Hari demi hari kondisi AIi sama saja, bahkan semakin memburuk, karena Ali semakin ketus dengan Prilly
Bahkan bisa di bilang jika Ali ilfeel dengan Prilly, karena dia risih ada santriwati yang berusaha dekat dengan dia
Pada saat mereka berdua tak sengaja bertemu, biasanya setelah mengucap salam Ali langsung pergi begitu saja
Sakit? Tentu iya, tapi bagaimana lagi? Kita harus bertahan dengan luka yang mendalam, karena yang pasti usaha tak akan menghianati hasil
Prilly saat ini sedang berada di tempat jemuran pesantren, tepatnya berada di lantai 4, lantai paling atas di pesantren
Sambil memejamkan mata nya, Prilly menikmati hembusan angin sepoi sepoi yang sangat sejuk, tepatnya ia sambil merenungkan Ali yang semakin cuek kepadanya mebuat hati Prilly teriris
"Udah dong Pril, ndak usah terlalu di fikirin, wong nanti ya Mas Ali bakalan ingat lagi"ucap Dijah di samping Prilly
"Gimana bisa tenang Jah, dia lihat gue aja kaya benci gitu, emang segitu buruk nya gue, Jah??"tanya Prilly frustasi, masih dengan menutup matanya
"Pril, kamu itu ga buruk, kamu itu baik banget, kamu udah cantik, pinter, sopan, baik hati, ramah dan masih banyak sifat kamu yang banyak di sukai orang lain"ucap Dijah sambil memegang pundak Prilly menyakinkan nya
"Tapi Jah, kenapa Ali kaya menghindar dari gue jah, dia benci sama gue jah, dia gak mau ketemu sama gue lagi jah"ucap Prilly, kini nada nya pun terdengar bergetar
"Positif thinking aja Prilly, mungkin dia menghindari wanita yang bukan mahrom nya, takut jadi fitnah"ucap Dijah menjelaskan
"Tapi dulu dia sama yang sekarang beda Jah, kalo ketemu gue tatapan nya itu tajem banget seolah olah mengatakan kalo dia itu benci gue, gak mau ketemu sama gue"ucap Prilly bergetar, mungin seperti nya dia akan menangis
"Udah Prilly, sabar, semua butuh proses"ucap Dijah meyakinkan Prilly
"Tapi--"ucap Prilly terpotong karena tangisan nya tumpah, ia sudah menahan nya mati matian, namun tak bisa, tangis nya pecah seketika
Dijah yang melihat itu pun langsung mendekap Prilly di tubuhnya, memberikan ketegaran, seketika tangis Prilly bertambah pecah
Jiwanya mengatakan bahwa dia lelah bertahan, tetapi hatinya mengatakan bahwa dia harus bertahan, titik kemenangan sudah didepan mata, maka bertahanlah, Sedikit menunggu.
Prilly tahu, batin nya itu tak mudah di hancurkan, dia akan tetap gigih untuk memperjuangkan Ali, biarkan hari ini saja dia mengeluhkan penat nya dengan tangisan, hanya hari ini
Hati nya masih kuat bertahan, hanya saja hari ini dia sedang dalam mode soft girl, jadi mudah untuk menangis
"Assalamualaikum"ucap seseorang di balik tubuh Prilly dan Dijah
Tubuh Prilly menegang karena suara itu, Prilly mengenali nya, suara bariton itu adalah suara Ali! Lantas secepatnya dia menyeka air mata nya, lalu dia berbalik
"Waalaikumsalam"ucap mereka berdua
"Anda di panggil Umi Ully di ndalem sekarang"jelas Ali datar
"Makasih ya"ucap prilly
"Ya sudah kalau begitu saya permisi assalamualaikum"ucap ali
"Walaikumsalam"ucap prilly dan dijah
"Jah, temenin gue yuk ke ndalem"ucap prilly mengajak dijah, lalu mereka berdua berlalu pergi
Ali sempat keheranan saat prilly berbalik, wajahnya terlihat sembab, mata nya bengkak, seperti habis sedang menangis
Ada rasa khawatir kecil darinya untuk prilly, dia sedikit cemas mengapa prilly bisa menangis seperti itu, padahal ali mengenal prilly itu orang nya sangat ceria
Hayyy
Jangan lupa
Vote+komen
Sayang semua ❤Keysabshta_
-Takdir Allah-
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Allah [SELESAI]
Romance#1 in aliandoprillylovers {10/8/19} #1 in ponpes {20/8/19} #1 in ggs {3/9/19} Omegaaatt!!!!! Bisa bayangkan ketika kita lagi tidur dan ketika bangun berada ditempat persaingan???? Masuk pesantren, itu mimpi buruk bagi Prilly Latuconsina dan bagaiman...