Duuh senangnyaa yang minggu ini bisa baca Lacuna 2 kali 🌚🌚🌚 Dikasih asupan Jungkook pula, hiyahiyahiya. Ayok absen vote dulu untuk keuwuan Yoonji Jungkook di part ini
"Aku tidak suka lelucon, ini bukanlah Hallowen murahan, Kook."Pertanyaan itu sukses membuat Jungkook terhenyak di atas tumpuan sepatunya. Menatap rendah tidak percaya kepada Eunjo yang tengah memasang air muka angkuh di sana. Wanita itu lantas menapak mundur, bersandar pada tepi meja mahoni besar di belakangnya. Eunjo menyilangkan kedua tangan seolah membangun sebuah intimidasi tak kalah kuat.
"Kau kira ini hanya permainan anak-anak?"
Bukannya menjawab, Jungkook jelas mengumpat melalui bibirnya. Bahkan amarah yang ia rasakan semakin mengumpul di tengah dada—memaksa rasa sesak memenuhi seluruh pembuluh darah. Dalam tatapan tajam, Jungkook sepenuhnya menyadari jika ia baru saja menggenggam bara api, yang siap bermain dengan takdir sebelum ia terbakar habis. Eunjo bukanlah wanita biasa yang hanya bermodal tubuh indah saja, tetapi lebih dari itu.
Eunjo sosok yang jelas cerdas yang tidak dapat dikalahkan begitu saja. Jungkook paham dirinya telah membuat keputusan bodoh kala menjabat tangan wanita itu—dulu. Membawa prinsip yang Jungkook perjuangkan jika semua akan baik-baika saja, dan dia bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik. Akan tetapi, ketika Jungkook merasa permainan ini telah menyentuh titik dengan akhir bahagia, penguasa lantai baru saja memutuskan sebuah takdir baru. Awal masalah baru dan rintangan segar yang kelewat besar.
"Perjanjiannya seperti itu," imbuh Eunjo, mengigit bibir bawahnya ketika mendapati pupil hitam Jungkook menikam penuh rasa benci. Bahkan jemari gagah Jeon diam-diam meremat udara sebagai pelampiasan. Sedangkan Eunjo jelas tidak ingin mempedulikan rasa jijik yang Jungkook tunjukkan untuknya. Karena, Kang Eunjo juga sedang bertaruh.
"Take it, or leave it, Jeon Jungkook." Wanita itu menarik sudut bibirnya tipis.
Lima kata yang sukses membuat Jungkook serasa menelan duri, lantas memporak-porandakan perasaan hingga tubuhnya terasa kebas. Debar jantung Jungkook seolah mengkoyak dinding arteri. Bahkan hembus napasnya terasa sesak—seluruh tubuhnya mendadak panas terpenuhi amarah. Bermandikan keringat dingin yang mendadak hadir melalui sela-sela kulit.
Hingga tepat setelah itu, Jungkook merasa tubuhnya baru saja diguncang hebat, dengan sayup-sayup suara yang terasa familiar, seolah mengguyur amarah yang baru saja menguasai—terasa sejuk memenuhi ruang rungu. Bahkan matanya masih terasa berat ketika panggilan itu semakin kuat menyentak kesadaran.
"Jungkook! Jungkook!"
Jungkook membuka mata, diiringi sengal napas yang memburu melalui hidung pun mulut. Menoleh guna mendapati sosok Yoonji yang tengah duduk dengan rambut tergerai turun. Ah Sial! Jadi, ia baru saja mengalami mimpi buruk? Mimpi buruk tentang Kang Eunjo? Baiklah, Jungkook merasa dirinya sudah benar-benar kacau kala wanita penuh obsesi itu mengusiknya sampai alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna ✔️
Fanfiction[TERSEDIA DI GRAMEDIA DENGAN VERSI LEBIH BARU DENGAN BANYAK PART BONUS] Sudah selesai membaca My Little Bittersweet Wife? Kamu bisa melanjutkan membaca cerita ini ❝Cepat berikan dia padaku, Jeon!❝ ❝Tidak! Kau harus mendengarkan aku dulu. ❝ ❝Anakku m...