Jadi voter keberapa kalian di part ini?
50 besar aku doakan nanti mimpi Jungkook, aku berusan mimpi Jungkook soalnya 🌚🌚"Appa!"
Seruan Hyunki sukses membuat pelipis Jungkook yang berkedut segera memfokuskan pandangan. Mengikuti telunjuk sang buah hati pada sudut tembok, tepat di sebelah nakas foto yang berjajar rapi.
"Lihat, kucingnya Yesung masuk kemali!" serunya ketika kucing gendut berwarna putih itu baru saja menguap dengan taring kecil dan menggosokkan ekornya pada kaki nakas.
Ini bukanlah hal yang aneh, tidak jarang kucing tetangga Jungkook akan bertamu sesekali seperti sekarang. Disatu sisi, Hyunki juga tak kalah senang acap kali buntalan bulu itu terlihat tidur di dekat jendela atau berjemur di halaman belakang miliknya ketika matahari sedang menghangatkan bumi. Hyunki segera melepaskan tautan tangan Jungkook yang sedikit terhuyung merasakan lambungnya tidak dalam kondisi nyaman. Berlari antusias hingga berjongkok tepat di depan hewan berbulu lebat itu.
Akan tetapi, ketika Hyunki ingin berceloteh lebih jauh dan menoleh dengan senyuman ke arah sanga ayah, pribadi dengan kaos hitam panjang itu nyaris kehilangan keseimbangan. Hingga suara benturan cukup keras membuat Hyunki terkejut bukan main dan berteriak ketika tubuh Jungkook terjatuh menabrak badan sofa.
"Appa!"
Hyunki berteriak sekali lagi dengan intonasi berbeda dari sebelumnya. Kali ini terdengar panik, dan hal itu jelas memaksa Yoonji menanggalkan piring dan segera mendekat dari arah dapur hingga ruang tengah.
"Astaga, Jungkook!" ekspresi Yoonji benar terkejut seolah seseorang baru saja mengguyurkan mimpi buruk padanya, mendapati Jungkook bersusah payah mempertahankan kesadaran jelas bukan opsi yang ia sukai.
Yoonji cukup panik ketika meraih sebelah lengan Jungkook sebelum pribadi itu tersungkur sempurna di atas lantai. Melingkarkan tangan gagah itu pada pundaknya bersamaan menahan salivanya yang tertelan keras. Jantung Yoonji sudah bertalu gila ketika merasakan tubuh Jungkook benar-benar terselimuti suhu tinggi. Bahkan keringat itu terlihat menghiasi seluruh permukaan kening Jungkook hingga turun perlahan melewati pelipis.
"Maaf, Ji." Suara Jungkook terdengar lemah sekali, berhasil mendapatkan setitik persentase kesadaran ketika tarikan Yoonji menyentak dirinya beberapa saat lalu, "Tapi kepalaku rasanya ingin pecah," imbuhnya ketika merasakan pening itu menyentak seperti hentakan godam, bahkan kakinya lemah seperti konyaku.
Yoonji benar tidak pernah menyangka akan melewati hal semacam ini. Jujur ini memang merepotkan ketika Yoonji sudah membayangkan menonton televisi sambil menyantap keripik kentang. Tahu-tahu rencananya malam ini akan terkecai sempurna karena keadaan Jungkook yang sukses membuat kepalanya turut berkedut.
Sedangkan Hyunki, benar memaku bersamaan meremat kaosnya dengan kedua tangan. Secara alami mampu merasakan kekhawatiran ketika mendapati sang ayah tidak dalam keadaan jagoan seperti biasanya. Mendadak Hyunki jadi ingin menangis walaupun tidak ikut sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna ✔️
Fanfiction[TERSEDIA DI GRAMEDIA DENGAN VERSI LEBIH BARU DENGAN BANYAK PART BONUS] Sudah selesai membaca My Little Bittersweet Wife? Kamu bisa melanjutkan membaca cerita ini ❝Cepat berikan dia padaku, Jeon!❝ ❝Tidak! Kau harus mendengarkan aku dulu. ❝ ❝Anakku m...