Sudah siap ketemu Unki? Voter keberapa nih?
Let's bless our eyes with hot Jungkook in bed. Ji, sini aku gantiin seminggu aja gak keberatan kok. Aku ringan, ya Kook 🌚🌚🌚
Selimut yang menutupi tubuh Jungkook dan Yoonji bergemeresak lebih berisik pagi ini. Bersautan dengan cuitan burung yang hinggap pada ranting dahan di luar hunian. Tidak lupa cahaya matahari juga menembus serat-serat gorden yang tertiup lirih oleh pendingin ruangan yang di setel pada suhu sejuk. Hingga mata Jeon kecil sehitam obsidian itu terbuka sempurna dengan pipi gembil yang menggemaskan. Dua kepalan tangan Hyunki terlihat mengucek kedua matanya sebelum menghela napas cukup besar. Dahi kecilnya sedikit berkerut bingung ketika melihat langit-langitnya tidak terasa sama seperti dia biasa membuka mata.
Setelah beberapa saat, Hyunki memutar pantat menggemaskannya untuk berada dalam posisi tengkurap, lantas berusaha duduk dibantu oleh kedua tangan sebagai tumpuan. Bersimpuh nyaman dalam keheningan, mengumpulkan kesadaran dan pemahaman singkatnya saat melihat Jungkook dan Yoonji masih terlelap di buai oleh alam mimpi dengan warna piyama merah satin yang sama. Membuka dan menutup kelopak matanya lemah sebelum pupilnya benar-benar membola lucu.
"Loh, kok Unki ada di sini?" celetuk Hyunki dihiasi rambut hitam legam yang teracak seperti sarang burung. Hyunki masih setia mengamati ketika sang ibu nampak terjaga lebih dulu oleh suaranya.
"Hyunki sudah bangun, ya?" timpal Yoonji dengan gerakan sayu kelopak mata. Menoleh singkat ke sebelah lemari di mana jam dinding tengah menggantung nyaman di sana—pukul enam lebih beberapa menit.
Hyunki mengangguk hingga pipi sekenyal konyaku iku memantul, lanjut meletakkan atensinya kepada Jungkook yang masih terlelap dibalik pelukan selimut tebal. Hal itu sukses membuat kedua mata sebulat manik rusa itu kembali melebar lebih antusias, lantas berseru cukup keras hingga kesadaran Jungkook nyaris tersentak seluruhnya.
"Ya ampun ya ampun!" jedanya mendramatisir dengan kedua tangan yang diletakkan pada kedua pipi, "Unki tidul belsama Appa, ya?!"
Jungkook baru saja mengerjabkan mata kantuknya ketika Hyunki terlebih dulu melimbungkan diri pada dada bidangnya, "Aduuh Unki itu lindu Appa banyak-banyak," imbuhnya bersamaan merentangkan tangan untuk memeluk leher Jungkook lantas meletakkan pipi gembilnya sekalian. Menggosokkan bulatan wajah yang empuk itu dengan lembut, seolah Hyunki teramat sangat merindukan Jungkook yang beberapa hari terakhir jarang memiliki jam terbang lama di rumah.
Astaga. Serangan pagi hari yang mematikan bagi jiwa kegemasan. Sebenarnya Jungkook belum terjaga sepenuhnya. Tetapi melihat Hyunki seperti ini jelas membuatnya mengulas senyum dengan mata tertutup. Lantas memposisikan Hyunki untuk tengkurap penuh di atas dadanya sebelum memeluk erat.
"Maaf ya Hyunki-ya, Appa memang sibuk sekali akhir-akhir ini," ucap Jungkook saat menepuk gemas pantat sang buah hati. Bersaksi bagaimana pipi tebal Hyunki seolah tergencet layaknya adonan kue beras—sungguh itu menggemaskan setengah mati. Akan tetapi, belum sepenuhnya Jungkook melanjutkan, Jeon kecil itu terlebih dulu menyela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna ✔️
Fanfiction[TERSEDIA DI GRAMEDIA DENGAN VERSI LEBIH BARU DENGAN BANYAK PART BONUS] Sudah selesai membaca My Little Bittersweet Wife? Kamu bisa melanjutkan membaca cerita ini ❝Cepat berikan dia padaku, Jeon!❝ ❝Tidak! Kau harus mendengarkan aku dulu. ❝ ❝Anakku m...