TUJUH

58.4K 892 20
                                    

anindya merasa hari ini badannya sangat sakit dan juga tidak mempunyai tenaga, namun ia tetap harus bangun pukul 05.00. kenapa? karena ia sekarang adalah istri dari seorang Alvaro, dan ia diajarkan agar menjadi istri yang baik bagi suaminya. walaupun ia tidak ikhlas melakukan hal tersebut. 

saat terbangun dengan bantuan alarm anindya tidak langsung mandi, tetapi ia harus masak dan juga mengemasi rumah karna pukul 06.30 ia sudah harus bekerja. kesal bukan ? sudahlah jadi istri dirumah, harus jadi sekretaris pula dikantor. yang ia bingungkan jam berapa ia tertidur usai melakukan 'itu' dengan alvaro? 

semburat merah tercetak jelas di wajah anindya mengingat kejadian semalam yang menurutnya sangat memalukan. bagaimana tidak, alvaro terlihat sangat tampan dengan keringat yang bercucuran di wajahnya. ahhh anindya tidak mau membayanginya lagi. 

menu yang akan dimasaknya hari ini adalah omelet keju dengan porsi rendah kalori. saat sedang asik membolak balikkan telornya tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang. dan kepala tersebut menempel di pundak anindya.

"lo ngapain?!" kaget anindya 

gelengan pelan dari alvaro sangat terasa di pundak anindya "ga boleh make lo gue lagi. kamu istri aku. yang sopan sama suami sendiri" ujarnnya pelan. 
anindya mengernyitkan dahinya 'ni orang kesambet apa gimana?' batinnya 

anindya memegang dahi alvaro "lo ga lagi demam kan?" 
tanya anindya dan alvaro kembali menggeleng pelan kemudian memeluknya dengan erat. 

"udah dibilang jangan make lo gue lagi. mau aku cium bibirnya?" alvaro mengecup ngecup pundak anindya membuat anindya yang sedang memasak menggelinjang kegelian
"al, gue lagi mas-- mmmphhm" bibir anindya dibekap oleh bibir alvaro. 

anindya merasa ada yang tidak beres dengan alvaro hari ini. sejak kapan ia menjadi seperti ini? aneh. "mau kena lagi?" kesal alvaro saat mendengar anindya yang terus menggunakan logat lo gue. 

tanpa mereka sadari omelet yang dimasak anindya telah gosong "yahh kan alvaro gosong lagi. ganggu sih. mandi sana kerja kan hari ini?!" ucap anindya karena sedari tadi ia masak omelet yang jadi hanya dua sedangkan sisanya gosong. entah tiba tiba ia kebelet buang air kecil, atau saat ia menyapu. semuanya gagal.

"kamu juga kerja?" tanya alvaro melepas pelukannya membuat anindya menghela napas lega. percayalah, hatinya sedari tadi tidak bisa dikontrol karena merasakan deruan nafas alvaro yang terus menerpa pundaknya. 

anindya mengangguk "iya, tapi mungkin bakal terlambat lo duluan aja rumah masih harus diberesin" 

alvaro tampak menaikkan kesebelah alisnya "mandilah, sebentar lagi pembantu akan datang membersihkan semuanya, kalo urusan sarapan kita sarapan diluar saja, aku tidak menjamin masakan mu itu enak dan tidak beracun" 

yap. alvaro kembali ke sikapnya yang awal, anindya hanya bisa mengedikkan bahunya acuh. malas bertengkar di pagi hari. suami seperti apa yang menghina masakan istrinya sendiri? dan untuk apa anindya memberinya racun? jikalaupun anindya berniat  untuk membunuh alvaro, mungkin ia akan memilih cara sepsychopath mungkin untuk membunuh alvaro dan mulutnya yang sangat tidak bisa di saring itu 

****
udah di up nih yaa^^ 
jangan lupa vote and comment biar bisa menjadi penyemangat aku ^^
oh iya aku kayaknya bakal tamatin cerita ini secepat mungkin karena sebentar lagi mau uas dan kelas 3 smp harus fokus sama yang namanya un jadi harus pinter pinter bagi waktu nulis sama belajar ^^ jadi maaf kalo aku up nya juga ga setiap hari.. kalo bisa sih aku coba buat setiap hari. 

aku juga butuh kritik dan support dari kalian buat bisa balikin mood aku yang suka berubah ubah :( 

follow me on my instagram 

Safaadrwn

see you soon!!!

married with EX (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang