DUABELAS

42.8K 806 14
                                    

"Alvaro... Aku" Anindya menghela napas sebelum akhirnya mengatakan hal ini kepada alvaro

"Aku gatau"

Alvaro terkejut, bukan ini jawaban yang ia mau. "Kenapa gatau?"

Anindya menunjukkan 5 buah test pack yang 3 tespacknya merupakan 2 garis sedangkan 2 testpacknya lagi merupakan 1 garis. Jadi yang manakah yang harus ia percaya ? .

"Nih, aku gatau yang mana yang bener. Emang kenapa sih Al? Kita belum 2 Minggu loh nikah. Gamungkin hamil kan?"

Alvaro manggut manggut, tentu saja Anindya tidak boleh hamil. Karena jika hamil maka Alvaro tidak bisa melakukannya karena mengingat ada janin didalamnya. Dan itu tidak mengasikkan.

"Ya, kamu ga boleh hamil. Nanti ajaa karena aku masih belum puas menikmati tubuh mu honey" Alvaro mengulum senyumnya.

Anindya justru malah tersenyum nakal kemudian memeluk Alvaro "aku juga mau ituu" ujarnya mengetuk ngetuk jarinya di bibir Alvaro.

Alvaro suka itu, Anindya yang nakal, Anindya yang cabul, Anindya yang penuh dengan kemesuman. Alvaro menyukainya.

"Benarkah ? Kau mau--" Alvaro senyum menggoda sambil menunduk menatap Anindya

Cup.

Anindya mengecupnya

"Sabar--"

Cup.

"Ann"

Cup.

Alvaro geram. Anindya terus saja memancing hasratnya.
Saat Anindya kembali ingin menciumnya Alvaro mendongakkan kepalanya, ingin mengerjai Anindya yang tidak sampai.

Anindya menarik kerah baju Alvaro ingin mencapainya,namun ia kualahan.

"Alvarooo"

"Kenapa?" Alvaro menyengir tampan, ia sangat suka menggoda anindya.

Anindya menggembungkan pipinya, "alvaroo..." Panggil Anindya.

"Kenapa sayang?" Tanyanya lagii.

"Mau boxer kamu" ujar Anindya menenggelamkan wajahnya di dada bidang Alvaro.

Alvaro mengernyitkan alisnya "mau apa?"

"Boxer kamu, ituuu" ujarnya sambil menarik celana Alvaro untuk melihat boxer apa yang dipakai Alvaro hari ini.

Alvaro menggeleng gelengkan kepalanya, ga hamil tapi kek orang hamil. Ini beneran apa engga?.

Alvaro kembali menarik celananya untuk menutupnya lagi, Anindya mendorong Alvaro.

"Kamu mau boxernya apa juniornya??" Goda Alvaro sembari menaikkan kedua alisnya.

"Boxernya!" Balas Anindya dengan kesal..

Alvaro diam, ga waras.

"Yang lain aja bisa ? Jangan yang aku pake."

"Maunya yang itu!"

"Yang lain yaa? Yang baru"

"Mau yang kamu punya,"

"Ann," Alvaro mengusap wajahnya gusar.

"Yaudah aku cari boxer cowo lain aja"

Anindya berniat pergi namun tangannya ditahan oleh Alvaro yang kembali menarik Anindya kedalam dekapannya.

"Kita keluar aja yuk jalan jalan?" Alvaro mengusap ngusap kepala Anindya

Anindya mengangguk, ia bingung. Kenapa moodnya berubah ubah?.

***

"Keluarnya kemana?" Tanya Alvaro mengenakan seatbeltnya. Sembari melajukan mobilnya

"Hotel" jawab Anindya singkat, membuat Alvaro mendengkus.

"Restoran aja ya?"

"Hotel"tegas Anindya

"Kamu kenapa sih?"

"Mau itu"

"Kenapa ga dirumah aja?"

"Maunya di hotel, kalo ga mau aku telpon teman cowo ku aja"

"Yaya terserah mu saja lakukan lah" Alvaro kesal.

"Ih kok ga dipujuk sih?!!"

"Bagaimana jika disini saja?!"

"Yasudah terserah kamu aja!"

Mereka justru malah mempermasalahkan tentang itu di dalam mobil, apakah tidak ada hari tanpa melakukannya?.

Alvaro tidak bertindak melainkan melajukan mobilnya menuju sebuah restoran terdekat untuk mengisi perut mereka.

"Makan ya?"

Anindya tidak menjawabnya, "an, makan ya?" Tanyanya lagi.

"Kamu ngeselin!"

Ya Tuhan kuatkan aku agar tidak membuangnya di rawa rawa.

***

Aku UPP!!!

Ak bakal up setiap hari sampai tanggal 1 Desember karena 2 Desember aku udah ulangan gayss!!!

married with EX (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang