Satu tahun telah berlalu, ujian nasional akan tiba beberapa minggu lagi, banyak santri maupun santriwati menghabiskan waktu luang nya dengan belajar
Misal nya, kebanyakan santri maupun santriwati antri kamar mandi mereka habiskan dengan bercanda, namun sekarang hening, semua orang membaca buku
Perpustakaan pesantren pun juga tempat yang banyak di datangi, bahkan mereka rela begadang untuk membaca bab bab yang tidak mereka pahami
Hubungan Prilly dan Ali setelah Clara pergi pun sudah cukup membaik, namun musim ujian membuat mereka jarang berbicara karena terlalu sibuk
****
Prilly menatap lembaran formulir tergeletak di meja belajar nya, ia merasa berat untuk meninggalkan orang orang yang ia sayang, bahkan secepat ini
'Pendaftaran Universitas Oxford Inggris'
Begitu lah tulisan yang tercetak paling atas formulir
Yap, ayah nya memutuskan untuk Prilly berkuliah di Universitas itu, Universitas yang cukup terkenal
Prilly berat, berat karna nilai yang memuaskan agar bisa memasuki Universitas itu, dan
Ali
Satu nama yang telah lama terukir di hati Prilly, dan sekarang dengan mudah nya Prilly meninggalkan Ali begitu saja?
Apakah Prilly kuat?
Pastinya tidak
Prilly sangat bimbang, dia sudah membujuk ayah nya agar membatalkan rencana tersebut, namun ayah nya tatap kukuh
Dia tak mau kehilangan Ali lagi, namun juga dia tak mau mengecewakan orang tua nya lagi
Otak Prilly rasa nya ingin pecah seketika jika memikirkan hal itu
"Masih mikirin itu lagi, Pril"ucap Dijah mengagetkan Prilly, Dijah sudah tahu semua nya
"Gimana Jah? Rasa nya aku mau nangis ini"ucap Prilly sambil menyembunyikan kepala nya di antara ke dua tangan nya
"Rileks, Pril kalo kamu mikirin itu saja, bagaimana ujian mu? Kesampingkan urusan itu, fokus pada ujian Pril"nasehat Dijah
"Oke, makasih ya, Jah"ucap Prilly di angguki Dijah
****
Ujian telah berlalu, semua santri dan santriwati bernapas lega, mereka tinggal menunggu acara perpisahan saja, lalu keluar dari pondok
Hal itu membuat mereka banyak menghabiskan waktu mereka yang terbuang karena belajar, mereka gunakan dengan bermain dengan teman teman
Prilly pun sama, namun pikiran nya bercabang dengan kuliah nya, memang setelah di beri nasihat Dijah, Prilly lebih fokus pada ujian nya, setelah ujian dia pun kepikiran lagi [•Π•|•Π•]
Dia memilih untuk menyendiri di taman, takut sikap nya membuat tak nyaman teman teman nya
Sambil menatap kertas formulir itu, Prilly memikirkan apakah Ali sanggup untuk menunggu Prilly selesai dengan pendidikan nya, lalu melamar Prilly?
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah [SELESAI]
Romance#1 in aliandoprillylovers {10/8/19} #1 in ponpes {20/8/19} #1 in ggs {3/9/19} Omegaaatt!!!!! Bisa bayangkan ketika kita lagi tidur dan ketika bangun berada ditempat persaingan???? Masuk pesantren, itu mimpi buruk bagi Prilly Latuconsina dan bagaiman...