Sepertinya ada yang tidak beres.
Aku melirik Rasahana. Begitu pula Alfath dan Hulwa. Kami beradu pandang dan insting. Rasahana, Alfath, dan Hulwa menganggukkan kepala ke arahku. Aku mengerti. Yap, kami sudah sepakat.
Dengan perlahan, aku mengeluarkan ketapel dari tasku. Lalu, aku mengetuk lantai dua kali. Semuanya mengerti maksudku. Masing-masing mengeluarkan senjata pertahanan diri dari tas. Rasahana mengeluarkan panahan kecil.
Tap,tap,tap.
Terdengar suara langkah kaki ke arah tempat belajar kami. Aku mengangkat satu tanganku, tanda agar semuanya diam dan bersiap siaga.
Srukk,sraak.
Sesosok manusia berbaju tentara masuk ke dalam. Tentara ... Israel kah?
"Anak-anak,Ada kabar buruk," ujar tentara itu.
Kami akhirnya tahu bahwa itu seorang Hamas, pasukan Palestina, yang sedang bertugas.
"Ada apa?" tanya Alfath.
"Guru kalian..ditahan saat dalam perjalanan kemari,"
Hah? Apa?!
"Hahhh?" semuanya terperanjat. Kenapa? Apa salahnya kami belajar?!
"Karena itu saya kesini, saya akan menjaga kalian. Kemungkinan besar..Ahk!!!" Tiba-tiba, Hamas itu terkapar tak berdaya, belumur darah di lantai.
Spontan, kami semua berterima histeris melihatnya. Ini terlalu mendadak. Kami masih kecil, seharusnya belum melihat yang seperti ini.
"Diam semua!" Bentak seorang lelaki dari luar.
Masuklah beberapa orang tentara israel ke dalam. Mereka menyeringai. Mungkin mereka kira kami akan takut. Tidak, kami sama sekali tidak takut.
"Semuanya, sekarang!" pekik Rasahana.
Berbagai senjata pertahanan kami dilontarkan ke arah tentara israel. Salah seorang dari mereka berdarah keningnya.
"Kurang ajar,kalian!"
Tentara yang berdarah itu menarik pelatuk pistolnya ke arah salah seorang dari kami. Dan, dum! Temanku itu kini terkapar, sama seperti Hamas. Sudah tak bernyawa.
"Teganya kalian!!!!" Aku tak tahan lagi, aku merangsek maju dan menggingit tangan tentara yang baru saja menembak temanku.
"Apa?! Hah?! Apa salah kami?! Kami hanya ingin belajar?!" teriakku di depan para tentara israel itu.
"Diam, anak kecil!"
"Diam?! Kalian pikir aku bisa diam sementara kalian baru saja melukai temanku?! Apa salah kami belajar?! Kami hanya ingin belajar!"
Dum! Sebuah peluru melesat dan tepat mengenai jantung seseorang.
🌼🌼🌼
Reader sekalian~^^
Jangan lupa Vote dan Comment nya yaaa
Love you countless♥-Nayqiyya

KAMU SEDANG MEMBACA
Kalila
Dla nastolatków"Cepat! Pergi dari sini!" "Tidak! Kalila tak mau kehilangan lagi.." "Pergi,Kalila!" "Ta..Tapi.." Buk! Kalila didorong menjauh dari sana. Terlihat orang yang disayanginya itu sedang.. Dieksekusi. ♥~♥~♥ Tentang pengorbanan, keluarga, persahabatan, cin...