kth family -3

4.8K 288 10
                                    

Hyera hari ini merasa sedih. Karena taehyung sudah kembali bekerja. Yah, hanyan seharian saja taehyung membagi waktu bersama keluarganya.

"Momyy" ucap chin sun.

Dengan cepat hyera menghapus jejak air matanya dia tidak mau terlihat sedih di depan putrinya.

"Iyah, ada apa sayang?" tanyan hyera

"Chin sun dan hanbin lapal" rengeknya.

"Um.. Sebentar momy akan membuatkan kalian susu, oke?" seketika chin sun mengangguk.

Hyera membuatkan dua gelas susu, untuk hanbin dan chin sun.

"Ini, di habiskan yah" ucap hyera.

Hyera juga memberikan mereka biskuit. Dan keduanya makan dengan tenang. Sembari bermain dan tertawa.

Karna merasa bosan, hyera mengambil laptopnya dan mulai melanjutkan pembuatan novelnya yang sempat tertunda.
.
.
.
Hyera pov

Malam sudah tiba, tapi taehyung belum pulang juga.

Hyera membuatkan susu untuk hanbin dan chin sun.

"Susunya harus di habiskan yah" ucap hyera.

Dan mendapatkan anggukan dari chin sun dan hanbin.

"Momy, chin sun kapan sekolah?" tanyan hanbin.

Hyera pov

Wah.. Aku lupa memikirkan masa depan putri kecilku. Astaga, saking sibuknya aku mengurus novel novel yang tertunda.

"Ah.. Iyah, momy melupakan itu. Lalu, hanbin kapan sekolah?" tanyan ku

"Kata ibu, hanbin besok libur satu hari. Terus mulai masuk sekolah deh"

"Chin sun juga mau sekolah momy.." rengek chin sun.

"I-iyah sayang. Momy akan memasukkan ke sekolah yang dekat dari sini. Supaya momy gak jauh jauh ngantar jemput chin sun"

Chin sun mengangguk semangat.

"Yeyyy!! Chin sun sekolah!!" ucapnya kegirangan.

Aku senang sekali melihatnya yang bahagia.

"Yasudah, kalau begitu kalian harus tidur"

Aku mengantar mereka ke kamar mereka.

Aku mengantar mereka ke kamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membacakan dongeng. Mereka pun tertidur dengan tenangnya.

"Good night baby" aku mengecup kening mereka satu satu.

Aku menutup pintu dengan sangat pelan. Agar tidur mereka tidak terganggu.

Dan bertepatan dengan itu. Suara bel berbunyi.

Cklekk.

Taehyung lansung masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun padaku, dan dia lansung membersihkan tubuhnya.

Hfft...

Hanyan nafas kasar yang aku hembuskan. Setelah menutup dan mengunci pintu kembali. Aku menyiapkan piyama untuknya.

Sebenarnya aku mengantuk.
Tapi aku malah mengambil laptop, untuk mencari sekolah terdekat di sekitar rumah. Agar kalau terjadi apa apa pada chin sun. Aku bisa sampai dengan cepat di sana.

Aku mendengar suara pintu kamar mandi tertutup. Yang kuyakini taehyung sudah keluar dari kamar mandi. Tapi aku tidak terlalu mengabaikannya.

Prioritasku :
Aku di diamkan, maka aku akan diam.
Aku di cuekin, maka aku akan cuek.

Sifatku tergantung pada sifat seseorng.

Yah, aku memang memiliki sifat egois. Dan untungnya, taehyung juga mengerti.

"Kenapa tidak tidur? Kenapa kau malah bermain laptop?" tanyanya..

Aku masih betah untuk mendiaminya. Dia mendiamiku jauh lebih sakit.

"Aish,, jangan bersikap anak kecil seperti ini hyera. Aku sedang letih" ucapnya.

Heol?
Kata katanya mampu menusuk ku,..
Ini benar benar menyakitkan.

Dia? Mengatakan aku seperti anak kecil?
Aku sudah tidak tahan lagi.

"Maksudmu apa? Aku tidak bersikap anak kecil! Aku sudah dewasa taehyung. Kau pikir selama ini aku apa? Ough,  baiklah. Aku akan benar benar diam. Menutup mulutku serapat mungkin. Percuma saja aku bicara. Semuanya akan selalu salah di matamu. Lebih baik kau pergi dan istirahat. Jangan menggangguku." ucapku. Dan kembali memfoquskan pandanganku pada layar laptop sekarang.

Air mataku terjatuh, jika aku terus mengingat hal itu.
Dengan cepat, aku menghapus air mataku.

"Maaf, aku pikir kau sedang membuat novel. Tapi ternyata kau mencari sekolah untuk chin sun bersekolah kan?"

Ternyata dia tidak melupakan hal itu_-

"Setidaknya aku tidak terlalu egois. Tidak sepertimu" ucapku sembari menutup laptop.

Aku sudah mendapatkan sekolah yang pas untuk chin sun. Aku lansung merebahkan badanku.
Berusaha untuk tidak memperdulikannya, walaupun dia terus terusan minta maaf padaku.

Aku lebih memilih untuk tidur dari pada harus berdebat dengannya.

FAMILY - [KTH] | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang