7 - "Bulan Dikekang Malam"

1.8K 303 23
                                    

Rossa - Bulan Dikekang Malam

Andaikan kabut, tak menyulam hari hingga berlarut-larut
Andaikan hidup ada harapan
Mencintaimu sebagai bagian terindah dihidupku
Tak kubiarkan, kau tak bahagia



🌹

🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹

Setelah habis masa cuti akademiknya, Afika kini dapat kembali berkuliah dan bergabung bersama teman-teman lainnya yang kini sudah menginjak semseter tiga. Ia mengambil jurusan sastra karena memang bidang itu masuk kedalam satu keahliannya sejak SMA. Tidak ahli juga sebenarnya, hanya saja Afika merasa bahwa disanalah ia bisa mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Siapa yang menyangka bahwa teman-teman akan menyambut kehadirannya dengan begitu antusias. Mereka bahkan sudah mempersiapkan kejutan kecil yang diberikan tepat saat Afika menginjakkan kaki di kelas untuk pertama kalinya setelah masa pemulihan. Kebetulan sebelumnya ia sempat bertukar kabar dengan salah satu teman sekelasnya dan memberi informasi bahwa hari ini akan memulai pembelajaran secara efektif.

Hari demi hari berjalan baik, meski Afika harus mengejar ketertinggalannya selama dua semester ke belakang. Sehingga mewajibkan pemilik paras jelita itu melakukan pembelajaran diluar jadwal yang telah ada. Masuk ke kelas adik tingkat dan mengikuti proses disana mahasiswa kelas ekstensi, itupun kalau waktunya tidak bentrok.

Setiap ada waktu kosong atau disaat jeda untuk matakuliah selanjutnya, Afika selalu keluar kelas. Berdiri diam di balkon lantai tiga hanya untuk memandang lurus kearah gedung fisip yang tepat berseberangan dengan gedung sastra. Berharap seseorang yang ditunggunya terlihat disana, karena salah satunya adalah kelas Jeremi.

Seingat Afika, Jeremi yang sering main ke rumahnya itu selalu bilang bahwa dirinya masih bolak-balik kampus. Tapi entah kesibukan apa yang tengah dijalaninya sampai-sampai cowok itu tak kelihatan sama sekali batang hidungnya, sejak Afika mulai masuk.

"Fi, makan yuk? Bawa bekel?"

Afika menoleh saat Zahra—temannya, mengajaknya makan siang. Gadis itu lantas mengangguk dan keduanya memasuki kelas kembali.

"lo tumben bawa bekel juga?" tanya Afika karena hampir setiap hari Zahra selalu makan di kantin kampus.

"lagi ngirit. Eh lauknya apa tuh? Kak Doni lagi yang masak?"

Zahra dengan penasaran melihat kotak makan Afika yang baru saja dibuka. Seporsi ayam teriyaki dengan nasi menjadi menu hari ini.

"mana bisa dia masak. Nyokap yang bikin tadi sebelum kerja." jawabnya.

"tapi waktu itu masakannya enak kok." timpal Zahra mengingat Doni pernah memasakkan bekal untuk adiknya, dan ia juga mencicipi waktu itu. Rasanya tidak buruk untuk ukuran cowok onderdil.

✔SINCE I FOUND YOU // NCT JAEHYUN [ On Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang