ASSALAMUALAKUM...
Selamat malam, kalean semua yang kusenangi(?) haha...
serius kayun nggak pandai bikin pembuka yang bersahabat... eng, agak garing gitu nggak sih. wkwkwk
cukup markonah!
baiklah bujank -,-
(Maaf gak tau siapa yang bikin. nyomot di google)
©©©
Alyssa turun pas di depan pagar depan sekolah. Sudah banyak siswa memasuki gerbang. Kelas akan dimulai lima belas menit lagi. Alyssa melihat sekeliling, Bagas dan Debo juga menunggu di gerbang. Setelah mencium tangan Bisma, Alyssa menghampiri Bagas dan Debo namun, dengan jarak yang cukup mencolok. Mereka tidak lantas berdekatan.
Bisma masih memerhatikan adiknya. Dia ingin tau mengapa Alyssa tidak langsung masuk masih berdiri di depan gerbang. Dia menghampiri adiknya setelah melihat siapa yang berada di dekat Alyssa. debo dan Bagas.
"Kenapa belum masuk, dek?" ucap Bisma yang sudah berada di samping Alyssa.
"Mas, kok masih disini?" tanya Alyssa yang baru sadar Masnya belum meninggalkan sekolah.
"Mereka yang kamu maksud 2 jilbab, dek?" Bisma melontarkan rasa kepo-nya yang sudah mengubun-ubun.
Alyssa melihat bisma dengan wajah jengkel. Dia tahu masnya ini sedang mencurigai dirinya karena tidak kunjung masuk kelas. Ditambah lagi dua lelaki bersama dengannya, dikaitkanlah dengan dua jilbab yang alyssa ceritakan semalam.
"Alyssa lagi nunggu Via, Mas. Hari ini Via masuk sekolah."
Bisma mengangguk paham.
"Udah mas pergi sana. Hati-hati di jalan, Mas. Assalamualaikum." Alyssa mendorong Bisma sampai menaiki motor. Dia jengah dengan Bisma yang sangat penasaran dengan kehidupannya. Walau begitu Alyssa tetap bersyukur karena bisma tidak akan membiarkannya melakukan hal-hal bodoh yang bisa membuatnya jauh dari Tuhan.
Lima menit lagi bell akan berdering. Gerbang depan sudah tak sepadat tadi. via belum terlihat kemunculannya. Alyssa, Debo dan Bagas masih setia menunggu di depan gerbang, persis seperti titah Via dalam chat tadi pagi-pagi sekali. Pak Sapto satpam penjaga gerbang depan sudah melambai-lambai menyuruh mereka masuk. Ketiga siswa ini tetap di luar gerbang sampai bell benar-benar berbunyi Pak Sapto hendak menutup gerbang, ketiganya terpaksa masuk. Menunggu di belakang pagar.
Hingga muncul mobil jazz merah berhenti tepat di depan gerbang. Mama Via membuka pintu, ayahnya mengeluarkan kursi roda di jok. Setelah itu dia menggendong Via dan mendudukkan di kursi roda tersebut. Melihat itu Pak Sapto langsung membukakan gerbang tanpa diminta siapapun.
Alyssa berlari menuju Via. Gadis yang sedang patah kaki itu tersenyum lebar. Alyssa menyalami mama Via.
Bagas dan Debo masih diam di tempat. Mereka menatap gadis yang berada di kursi roda itu dengan cermat. Benar, tidak ada keraguan dalam penglihatannya bahwa gadis itu Via. Ada perubahan besar pada penampilan gadis berpipi tembem yang seharusnya menggerai rambut indahnya, kini menutup kepalanya dengan kerudung. Menutup kaki putihnya dengan rok abu-abu yang panjang. Seragam putih juga berlengan panjang. Ada apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA DARI ALYSSA [Sudah Terbit]
Spiritual🍓 Follow me first for best reading... Alyssa siswa pindahan dari pesantren harus duduk di bangku SMA Safir, SMA Favorite di kotanya. Dia yang biasa dengan lingkungan religius serba teratur dari pesantren memulai kehidupan baru di SMA Safir yang s...