40. Dandelion

1.5K 270 4
                                    

Silakan pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri💚

Jadilah pembaca yang bijak.

Thanks!

"Mbaaaakkkkkk!!"

Teriakkan Hyunjin dari luar kamar buat kamu yang lagi belajar itu mengerang kesal.

"Apaa?!" jawabmu ga kalah keras.

"Sini cepetaaann!!!"

"Gak penting awas!"

"Iya buru ah!"

Segera kamu meninggalkan bolpoin juga bukumu dan berjalan ke tempat Hyunjin berada. Kamu lihat Hyunjin yang sedang menatap ke arah televisi dengan begitu berbinar.

"Kenapa?" tanyamu.

"Itu di tivi. Duduk sini deh," tunjuk Hyunjin dengan dagunya dan menepuk tempat di sebelah kiri untuk kamu duduk. Kamu menurut dan melihat ke arah televisi yang menampilkan acara talkshow di salah satu stasiun tv.

"Ya, jadi apa nih rencana untuk ke depannya? Apakah rilis single atau malah album?" tanya sang pembawa acara.

Setelahnya kamera menyorot ke arah lain. Tepatnya cowok yang tengah duduk dengan tampan juga senyuman khasnya yang begitu lucu. Dia membenarkan duduknya dan mulai menjawab.

"Mungkin akan coba main film kali ya? Atau ga mungkin drama juga boleh, haha."

Ah... Suara itu, suara merdunya. Kamu sangat merindukannya. Senyum juga tawanya. Udah lama kamu ga dengar kabar dari dia. Kelincimu, begitu kamu menyebutnya.

Kelinci manismu. Tapi sekarang ga lagi. Sejak dia memutuskan untuk masuk dunia entertainment, dan meninggalkanmu.

Kamu masih menyayanginya. Jika kamu boleh jujur, kamu ingin dia kembali. Tapi rasanya terlalu sakit untuk mengulang rasa.

Kamu alihkan pandanganmu ke samping. Kayaknya kamu ga bakal kuat buat lihat lagi. Tapi suara sang pembawa acara kembali terdengar.

"Drama asyik kayaknya, haha. Tapi kalau kita beralih ke hubungan asmara nih, ciaah! Udah ada nggak nih?"

Yang di tanya tertawa malu, tapi kemudian menjawab dengan mata yang menerawang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang di tanya tertawa malu, tapi kemudian menjawab dengan mata yang menerawang. "Dulu ada. Tapi sekarang ga tahu lagi, lihat nanti aja."

Kamu kembali mendengar suara sang pembawa acara. "Waahh... Ada apa dengan yang dulu? Kenapa? Kamu ditinggal?"

Kelincimu ga menjawab, cuma kamu bisa dengar dia tertawa sumbang.

"Sekiranya, ada nggak nih salam buat yang dulu itu?"

Kamu kembali melihat ke televisi, dan tepat saat kamera menyorot wajah cowok manismu itu. Cukup lama dia hanya terdiam dan menatap lurus ke kamera. Begitu pula kamu.

Entah, rasanya seperti tengah ditatap secara langsung.

Tapi kemudian dia tersenyum dan menggeleng. Kembali manatap sang pembawa acara yang duduk ga jauh darinya.

"Biar aku sampein sendiri."

Itu katanya. Kemudian kamu bergegas kembali masuk ke dalam kamar dan menutupnya.

Kamu ga kuat lagi.

Kembali berkutat dengan buku juga bolpoin, kamu mencoba fokus.

Hingga suara pintu terbuka mengalihkan atensimu.

"Aku butuh cerita dari Mbak." ucap Hyunjin tegas.

Kamu menyuruhnya masuk dan bersama duduk di atas ranjangmu. Hyunjin tetap menatapmu sedari tadi hingga kamu duduk di sebelahnya dan menatapnya.

Satu kenyataan. Hyunjin ga pernah tahu kamu dan Jungkook—kelinci manismu itu—gak pernah saling menghubungi sejak dua tahun yang lalu. Yang membuatmu selalu berbohong ketika dia bertanya soal Jungkook padamu.

Jungkook, yang dulunya benar-benar kamu kagumi hingga akhirnya kamu miliki. Dengan perasaan yang sama kalian menjalin hubungan dan dengan perasaan yang berbeda kalian memutuskan untuk pergi.

Meskipun tanpa adanya kata putus.

Dan kamu mulai bercerita tentang Jungkook dan hubungan kalian sebelum akhirnya alam berkata kalian harus berpisah.

---

Tbc.

Min, 27 okt. 2019

And for you all, thank you, always. Buat yang udah votment dan sebagainya. I really thankful!
Jangan lupa buat selalu votment ya?

고맙데이 💚

Love

🌱

Publish: Saturday, 16 may 2020

Om John! | JSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang