Review baca ndiri Y.
.
.
Sudah 2 minggu dan situasinya masih sama, dokter selalu bilang kemungkinan Jaemin bangun sangat besar, tapi jika ditanya kapan pastinya dokter hanya mengulas senyum tipis kemudian melangkah pergi.
Renjun masih sering menangis bahkan nyaris setiap hari, merutuk pada hal bodoh saat itu yang malah membuat Jaemin harus tinggal lebih lama di tempat seperti ini, benar kata Haechan waktu itu, Renjun sangat egois sampai dia lupa apa yang sudah terjadi selama ini, dia selalu menutup mata dengan semua hal, selalu menganggap bahwa dirinya yang menderita tapi ternyata banyak yang lebih menderita dan itu karenanya.
Dia menjadi penyebab semua orang menangis, ia menjadi penyebab orang-orang kehilangan senyum manis Jaemin selama 2 minggu ini, kalau sudah seperti ini, apa yang harus Renjun lakukan untuk menebus kesalahannya.
.
.
Lucas dan Chenle lebih sering datang ke rumah sakit, sengaja menyuruh Mama Jaemin pulang dan mereka yang akan menjaganya.
" bro, sudah 2 minggu loh" kata Chenle, anak ini sering mengajak Jaemin bercerita walaupun tidak terjawab.
" aku pergi sebentar, kamu ingin minum apa?" tanya Lucas.
" coklat hangat" jawab Chenle kemudian tanpa sengaja pandanganya tertuju pada arah pintu, wajahnya langsung berubah kesal sekali.
Dengan cepat dia menghampiri orang itu, mendorong tubuhnya kencang sampai menabrak tembok di belakang " mau apa kamu kesini ha?"
Jeno merapikan bajunya " menjenguk rival, kenapa ada yang salah"
Lucas ikut terprovokasi " jangan harap kamu bisa- " pemuda tinggi ini terpaksa menghentikan ucapannya saat Jeno mendorong tubuh Lucas kasar lalu melangkah masuk.
Menatap seberapa mengenaskan sosok Jaemin sekarang, orang yang menjadi musuh tanpa sengaja, itu murni karna Jeno ingin melindungi Renjun.
Bisa dibilang Jeno benci Jaemin karna nama itu sering sekali Renjun sebut, nama itu seperti memiliki arti yang besar, dan tidak bisa di gantikan.
Dan saat itu tumbuh rasa iri, membuat Jeno benci, benci sekali sampai dia harus membayar Haechan supaya bisa melakukan apa yang dia minta, dan bisa dibilang itu alasan kenapa keduanya tidak pernah akur selama ini.
Permusuhan mereka murni karna Jeno yang cemburu dengan Jaemin sementara Jaemin hanya menanggapi semua kelakuan Jeno yang tanpa alasan itu.
Jeno berdiri santai, lalu menghela nafas " seneng liat kamu gak berdaya kaya gini, seneng banget kalau akhirnya kamu mati terus Renjun bisa kumiliki" jeda beberapa saat " harusnya sih gitu"
Lucas hanya menyimak, tubuh bersandar tembok.
" sayangnya seberapa besar usaha ku buat dapetin Renjun sia-sia, nyatanya Cuma kamu orang yang selama ini dia cintai, aku gak akan bilang maaf tentang semua yang udah terjadi, anggap aja itu hadiah"
Jeno merapikan rambutnya, lalu hendak menuju pintu " jaga Renjun Jaem, jangan kamu sakiti dia, kalau kamu lakuin itu, aku bisa murka"
Kepergian Jeno menyisakan helaan nafas lega, Lucas menepuk pundak Chenle supaya anak itu kembali ke tempat sementara dia pergi ke kantin.
Lucas menyusuri lorong rumah sakit, lalu berbelok menuju kantin.
Memesan dua cup minuman dan beberapa potong roti, langkahnya tiba-tiba berhenti, dan entah kenapa malah mendatangi remaja yang duduk sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Because [JaemRen]✅
FanficComplete // bxb Yang Jaemin lakukan di masa lalu itu sangat menyakitkan, menciptakan trauma tersendiri untuk Renjun. Membuat anak laki-laki itu tidak bisa memaafkan Jaemin begitu saja. Ini tentang Usaha Jaemin untuk mendapatkan maaf dari Renjun #15...