ghifari, putra keduanya dengan gemas
Gladis yang melihat itu hanya tersenyum, sedangkan Al Afthari berbaring di sampingnya dengan sangat tenang
"Nyenyak banget sih bobo'nya" ucap Saga sebelum mengecup pipi putranya
Setelahnya Saga kembali membaringkan Ghifari kedalam boks bayinya dan mengambil Afthari untuk ia baringkan disamping saudara kembarnya
Tok tok tok
Saga melangkah kearah pintu ruangan rawat istrinya yang diketuk dari luar"Selamat ya, anak bunda sekarang sudah jadi ayah" ucap bunda Saga sembari memeluk tubuh putranya
"Iya menantu mama yang ganteng ini, akhirnya jadi ayah" sahut mama Gladis dengan tersenyum hangat
"Ayo masuk dulu, tidak baik ngobrol dipintu" Saga mempersilahkan
Mama Gladis melangkah mendekati putrinya dan mendekapnya dengan erat. "Selamat ya sayang" ucap Sarah
"Terima kasih, ma. Terima kasih juga karena sudah datang kesini" ucap Gladis dengan tersenyum senang
Gladis melepaskan pelukannya ditubuh mamanya dan beralih memeluk bundanya "selamat ya, menantu bunda yang cantik ini sudah jadi ibu"
"Terima kasih, bunda. Terima kasih juga karena sudah datang" ucap Gladis
"Uh, cucu-cucu nenek ganteng banget sih" mama Sarah berdiri disamping boks Afthari dan Ghifari, dan dengan gemas mencubit pelan pipi kedua bayi menggemaskan yang tengah tertidur itu
"Iya cucu oma ganteng banget deh" bunda Khadijah ikut mencubit pelan pipi kedua bayi mungil itu membuat keduanya mengeliat pelan
Gladis yang melihatnya hanya tersenyum, kedua bayinya memang menjadi anugrah yang sangat besar dalam keluarganya
"Selamat ya, putri cantik papa" ucap papa Gladis dengan memeluk tubuh Gladis dengan sayang
Ayah Danial hanya mengusap kepala menantunya yang tertutup jilbab dengan lembut
"Makasih pah, yah" ucap Gladis dengan tersenyum
"Siapa nama kedua bayi tampan ini?" Tanya mama Sarah dengan masih menatap wajah kedua bayi mungil itu
"Al Afthari Hanafi Muhammad dan Al Ghifari Maliki Muhammad" ucap Saga mantap
"Nama yang bagus" komentar bunda Khadijah dengan tersenyum membuat Saga dan Gladis ikut tersenyum
*
"Afthar ayo bangun nak. Katanya kamu mau ikut puasa kayak ayah bunda" Gladis membangunkan putra sulungnyaAfthari hanya mengeliat merubah posisi tidurnya. Gladis hanya bisa menghela nafas pelan dan tersenyum lembut melihat gaya tidur kedua putranya
Gladis beralih ke sisi sebelah tempat tidur itu, "Ghifar ayo bangun nak" Gladis membangunkan putra bungsunya
Gladis tersenyum melihat mata putra bungsunya yang mulai terbuka perlahan. "Bunda" ucap Ghifari tersenyum
"Baca do'a dulu" Gladis mengingatkan putranya yang hendak bangun
"Ups, Fari lupa bunda" ucapnya dengan menepuk keningnya pelan lalu mulai membaca do'a dengan pelan
"Anak bunda pintar" Gladis mengusap rambut putra bungsunya dengan lembut saat berada dalam pelukannya. "Sekarang bantu bunda bangunin kak Afthar" pinta Gladis dan diangguki dengan semangat oleh Ghifari
"Kak Afthar, ayo bangun" Ghifari mencubit kedua pipi kakaknya agar segera bangun
"Em.. sakit ade" ucap Afthari setelah membuka matanya dan menyentuh kedua pipinya. "Yey bunda" ucap Afthari langsung memeluk tubuh bundanya
"Kakak pasti lupa berdo'a" ucap Gladis mencubit pelan pipi putra sulungnya, membuat putra sulungnya itu menyengir lalu mengangguk pelan
"Yaudah kalian cuci muka dulu baru bangunin ayah. Bunda mau masak dulu, keburu telat kita sahurnya" ucap Gladis diangguki keduanya
Gladis berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah dapurnya untuk memasak makanan untuk mereka sahur
Dibulan ramadhan kali ini kedua putranya genap berusia lima tahun. Kedua putranya juga sudah mulai belajar melakukan puasa
Ditengah kegiatan memasaknya Gladis mendengar suara tawa, Gladis berbalik melihat kearah ketiga pria yang menjadi sumber dari suara tawa itu
Gladis kembali melihat kearah masakannya dengan senyum yang menghiasi bibirnya
"Ayah dengar dari Intan, katanya kalian buat dia menangis" ucap Saga membuat Gladis juga melihat kearah kedua putranya yang sudah duduk manis di meja makan. "Kenapa dia bisa menangis?" Tanya Saga
"dia marahin dan pukul Celsi, yah" sahut Afthari
"Jadi?.. kamu pukul dia?" Tanya Saga lagi
"Tidak ayah, Afthar hanya marah dia saja. Tapi dia malah menangis" sahut Afthari menjelaskan diangguki Ghifari
"Kenapa kamu marahin Intan?" Tanya Gladis saat meletakkan makanan buatannya diatas meja makan
"Karena dia marah dan pukul Celsi, bunda" Gladis mencubit gemas pipi Afthari
"Lain kali kalau ada kejadian seperti itu, Afthar tidak boleh marah-marah lagi. Apalagi sama perempuan, Afthar harus bersikap lembut. Ghifar juga. Ok" ucap Gladis lembut
"Ok bunda" sahut keduanya kompak
.
.
.Maaf bila terdapat typo
Ranina0412
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia (COMPLETED)
Genç KurguSaga Safir Rahman seorang pria yang merupakan anak tunggal dari seorang pemilik sekolah dan pengusaha. tampan?, sudah pasti jangan ditanya lagi diantara sekian banyak wanita yang dengan terang-terangan menyukainya, kenapa pilihannya malah jatuh pada...