Bersama Rasahana

91 12 4
                                    

Ini hidupku. Tanpa Ummi, tanpa Abi. Bersama Rasahana, sahabatku, sehidup sesyurga.

Semburat merah sang mentari terpancar di timur langit. Walau tertutup asap bekas pengeboman, sinarnya masih bisa menembusnya. Aku dan Rasahana berlari diantara tumpukan-tumpukan bangunan yang sudah lama rubuh.

"Rasahana,kita mau kemana?" tanyaku polos.

"Entahlah,aku juga belum tau mau kemana. Yang pasti, kita sedang mencari makan," ujar Rasahana yang terus berlari sambil memegang tanganku.

"Euh,hehehe,iya. Semoga hari ini dapat makanan,ya,Aamiin,"

"Aamiin."

Sudah biasa bagi kami berdua,tak makan dalam sehari. Negara kami yang sedang dalan kondisi perang ini,kehabisan bahan pangan. Sejak lama.

Biasanya, aku dan Rasahana mendapat makanan dari relawan-relawan negeri lain, atau juga ditumpukan bangunan rubuh.

"Lihat! Ada rumput!" ujar Rasahana.

"Wah,iya! Kita bisa makan rumput untuk sarapan hari ini!" ujarku dengan mata berbinar.

Kami segera melompat turun ke bawah untuk memakan rumput itu. Tak menyangka sudah dapat makanan. Rumput pun sudah jadi nikmat luar biasa bagi kami.

"Nyam,Nyam..Alhamdulillah,Ya Allah,"

"Lega rasanya,ya,Kalila,"

"Iya!"

Setelah sarapan, kami lanjut dengan berangkat ke sekolah. Negara dalam peperangan bukan berarti kami diam saja. Kami juga bisa membantu, dengan mencari ilmu. Dengan ilmu, kelak, kami akan membantu negara ini merdeka. Aamiin.

Sekolah kami..
Tak seperti sekolah-sekolah biasanya, di negara lain. Hanya sebuah tenda berukuran sedang, di daerah yang cukup aman. Berisi 20 orang murid, pemuda-pemudi.

Aku dan Rasahana masuk ke dalam sekolah. Disana baru ada beberapa temanku, Alfath dan Hulwa. Mereka sedang menghafal sebuah kitab. Setelah bercengkrama cukup lama, waktunya pelajaran pun dimulai.

Namun..Ustadz kami tak muncul juga.  Kami memilih untuk menunggu lebih lama lagi. Lumayan untuk belajar sendiri dahulu.

Setengah jam..
Satu jam...
Dua jam..

Belum datang juga.
Ada apa?

🌼🌼🌼
Reader sekalian~^^
Jangan lupa Vote dan Comment nya yaaa
Love you countless♥

-Nayqiyya

KalilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang