Guys, komen dong, masa kalo ak lambat update baru kalian banyak komen :(
—-
Alex menggangkat dagunya dengan sombong. Matanya berkilat tajam tatkala ribuan orang yang tengah meneriakkan namanya yang agung. Mahkotanya tampak gagah dan berkilau di atas rambut hitamnya dengan baju kebanggaannya yang berkibar ditiup angin.Alex telah berubah. Tidak ada lagi Alex yang lemah karena ditinggal pergi istrinya. Tidak ada lagi Alex dengan lingkaran hitam bi bawah matanya. Tidak ada lagi Alex yang terus berteriak memanggil nama istrinya setiap kali dia merindukannya. Rakyatnya pun semakin bersemangat memanggil namanya meskipun beberapa pertanyaan bersarang di kepala mereka. Bertanya-tanya tentang alasan mengenai perubahan besar yang dimiliki oleh raja mereka.
Alex telah bermetamorfosis menjadi lebih agung. Auranya muramnya terhanyut dihapus angin yang mengecup wajahnya dengan hangat bersama sinar mentari. Dia tampak bahagia dan semuanya dapat merasakan itu. Alexander Skylio yang Agung telah kembali. Dia telah kembali menjadi Sang Raja yang rakyat tunggu-tunggu. Menjadi Raja yang akan memerintahkan negerinya menjadi lebih makmur dan maju.
Seketika sorak-sorai itu berhenti ketika tangannya terangkat ke atas. Tidak ada satupun rakyatnya yang berani mengangkat suara mereka. Mereka terdiam dan penasaran dengan apa yang akan rajanya ungkapkan yang mungkin saja mampu menghilangkan rasa penasaran mereka. Tiba-tiba bibir tebal Alex terangkat dan membuat rakyat begitu terkejut. Mata mereka membulat besar. Alex yang dingin dan angkuh adalah hal yang biasa, tetapi Alex yang tersenyum adalah suatu hal yang lain.
Tangan Alex seketika terulur ke belakang tubuhnya. Membantu seorang wanita cantik yang tampak sedikit kesulitan dengan gaun indahnya. Mahkota berlian menghiasi rambut panjangnya mempertegas kedudukan dirinya. Ratu Moon Allisa, Ratu mereka yang sempat hilang tiada kabar. Beberapa orang mengatakan jika ratu mereka telah meninggal, tetapi tidak ada satupun pihak istana yang mengklarifikasi kabar tersebut sehingga membuat mereka semakin kebingungan.
Melihat Lissa yang telah berdiri di samping Alex membuat ribuan orang terkejut setengah mati. Beberapa di antara mereka hanya terdiam dan sisanya berteriak dengan keras memperlihatkan betapa terkejutnya mereka melihat Ratu mereka yang telah kembali. Namun, setelah sadar mereka pun dengan kompak meneriakkan nama Alex dan Lissa dengan agung. Lissa yang baru pertama kali diperkenalkan dengan dunia di luar istana pun terkejut. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang harus dia lakukan selain tersenyum kikuk. Dia tidak terbiasa dengan hal semacam ini. Dia baru saja terbangun dari tidurnya setelah bermain bersama Alex semingguan penuh. Dan tubuhnya saat ini masih terasa lelah seolah sapuan angin mampu merobohkan dirinya. Seluruh perubahan itu membuatnya sedikit kepayahan.
Namun, Alex dengan lembut memeluk pinggulnya seolah menguatkan gadis itu. Tangan kirinya yang tidak menggenggam apapun kembali terangkat ke angkasa, memerintahkan rakyat untuk diam sejenak dan pria itu kembali menatap dingin rakyatnya. "Saya mengerti bahwa beberapa diantara kalian kebingungan dengan keberadaan Ratu kalian selama ini. Oleh karena itu, saya membawa Ratu kalian kemari, untuk menghilangkan kegundahan kalian mengenai keberadaaan Ratu kalian. Selama menghilang dari publik, Allisa mengalami koma. Dia dan saya mengalami kecelakaan dan Allisa mendapat luka yang cukup serius di kepalanya. Saya minta maaf karena tidak memberikan keterangan setelah beberapa adanya berita buruk mengenai Lissa."
Mata Alex seketika menajam. Aura di sekitarnya juga segera berubah menjadi gelap. Nada suaranya terdengar dingin dan tegas seolah tengah mengancam seseorang yang sangat dia benci, "Hari ini saya bersumpah, dihadapan rakyatku, dihadapan istriku, dan dihadapan langit, bahwa saya akan melindungi istri saya dengan jiwa dan raga saya. Saya tidak akan membiarkan siapapun mencoba menganggu ketenangan istri saya apalagi mencoba membunuh istri saya." Alex menatap lurus dengan serius tangannya yang berbalut sarung tangan putih tampak menggenggam dengan erat.
-Jangan Lupa vote ma komen yah guys-
Lissa menatap Alex dari samping. Melihat betapa gagahnya pria itu menghadapi rakyatnya. Wanita itu tidak lagi memperhatikan ucapan Alex. Dia sibuk dengan pujian yang dia curahkan kepada Alex secara diam-diam. Ketika Alex selesai dengan pidatonya, pria itu mengubah arah pandangannya ke Lissa. Wanita itu seketika terkejut, dan segera menoleh ke arah rakyatnya. Tetapi, tiba-tiba, pelukan Alex di pinggangnya menguat dan menariknya mendekat ke Alex secara tiba-tiba. Bibirnya seketika menubruk hangat bibir Alex yang beraroma manis dan segar. Membuatnya berhenti berpikir karena keterkejutannya.
Seketika sorak sorai dari rakyatnya terdengar. Namun semua terasa seperti alunan musik bagi Lissa. Tangan gadis itu mencengkram kuat lengan baju Alex ketika kupu-kupu kecil berterbangan di perutnya membuatnya kegirangan. Matanya tertutup menikmati kelembutan Alex. Dengan senyum yang diam-diam ia sematkan di bawah langit biru yang cerah.
---
Brak
Brak
Brak
Kai mencoba mendobrak pintu yang menghubungkan sayap timur istana dengan pusat istana dimana Lissa berada. Amarah menguasai pria itu membuatnya tampak mengerikan. Dia baru saja mendengar kabar mengenai pengumuman keberadaan Lissa. Pengumamn yang memperkuat kedudukan Lissa di istana. Ia bisa saja membawa pergi Lissa kembali jika dia bisa membuat gadis itu mengingat segalanya. Dan Kai yakin jika gadis itu tidak akan pernah menolak untuk pergi mengingat betapa bencinya gadis itu kepada Alex. Tetapi, mengumumkan keberadaan Lissa ke depan publik akan mempersulit jalannya karena semua orang akan mengenal Lissa dan akan curiga jika dirinya mendekati Lissa. Bahkan tanpa pengumuman itu, dia masih saja belum bisa memikirkan cara untuk berbicara langsung dengan Lissa karena pengawalan dari Alex yang sangat ketat membuatnya tidak mampu bergerak menuju pusat istana.
Kai kembali mendobrak paksa pintu gerbang itu. Untuk pertama kalinya dia berhasil lolos dari para pengawalnya. Sepertinya ini disebabkan oleh Lissa yang membutuhkan pengawalan lebih ketat darinya sehingga penjaga hebat yang selalu bersamanya ditarik untuk melindungi gadis itu diam-diam. Kai tentu tidak bisa menggunakan pintu utama karena banyaknya pengawal di tempat itu. Dan jika dia tertangkap lagi, dia tidak yakin masih akan tidur di tempat yang sama seperti kemarin.
"Lissa!" Kai berteriak keras berharap seseorang dapat mendengar suaranya.
"Lissa!"
"Shit!" maki Kai dengan frustasi. Wajahnya tampak berkeringat mengingat betapa kuatnya dia memukul pintu besar tersebut.
Tiba-tiba, gerbang besar itu terbuka lebar menampakkan Alex dengan wajah garangnya yang menatap lurus Kai yang terengah-engah. Kemudian tanpa aba-aba, Kai menyerang wajah Alex dengan sekuat tenaga. Namun, ALex jauh lebih cepat untuk menghindar sehingga Kai hanya meninju angin. Tidak mau menyerah, Kai kembali meengepalkan tangannya mencoba menggapai Alex.
Dia sangat marah. Seolah-olah amarah yang sudah ditahan pria itu selama tiga bulan siap dia tumpahkan. Tetapi, karena dikuasai amarah, Kai tidak memperhitungkan setiap pukulannya. Dia terus-terusan meninju angin. Namun amarah juga semakin membuat tinjuannya semakin terasa kuat hingga akhirnya salah satu tinjuannya mengenai sasarannya yaitu perut Alex.
Alex terbatuk pelan.
Tinjuan Kai seolah membangkitkan sesuatu kelam pada Alex. Alex pun membalas menerjang Kai dengan membabi buta. Dia menghantamkan punggung tangannya pada Kai. Kali ini dia tidak akan main-main. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka bahkan ibu mereka. Satu-satunya yang dapat menghentikan mereka dari tindakan membunuh satu sama lain, saat ini tidak berada di sekitar mereka. Alex memukul mundur Kai hingga di membentur dinding. Wajah kedua pria itu tampak membiru tapi mata mereka masih mengobarkan bendera perang.
Mengetahui Kai yang mulai kelelahan dengan segera Alex mencekik pria itu tanpa ampun. Entah kekuatan dari mana, pria itu mampu mengangkat tubuh Kai memperingatkan pria itu. "Berhenti menggangguku dan istriku, aku tidak akan pernah melepaskannya bahkan setelah aku mati." Setelah mengatakan hal tersebut dengan kasar dia melepaskan cekikannya pada Kai dan membiarkan pria itu terjatuh sambil terbatuk.
---
Comment!!!!!!!!!!!
Luv you
XOXO
---
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Wife
Historical FictionAllisa, gadis pendiam dengan jutaan fantasi liar. Tak banyak yang dekat dengannya sebab dari kecil ia hanya memiliki Kai yang dianggapnya sebagai saudaranya. Tiga bulan terakhir, dirinya selalu bermimpi tentang pria tampan yang berteriak histeris sa...