Warning! Karena menurut author cerita ini lumayan sedih dan menyakitkan, I think.
This will be a long story
Aku Minghao, umur 8 tahun. Aku sangat menyayangi kedua orang tuaku, begitu juga sebaliknya, aku sangat bahagia bisa dilahirkan di keluarga yang sangat tentram dan damai ini.
Tapi begitulah yang kupikirkan.
5 tahun kemudian, saat aku berumur 13 tahun.
"SIAPA CEWEK YANG BERADA DI FOTOMU ITU HAH?!"
Ah sial! Mereka bertengkar lagi. Tidak bisakah mereka berhenti walaupun hanya sebentar.
Dan setiap di keadaan seperti ini aku akan melukai diriku untuk menarik perhatian mereka berdua.
Apa yang harus kulakukan kali ini? Tanganku udah dipenuhi bekas sayatan apa yang harus kulakukan? Sepertinya aku harus kehilangan jari kelingking?
DUBRAK!!
Tak sadar karena fokus dengan tangan aku terpeleset di tangga dan membuatku terjatuh hingga ke lantai, kepalaku sakit sekali telingaku berdenging kencang dan aku terbaring lemas di lantai.
"Minghao!!" Teriak kaget kedua orang tuaku. Eh? Apa aku berhasil menarik perhatian mereka.
"Mama papa.." tunggu, kenapa aku tidak bisa mengeluarkan suaraku? Dan kenapa suaraku jadi serak dan pelan?
"Pah! Panggil ambulan cepat!" Teriak mama histeris apa yang terjadi? Kenapa kepalaku sangat pusing?.
"Mama.. jangan.. berantem dengan.. pa..pa." setelah itu yang kulihat gelap, apa aku mati?
.
.
.
."Maafkan k... Min..ao.." aku mendengar samar samar seseorang, apa itu mama?
Aku membuka mataku dengan perlahan, putih? Apa didepanku sedang ada kain putih? Kenapa dengan mataku? Apa yang terjadi? Aku hanya bisa mencium bau obat obatan.
"Mama?" Panggilku sambil menggerayah.
"Minghao?!" Ucap keduanya dan menggenggam kedua tanganku.
Walaupun sekarang mereka berada didepan ku, tapi mengapa aku tidak bisa melihat mereka?
"Apa yang terjadi, kenapa aku tidak bisa melihat kalian?" Tanyaku, aku mendengar mama bertambah nangis.
"Minghao, maafkan kami karena tidak menjagamu dengan benar." Ucap papa sambil memelukku. Kenapa? Ada apa?
"Matamu buta karena benturan kepala hingga otak dari pusat penglihatan mu rusak dan mengenai matamu." Jelas papa, apa itu artinya aku tidak akan pernah melihat dunia? Tapi apa aku akan selamanya begini?
"Jadi.. Hao gak bisa lihat?" Tanyaku memastikan.
"Iya Hao, maafkan papa." Jawab papaku aku merasakan air matanya jatuh tepat di lenganku.
Jadi begitu, aku buta?
Buta?
Sepertinya aku harus menerimanya karena itu adalah takdirku dan tidak bisa melihat papa dan mama lagi, tapi kenapa penciuman ku semakin tajam apa ini juga karena rusak?
"Tapi tenang saja Hao! Mama dan papa akan mencari uang untuk biaya operasimu nak!" Ujar papa menggenggam tangan ku erat.
Papa walaupun kau mengatakan hal itu, tapi tanganmu bergetar, aku tau papa pasti akan susah mencari uang dan bakal berhutang dimanapun, kalo pun papa punya uang, sudah pasti belum ada donor mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙿𝚂𝚈𝙲𝙷𝙾𝙿𝙰𝚃𝙷 [Seventeen GS] [END]
DiversosSeperti apakah ekspresi ke 6 namja ini saat mengetahui bahwa kekasihnya ini adalah psikopat yang mengerikan? "Cheol~ kamu gak mungkin ninggalin aku kan?" "Kudaku sayang~ jangan takut, aku akan mencarimu" "Gege~ dimana kamu? Kenapa kamu menjauhiku?" ...