Empat
13 hari berlalu, Anindya dan Alvaro tidak mempunyai waktu yang namanya berbincang lama jikapun berbicara pasti hanya sekedar menanyakan Barang barang yang diperlukan untuk pernikahan,Tanpa disadari besok adalah hari sakral mereka yang tidak didasari dengan rasa cinta dan Entah angin apa saat ini Anindya tengah berada di Klub malam yang sangat ramai
Ramai dengan orang yang sedang bercumbu,berjoget,bahkan di senggamai di tempat umum pun ada. Anindya hanya duduk di dekat bar dan meminum Vodka yang telah ia pesan
Aneh, ia tidak menyukai minuman keras tetapi hari ini ia malah kesini, mungkin karena ia ingin mendinginkan kepalanya yang terus menerus memikirkan masalah pernikahannya.
Anindya membuka ponselnya,mencari nama kontak Alvaro yang bertuliskan 'mantan Khianat' kemudian memencet telpon
'halo?' suara Alvaro serak
"halo?" anindya Bersuara layaknya orang mabuk
'Dimana?' tanya Alvaro dengan datar
"lo nanya gue dimana? Gue lagi di surga dan gue lagi mikirin gimana caranya Tuhan ngebales lo yang udah pernah bikin gue jatuh cinta" Anindya membalasnya dengan Aneh Alvaro benar benar menduganya telah mabuk.
Tut.
Alvaro mematikannya secara sepihak "ck. Lihatlah Cowo Brengsek ini, aku Belum selesai ngomong. Hei bodoh kau dengar aku tidak!" ujar Anindya semakin meracau menatap ponselnya.
Taklama kemudian Alvaro tiba di klub malam yang Anindya datangi. "hei hei lihat siapa yang datang" ujar Anindya
"pulang" ucap Alvaro dingin.
"tidak mau" ucap Anindya sambil menggeleng kan kepalanya. "aku tidak mau Pulang sama Kamu" Anindya menunjuk ke arah Alvaro yang menatapnya
"kenapa sih lo itu ganteng banget,gue jadi nyesel udah pernah ninggalin lo dulu" Anindya berucap seperti itu sanbil memegang pipi Alvaro
"gue mau bilang Sayang, tapi nanti gue makin Di cap ga tau diri kan sama lo" ucap Anindya mengusap ngusap dada Alvaro pelan
Kemudian menjilat daun telinga Alvaro "lo juga makin Seksi, gue Suka" Anindya mencium pipi Alvaro, Alvaro diam saja.
Anindya membawa Alvaro ke salah satu kamar Vip yang ada di klub itu,Anindya mendudukkan Alvaro di sofa itu kemudian Anindya menggigit bibir bawahnya
Menciptakan gerakan gerakan sensual yang membuat Alvaro kembali konak, anindya membuka kancing bajunya tetapi hanya dua, sehingga menampakkan belahan dadanya yang semakin menggiurkan.
"kau mau ini bukan? Hmm?" anindya mengucapkan itu sambil memegang payudaranya sendiri kemudian kembali mengigit bibir bawahnya.
Alvaro hanya menatap Anindya menahan nafsunya, ingin tahu apa yang selanjutnya Anindya lakukan.
Anindya meletakkan jarinya di paha Alvaro kemudian mengusapnya pelan membuat Alvaro mengerang menahan kenikmatan, shit dia tidak pernah merasa seperti ini.
Usapan itu berakhir di Junior Alvaro yang sudah mengembung di luar celana, Anindya mengusapnya pelan dari luar kemudian menjilatnya juga, semakin membuat Alvaro tidak bisa diam.
Dengan perlahan Anindya membuka resleting celananya dan mengeluarkan junior Alvaro, tetapi tidak dimainkan oleh anindya, anindya juga menarik baju Alvaro keatas, menjilat dari bawah pusarnya melewati perutnya yang kotak kotak, hingga menuju ke dada alvaro.
Anindya menghisap puting alvaro lembut "shh, Jangan disana" ujar Alvaro, anindya semakin gencar melakukannya kemudian menggigit gigit kecil puting Alvaro.
"Shit" ucap Alvaro sambil mengerang. Anindya menyudahi permainanya di puting alvaro kemudian beralih duduk di pangkuan Alvaro.
Anindya menggesek gesekkan punyanya dan Alvaro "hmm, shh, Fuck Punya lo belum masuk Aja udah gede gimana masuk?" ucap Anindya Meracau
Alvaro tersenyum bangga, punyanya memang besar dan ia yakin akan sulit memasuki milik Anindya.
Anindya membuka celana dalamnya, kali ini mereka bergesekan tidak menggunakan apa apa, bawahan sudah tidaj terbalut apapun lagi.
Alvaro merasa anindya sudah sangat basah dan horny begitupun dengan dirinya. Anindya yang mengerti pun langsung mencoba memasukkan junior Alvaro kedalam miliknya,susah.
Disaat sudah setengah masuk, Alvaro menemukan penghalang yang ia yakini merupakan selaput dara milik Anindya, perempuan ini masih perawan?.
Dan sebentar lagi kesuciannya akan diambil oleh Alvaro? "an, kamu---" ucap Alvaro tertahan
"tidak tidak lanjutkanlah Sayang aku yang menginginkannya, come on" Anindya mengucapkan itu kemudian mencium bibir Alvaro lembut menahan rasa sakit yang amat.
Dengan sekali sentak milik alvaro berhasil menyatu dengan milik Anindya,
Pinggul mereka saling bersentuhan menciptakan bunyi yang semakin menambah semangat."uhh, hmm faster baby i want you more tonight" ucap Alvaro yang meremas dan menghisap payudara milik Anindya
"shh, ahh, jangann.. s.. Aku udah.. Mau keluar hah hahh" ujar Anindya tetapi masih menggerakkan pinggulnya sambil menjambak rambut Alvaro untuk lebih mendekat ke arahnya.
Keduanya saling menatap dengan gairah yabg menggebu gebu, tidak pernah mereka merasa seperti ini, keduanya kemudian kembali bercumbu.
Bercumbu dengan sengat liar, lidah mereka saling menari dan membelit alvaro menurunkan ciumannya kemudian menghisap leher Anindya untuk yang kesekian kalinya. Leher anindya sudah menjadi candu baginya.
Wangi yang sangat khas itu membuat Alvaro tidak berhenti menghirupnya, dan saat Alvaro menghisap leher Anindya kembali di situlah puncak Kenikmatan Dan Akhir dari Kegiatan Mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
married with EX (OPEN PO)
Roman d'amour(warning 21+!) (Follow sebelum membaca!) (Complete) gimana Rasanya nikah sama mantan yang udah putus selama 10 tahun dan ngehina dia di masa lalu dengan sebutan nerd boy? dan tiba tiba saja ia kembali dengan penampilan yang jauh berbeda dari masa p...