three

5.8K 583 149
                                    

JunHao side
Jun dan Minghao memang tertidur saat itu, tapi hanya sebentar karena Minghao yang mimpi buruk dikejar om om pedo, dan mereka pun berakhir di ruang tv sambil pelukan.

"Hao" panggil Jun yang dipanggil itu pun langsung menoleh kearahnya.

"Aku pergi ke kamar mandi bentar ya" setelah mendapat anggukan kepala Minghao, Jun pun beranjak pergi ke kamar mandi.

Karena emang asalnya ruang pencucian itu dekat dengan kamar mandi, Jun mengalihkan perhatiannya ke tempat baju kotor.

Jun terheran awalnya karena yang ia lihat dibaju kotor itu banyak sekali warna merah pekat, dengan tanpa permisi Jun masuk kedalam ruang pencucian dan melihat kemeja yang dinodai dengan warna merah.

Jun memastikan bahwa itu adalah darah karena bau amisnya yang seperti darah, Jun mendelik melihat darah itu, ia terheran bingung, bagaimana bisa ada darah di baju itu.

"Apa yang kamu lakukan Ge?" Suara yang terdengar lucu ini hampir saja membuat jantung Jun berhenti bekerja karena kaget.

"Bukannya kamu mau ke kamar mandi ya? Kamar mandi disebelah, dan apa yang kamu lakukan disini?" Pertanyaan itu entah kenapa membuat bulu kuduk Jun berdiri.

"Ha.. Hao" panggil Jun yang dibalas senyuman manisnya dan deheman dari Hao, tapi itu mengerikan bagi Jun.

"Ini ken..kenapa bajunya penuh.. da..darah?" Tanya Jun dengan suara yang terdengar cukup kecil sekaligus terbata bata.

"Ah itu... Jadi gini, tadi pagi kwannie datang bulan, terus dia gak sadar klo darahnya keluar waktu dia kesana sini terus karena panik Hao langsung ambil baju kotor buat ngelap itu darah" jelas Hao dengan wajah polosnya. "Dan sekarang belum sempat dicuci karena mesin cuci lagi penuh" lanjutnya sambil menunjuk ke mesin cuci yang lagi nyuci baju lain.

Setelah dipikir pikir lagi, sepertinya masuk akal bagi Jun, lalu dia langsung melempar baju itu jauh jauh dan pergi ke wastafel kamar mandi buat cuci tangan karena tangannya ternodai.

"Bilang kek daritadi, kan Gege jadi mikir yang macam macam" omel Jun yang sedang menggosok tangannya.

"Loh, kan Gege sendiri yang gak nanya sama Hao" ucap Hao tak mau disalahkan.

Di lain sisi Hao lega Jun mempercayai alasannya yang hampir tak masuk akal.
JunHao side end.
.
.
.
.

Saat itu pasangan JeongCheol dan pasangan SeokSoo tidak sengaja bertemu ditengah jalan dan berakhir menjadi bersama sama biar rame katanya Seungcheol.

"Eh, kalian dengar suara teriakan gak?" Tanya Jisoo yang sepertinya mendengar sesuatu.

"Iya gue juga denger" sahut Jeonghan.

"Itu bukannya teriakan Seungkwan?" Tanya Seokmin yang membuat Jisoo dan Jeonghan terhenti.

"Lah iya, ayo cari Seungkwan, dia kenapa?" Langsung dengan cepat Jeonghan menarik Seungcheol ke tempat teriakan Seungkwan berada, diikuti pasangan SeokSoo.

"Kayaknya di cafe ini deh" ujar Jisoo.

"Eh itu Vernon" ujar Seungcheol sambil menunjuk Vernon yang lagi gendong Seungkwan.

"Non! Vernon!" Panggil Seokmin dari luar cafe.

"Seungkwan! Knp dengan tanganmu?!" Tanya Jeonghan panik.

"Udah Hyung, kita bawa dulu Seungkwan ke rumah sakit, ini dia udah pucat" ucap Vernon yang langsung diangguki Hyung dan Noona nya.

Dan dengan cepat yang lain membantu Vernon menggendong Seungkwan hingga ke parkiran mobil, gak kebayang, mereka lagi di lantai lima dan parkiran mobilnya ada di lantai satu :v yang sabar ya Seungkwan.

𝙿𝚂𝚈𝙲𝙷𝙾𝙿𝙰𝚃𝙷 [Seventeen GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang