Twenty-one

4.3K 553 200
                                    

Hayoo siapa yang mengira ini udah end? Tentu belum :> karena salah satu dari mereka belum ada yang mati.. NYEAC NYEAC NYEAC






































Buk buk buagh brak!
"Mati aja lu Era!"












































Gak kok aing cuma bercanda, jangan digebukin.. sakit :(
Seperti melihat doi yang lagi jalan sama sahabat sendiri 😭..

Udah ah, curhat Mulu capek Saia.. :'')

Please Enjoy....








































Budayakan untuk menekan vote terlebih dahulu :3



















Udara yang dingin, tempat yang sunyi, lantai yang terasa sangat dingin, suara tikus berkeliaran di atap, juga bau darah yang begitu menyengat, lalu badan yang diikat dengan tali tambang membuat white Squad tidak bisa bergerak sama sekali.

"Vernon! Bangun!" Vernon yang masih pingsan itu akhirnya terbangun karena suara Soonyoung dan Seokmin yang begitu menggema di ruangan itu.

"Hmm..? Eh Hyung? Apa yang terjadi?" Tanya Vernon ke semua Hyung yang berada didepannya.

Iya sekarang mereka di dudukkan di tempat duduk dan membentuk lingkaran hingga mereka bisa melihat muka mereka satu sama lain.

"Kita juga gak ingat, kita cuma mendengar suara tembakan lalu aku tak sadarkan diri." Jelas Jun. "Tapi tengkukku sakit sekali." Lanjutnya sambil menundukkan kepalanya merasakan rasa nyeri di leher bagian belakangnya.

"Ada kah yang terluka parah?" Tanya Seungcheol ke para teman temannya.

"Akh! Kakiku sakit!" Ujar Soonyoung, membuat yang lainnya langsung menoleh ke Soonyoung yang tadi teriak kesakitan.

"Tapi itu udah diperban." Ucap Mingyu melihat kaki Soonyoung yang diperban rapi.

"Mulut gue sakit banget!" Ujar Seokmin memperlihatkan bagian sudut bibirnya yang berdarah.

"Vernon.. Lo sendiri gimana? Baju di perut Lo penuh darah.." ujar Seungcheol menunjuk ke perut Vernon dengan dagunya.

Mendengar itu membuat Vernon menoleh ke bawahnya, dan benar saja, dia baru saja merasakan rasa sakit yang teramat sangat.

"Lo gakpapa?" Panik Jun. Lalu Vernon menggeleng.

"Gue gak tau, tapi sepertinya gue baik baik saja... Untuk sekarang." Jawab Vernon mengernyitkan keningnya menahan sakit.

"Bahu gue tadi ditembak Wonwoo.." ujar Mingyu.

"Terus gimana?" Tanya Soonyoung.

"Kayaknya udah diperban, tapi untuk apa diperban?" Pertanyaan itu membuat yang lain langsung terdiam. Benar kata Mingyu, kenapa jika mereka ingin membunuh tapi malah memperban luka mereka?

"Kami yang melakukannya.." semua langsung menoleh ke belakang Seungcheol.

"Siapa kalian?!" Tanya Seungcheol sambil bersusah payah membalikkan badannya yang sedang diikat.

DDDDRRRRRRRRR!!

Terdengar suara gergaji mesin yang dinyalakan, membuat yang lain kecuali Seungcheol membulatkan matanya ngeri.

𝙿𝚂𝚈𝙲𝙷𝙾𝙿𝙰𝚃𝙷 [Seventeen GS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang