TIGABELAS

38.4K 865 8
                                    

"papa!"

Panggil seorang anak balita yang baru saja bisa berjalan, ia berjalan dengan perlahan.

"Papa!"

Panggilnya lagi, Alvaro tersentak bangun dari tidurnya. Mimpi apa itu?

Siapa yang memanggilnya papa?, Ia tidak tau.

"An?" Panggil Alvaro mencari cari Anindya.

Ia turun kebawah, mencari keberadaan sang istri yang tidak berada di kasurnya.

"An!" Alvaro sedikit berteriak

"Apasih Alvaro? Pagi pagi udah teriak teriak, malu sama tetangga" Anindya keluar dari kamar mandi dengan rambut yang meneteskan air.

Alvaro memeluk Anindya, ia menangkupkan wajahnya di pundak Anindya, menikmati setiap aroma nya.

"Kenapa?" Tanya Anindya bingung

"Mimpi" ujar Alvaro tidak melepaskan pelukannya

"Mimpi apa?"

Alvaro baru tersadar, tidak seharusnya ia menceritakan ini ke Anindya.

"Hantu" jawab Alvaro berbohong

"Hantu?"

Alvaro mengangguk "hari ini kamu ga usah kerja, besok juga gausah, lusa juga, selamanya pokoknya. Kamu dirumah aja" ujar Alvaro mengalihkan pembicaraan

Anindya mengernyitkan dahi nya, "kenapa sih?" Suaminya possesive seperti ini. Mantannya yang dulu posessive telah kembali.

"Pokoknya ga boleh kerja, bolehnya Muasin aku aja" ujarnya

Anindya tersentak "apa? Bilang apa barusan?"

"Ga, hari ini ga usah kerja dulu ya? Aku banyak urusan, biar nanti sekretaris ganti yang baru"

"Ohh jadi sengaja nyuruh berhenti karena mau nyari yang lebih kinclong?"

Tiba tiba saja di tangan Anindya sudah trsedia pisau yang membuat Alvaro bergidik ngeri, bukan karena pisaunya, tapi tatapan Anindya yang mengarah ke juniornya.

Aset berharganya? Apa Anindya akan memotongnya? "Eh, kamu kenapa bawa pisau?" Tanya Alvaro linglung.

Ia memundurkan tubuhnya hingga ia terbaring di sofa ruang tv.

Anindya tampak tersenyum sumringah, kemudian ia mengelus pelan paha Alvaro

Dengan gerakan sensual tubuhnya merangkak, dan duduk di atas paha alvaro.

"Kau tidak boleh nakal dengan siapapun" ujar Anindya

Mengelus bibir Alvaro lembut, kemudian mengecupnya singkat.

"Hanya aku, kau hanya boleh nakal kepadaku" ucapnya lagi

Alvaro menutup matanya, menikmati setiap inci jari Anindya yang terus bergerak menggerayangi tubuhnya.

"Mesummu, tubuhmu, hanya aku yang boleh merasakannya kali ini"

Ia melumat bibir Alvaro, dan segera membuka baju suaminya ini. Alvaro yang menggunakan boxer sangat membuat Anindya horny.

Ia membenci itu, namun ia tidak bisa menyangkalnya bahwa ia memang menyukai setiap tubuh Alvaro.

"Benarkah? Lalu kenapa kau meninggalkanku dulu?" Tanya Alvaro disela sela ciuman nya.

Ciuman itu berubah menjadi liar, gairah sexual telah menguasai mereka.

"Aku tau Alvaro, dulu kau menyukai sahabat ku bukan? Ia sendiri yang bercerita padaku bahwa kau menyatakan perasaanmu padanya" ucap Anindya

Usai ciuman itu selesai
Alvaro menatap Anindya dengan raut kesal

"Aku tidak pernah menyukainya, sama sekali tidak. Dari dulu bahkan hingga sekarang, aku rasa cuma kau" ucap Alvaro

Anindya tersenyum nakal kemudian menggerak gerakkan badannya sehingga menimbulkan rasa geli yang teramat di bagian junior Alvaro

Shit, Alvaro tidak bisa menahannya
"Bisa kita lanjutkan?"

Anindya menggeleng kemudian bangkit sambil memberikan kecupan kepada alvaro

"Kau harus bekerja" ucap Anindya. "Dan morning kiss sudah terlaksanakan bukan?" Sambungnya

Alvaro menghela napasnya
'anindya, aku rasa memang sulit untuk berpaling darimu'

***
Hay, hp author bakal dibalikin Minggu depan nihh, sebagai pemanis author bakal ngasih ini buat kalian. Sembari menunggu harap dibaca dan jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya^^

See you soon!

married with EX (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang