ENAMBELAS

33.1K 718 25
                                    

Pagi harinya

"kalo seandainya aku bisa ngabulin permintaan kamu buat pergi ke salah satu negara kamu mau pergi kemana?" Ucap Alvaro mengelus lembut puncak kepala anindya.

"Italy, Venesia" jawab Anindya singkat sambil mendongak ke arah Alvaro

"Kenapa?"

"Pengen naik gondola nya, pengen ke istana doges,pengen nikmatin suasana di jembatan rialto dan masih banyak lagi"

"Kedua?"

"Francis"

"Alasannya??"

"Pengen ke pantai sillon yang dari dulu selalu aku idam idamkan"

Alvaro berpikir keras, yang mana yang harus ia pilih? Prancis? Venesia? Atau pilihannya sendiri bukan pilihan Anindya?.

"Kenapa tanya begitu?" Ucap Anindya menyadarkan lamunan Alvaro

"An kamu.. mau honeymoon ga?"

Tampak Anindya terkejut dengan penuturan Alvaro barusan, "honeymoon?" Tanya Anindya kembali memastikan apa yang ia dengar itu benar

Alvaro mengangguk pertanda yang Anindya tanyakan itu memang yang ia maksudkan.

"Kenapa tiba tiba?"

"Kamu gamau? Yaudah"

"E engga bukan nya gitu, hanya saja apa ga terlalu cepet ?"

"Kenapa terlalu cepat?,"

"papa sama Mama belum tau hal ini kan?"

"Yang mau honeymoon itu aku sama kamu atau papa mama?" Kesal Alvaro
"Lagipun mereka juga pernah merasakan rasanya jadi pengantin baru jadi.. ehem ya begitu" sambungnya

"Kapan maunya?" Tanya Anindya

Alvaro langsung menoleh, tidak disangka Anindya tidak banyak membantah. "Maumu kapan?"

"Mm besok? Tapi kemana? Prancis ya?"

Alvaro kembali mengangguk, ia hanya perlu mengambil kopernya dan bajunya saja, bagaimana tidak.

Ia mempunyai pesawat pribadi, hotel milik keluarganya di Perancis lalu apa yang kurang?

"Kemas bajumu"

Anindya langsung bangkit dari tempat tidurnya, namun sebelum itu ia mengecup singkat bibir Alvaro

Kruyukk

Baru saja ingin keluar dari kamarnya dan kamar Alvaro perutnya berbunyi, ia malu.

Alvaro tertawa kecil,"kau lapar sayang, ayo makan dulu. Apa kau masak hari ini?"

Anindya menggeleng pelan sambil memeluk Alvaro "tidak, aku mau memakan mu saja" ucap Anindya

Alvaro tersenyum jahil, masa hanya dirinya saja yang berkali kali tidak mendapatkan jatah? Sekali kali Anindya juga harus mendapatkannya.

"Tidak boleh, coba saja jika bisa"

Anindya menarik kerah baju Alvaro berniat ingin membawanya kebawah agar bibirnya sampai ke bibir Anindya

Namun usaha nya sia sia, ia terlalu pendek untuk ukuran Alvaro yang 187 cm.

"Biarkan aku memakan mu, atau saat honeymoon nanti kau tidak mendapatkan jatah mu?" Ancam Anindya

Alvaro langsung ciut, lantas ia dengan cepat menundukkan badannya dan disaat itu juga Anindya langsung melahap bibirnya

Tidak biasanya Anindya menciumnya dengan agresif, bibir Alvaro tampak memerah akibat perlakuan Anindya yang terlalu... Barbar?

Tapi tidak apa, Alvaro suka itu.. entah sejak kapan Alvaro merasakannya, semenjak Anindya kembali dalam kehidupannya, pekerjaan sudah tidak terlalu ia pedulikan.

***

Up lagi nih! Author mau tanya, mending author up double setiap hari  tapi part-nya sedikit atau 1 part setiap hari tapi part-nya panjang? Comment ya, aku butuh saran kalian. Karena aku mau tamarin cerita ini hingga akhir liburan mungkin? Terus Married with ex bakal aku bikin sequelnya nih:D

Sebagai pemanis, author kasih foto Alvaro nihh

Hahaaaaaa hati hati marathon jantug bahaya buat kalian:V

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hahaaaaaa hati hati marathon jantug bahaya buat kalian:V

See you soon!

married with EX (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang